13

112 2 0
                                    

netramu terpaku pada lanskap yang dielokkan oleh konstelasi cahaya gemerlap. jemarimu melingkari cawan dan lidahmu asyik menyesap cairan berkafein di dalamnya.

pada detik itu pula, ada sosok yang jadi penghuni tetap dalam batinmu.

sosok yang ingin kau tatap

sosok yang ingin kau dekap

sosok yang namanya kerap kau ucap bagaikan ialah satu-satunya kata dalam kamusmu

namun batinmu menyadari sesuatu:
dia masih bukan milikmu
maksudku, dia tak akan jadi milikmu
dia tak akan pernah jadi milikmu

akhirnya, malam berlalu. langit menyingkap mentari, menodai biru dengan semburat jingga.

senyap pun dilanjutkan dengan kau dapat terlelap dengan kedua netramu berakhir sembap.

– (untuk dia yang selalu mencintainya, bukan aku yang selalu ada dalam jatuh bangunnya)

elegi untuk malam yang sunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang