Kejadian Tak Terduga

1.3K 94 8
                                    

"Apa kau mau menerimaku menjadi kekasih---"

"Lotte!"

"Oh Yeobo!"

Tubuhku menegang seketika. Dadaku terasa sesak dan pikiranku melayang bebas di udara. Kuberanikan diri untuk berbalik kearah belakang dan kulihat gadis muda itu berpelukan dengan seorang pria bertubuh besar dan juga tinggi darinya. Aku berjalan mundur, bersender pada kaca toko bunga dan menyaksikan semuanya.

Siapa pria itu? Siapa pria yang sudah beraninya memeluk gadis muda-ku di hadapan umum seperti ini? Dan kenapa mereka saling melakukan tingkah mesra satu sama lain? Apa itu kekasihnya? Apa itu tunangannya? Apa itu suaminya? Dan siapa Lotte? Apa itu panggilan sayang dari pria itu untuk Yeonjoo-ku? Tidak. Tidak mungkin. Yeonjoo tidak mungkin mengecewakanku. Ia baik. Ia gadis yang baik. Ia tidak akan melakukan ini kepadaku.

Aku merasa dadaku semakin terasa sesak. Pria itu dan juga Yeonjoo masuk kedalam mobil mewah dan melenggang pergi begitu saja. Meninggalkanku dengan perasaan amat tersakiti yang meninggalkan luka yang amat dalam. Aku mencengkram Bunga Geranien, mengepalnya dengan sekuat tenaga yang kumiliki.

Apa seperti ini rasanya sakit karena cintamu ditolak? Tidak! Yeonjoo tidak menolakku! Pria brengsek itu yang menghancurkan semua rencanaku! Pria busuk yang telah merebut Yeonjoo dari hatiku! Kau pikir semudah ini merebut seorang gadis dari tanganku? Aku benar-benar akan marah jika bertemu dengannya!

Hatiku terasa sakit ...

Menerima kenyataan kalau kau bukanlah,

Untukku ...

Mengapa kau sangat mempesona?

Jiwa dan ragaku telah menginginkan sosokmu ...

Tapi ...

Kenapa kau pergi meninggalkanku ...

Apa secepat inikah waktu berlalu?

Aku rindu ...

Aku rindu saat kita menghabiskan waktu bersama ...

Mengapa kau begitu lembut?

Aku terbuai dengan segala yang ada di dalam dirimu ...

Aku berjalan terseok-seok menuju kedai minuman yang tak jauh dari toko bunga gadis muda itu. Kemejaku telah basah dan air mataku mengering. Aku mengambil sebotol minuman beralkohol di sembarang tempat dan meneguknya langsung tanpa memperdulikan kadar yang tertera

Inilah adat atau mungkin ciri khas yang biasa orang lakukan jika hatinya disakiti oleh seseorang yang dicintainya. Alkohol adalah minuman yang paling ampuh untuk menghilangkan semua rasa penat dan kejadian yang berlalu walaupun tidak seratus persen benar

"Nyonyaa." panggilku. Aku merasa hangat saat cairan bening itu mengalir di dalam tenggorokanku "Do you hear me?"

"I'm here."

Mataku sedikit mengabur tapi aku masih bisa melihat seorang wanita paruh baya berjalan kearahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mataku sedikit mengabur tapi aku masih bisa melihat seorang wanita paruh baya berjalan kearahku. "Kyuhyun?"

"Yes, ma'am." Aku meneguk kembali cairan itu "It's hurt."

"Why?"

Aku duduk di meja dan menyabut bunga Garnien satu persatu-satu "She's leave."

"Who?".

"My love." Aku melirik kearahnya "Soju, please?"

"No."

"Give me a soju, please?" mohonku

"No, kid. You'll drunk."

"Soju, pleaseeeeee." Aku menundukan kepalaku. Sial! Kepalaku terasa berat sekali "Soju, please?" tawarku sekali lagi

"Ok. Here."

Aku meraih sebotol soju besar dan meneguknya langsung.
Ah, sepertinya alkohol sudah menjalar ke seluruh tubuhku "Kau pasti patah hati karena seseorang yang mencintaimu pergi meninggalkanmu dan kau tak tahu harus melakukan apa kan?"

Aku mengangguk.

"Aku juga pernah merasa seperti itu, anak muda."

"Begitu ya?"

"Ya. Dan yang kulakukan adalah berusaha untuk tetap tegar dan tak merasa egois dengan perasaanku sendiri. Suatu saat Tuhan pasti akan mempertemukanmu dengan seseorang yang lebih baik."

"Tapi aku tidak bisa." liriku "Aku sudah mencintainya dengan tulus. Aku tidak mau kehilangannya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu nak." pintanya "Tapi apa kau akan terlihat begitu menyedihkan seperti ini? Untuk apa mengharapkan sosoknya yang sudah tidak ada hatinya untukmu? Kau lebih baik mencari gadis yang lain yang tentu lebih perhatian dan peduli dengan perasaanmu."

"Aku tidak bisaaaa." teriakku. "Aku tidak tahu.... Aku tidak tahu mengapa perasaanku seperti ini.. Hatiku ini.. Hatiku terasa sakit ketika ia pergi meninggalkanku dengan begitu mudahnya.. Aku sudah janji dengan diriku untuk tidak membuatku menyesal... Tapi.. Tapi apa yang kuperoleh saat ini... Ia justru mencampakku dengan pria brengsek itu... Apa aku terlalu terlambat untuk mengatakan semuanya... Atau tuhan sedang menghukumku eoh... Aku tidak semudah ini melepaskan dirinya... Aku butuh jawaban pasti... Hatiku hanyalah untuknya seorang..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If I Couldn't Pull Myself Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang