netramu terpaku pada lanskap yang dielokkan oleh konstelasi cahaya gemerlap. jemarimu melingkari cawan dan lidahmu asyik menyesap cairan berkafein di dalamnya.
pada detik itu pula, ada sosok yang jadi penghuni tetap dalam batinmu.
sosok yang ingin kau tatap
sosok yang ingin kau dekap
sosok yang namanya kerap kau ucap bagaikan ialah satu-satunya kata dalam kamusmu
namun batinmu menyadari sesuatu:
dia masih bukan milikmu
maksudku, dia tak akan jadi milikmu
dia tak akan pernah jadi milikmuakhirnya, malam berlalu. langit menyingkap mentari, menodai biru dengan semburat jingga.
senyap pun dilanjutkan dengan kau dapat terlelap dengan kedua netramu berakhir sembap.
– (untuk dia yang selalu mencintainya, bukan aku yang selalu ada dalam jatuh bangunnya)
KAMU SEDANG MEMBACA
elegi untuk malam yang sunyi
Poetrydibuat di malam hari agar lebih mudah menuang isi hati. ALL RIGHTS RESERVED | 2017, HUMMMED.