Kamu mungkin benar aku akan tersakiti. Terlebih aku tidak bisa merebut hatimu, dan kau juga tidak membalas cintaku. Tapi aku harap kamu menerima kunjunganku yang terakhir kalinya untukmu. Setelah itu, selamanya kita berpisah.
Aku berjalan seorang diri. Memegang buku berpita pemberian seseorang yang masih mengisi lubuk hatiku yang selalu kusimpan setiap saat. Dua kejadian menyakitkan itu sudah berlalu dan kini saatnya melupakan semua. Tetapi tetap saja hatiku ini ibarat sebuah kayu yang terpaku, pakunya masih meninggalkan lubang sedikitpun walaupun paku itu sudah dibuang. Sekuat hati menyembunyikan cinta, walau hatinya tentu merasakan luka.
"Kyuhyun, bagaimana jika berteman baik saja?"
"Berteman? Baiklah. Baik!"
Kyuhyun masih mengingat bagaimana percakapan bodoh itu berlangsung. Ah, sudah sangat lama ia meninggalkan kota Schwerin. Ya, semenjak itu ia lebih memilih untuk mengasingkan diri ke negara lain untuk menenangkan hati serta pikirannya. Tetapi anehnya, setelah ia kembali banyak orang yang memakinya dan menganggap remeh dirinya. Rupanya pria brengsek itu menyebarluaskan berita yang tak benar tentang dirinya yang hendak membunuh si penyebar berita itu. Keparat memang.
"Fiuh." Kyuhyun berhenti tepat di sebuah toko bunga. Tangannya mengenggam sebucket Bunga Garnien. "Lotte?"
"Werther-sshi?"
Kyuhyun tersenyum, "Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik."
"Syukurlah." Aku sebisa mungkin tetap tersenyum, walau hatiku kembali bergejolak "Bagaimana hubunganmu dengan Albert-sshi?"
"Aku sudah menikah."
"Nde?" Aku terdiam sejenak. Mencoba menelan pahit-pahit kalimat terakhir yang gadis itu katakan "Menikah?"
"Kau lebih baik tidak usah mengunjungiku lagi. Itu hanya membuat hatimu semakin tercabik."
"Why? I've been waiting for you so long."
"I'm sorry. I'm really sorry. Now can you leave me. Please?"
"Ok." ujarku "Kau mungkin benar aku akan tersakiti. Terlebih aku tidak bisa merebut hatimu, dan kau juga tidak membalas cintaku. Tapi aku harap kau mau menerima kunjunganku yang terakhir kalinya untukmu. Setelah itu, selamanya kita berpisah."
"Lotte!" panggil Albert dari dalam. Dengan cepat aku menarik tangan gadis muda-ku itu "Kumohon terimalah bungaku ini untuk terakhir kalinya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.