Andri memandang Al, tersenyum menenangkan.
"Apa yang kamu ingat, Captain Jack? Pejamkan mata....masih ingat bagaimana kamu berlayar menggunakan kapal bajak laut?,"
Tidak, kalau dia memejamkan mata, dia akan ingat hal buruk itu lagi.
"Tidak apa-apa Captain...pejamkan matamu, bernafaslah dengan normal...,"
---
Perahu....perahu bajak laut di pohon mangga depan rumah....
Papa yang membuatnya dan Al suka sekali tidur di sana.
Ter skip
Teriakan siapa?
Al turun dari kapal bajak lautnya.
Mencari ke sumber suara teriakan....
Lalu dia melihat sebuah gua...gelap...siapa?
Al merasakan cairan hangat di bawah kakinya....
Tidak....genangan darah di bawah kakinya....lalu terdengar erangan seseorang...Al mendekat...
"Aline...," bisik orang itu lemah..."....tolong Al...ine...,"
Al takut, sangat, tapi, jeritan Aline membuat kakinya bergerak maju, naik ke tangga, ke kamar Aline.
Teriakan, suara tawa....
Al berteriak marah melihat seseorang di ranjang Aline, membekap Aline dan menyiksa Aline.
"Lepaskan!! Lepaskaaannn!!," Al menerjang maju dan orang itu kaget, menghentikan perbuatannya dan Al terbelalak...ada darah juga....dari sela-sela kaki Aline...Aline menangis....tapi tangisannya lemah.
"Darimana anak ini?!," didorongnya Al hingga menabrak dinding, lelaki itu berteriak lalu datanglah temannya yang membawa kotak perhiasan terlihat kaget dengan apa yang dilakukan temannya.
"Apa yang kaulakukan?!," teriak pria yang baru masuk. "Kau....menjijikkan!! seharusnya aku nggak ngajak kamu...sekarang, kita apakan mereka?,"
Lelaki itu bangkit dari tubuh Aline dan membopong Aline. "Kulempar mereka keluar jendela....ketinggian dari lantai dua cukup memecahkan kepala mereka, kau tangkap anak lelaki itu!!,"
Al mengerang karena tubuhnya terasa sakit.
Tidak...mereka akan menangkapnya dan membunuhnya..
Mama! Mamaa...tolong Al....tubuh Al akan dilempar keluar jendela...
Al berusaha bangkit dan berlari, dia harus keluar....keluar...
Lelaki itu mengejarnya dan Al kehilangan keseimbangan...dia terjatuh...merasa terjatuh ke jurang yang sangat dalam dan semuanya gelap gulita....
"Tidak, jangan lempar Al...jangan bunuh Al...,"
"Buka mata, Aldrich....," Andri menepuk bahu Al. "Buka mata dan bernafaslah....kamu bukan lagi Captain Jack belasan tahun yang silam....kamu Aldrich Qalifa Reinald....,"
Al menghela nafas. Mimpi buruk itu masih sangat mencengkeramnya, hingga kini...
---
Isyana menggenggam tangan Haura, tangan wanita itu terasa dingin.
"Kejadiannya sudah lama....tapi luka itu masih terasa sampai sekarang...," gumam Isyana. "Waktu itu kami masih di rumah lama, rumah kontrakan kami, walaupun kecil sangat asri, ada pohon mangga besar di depan rumah, di pagar yang berbatasan dengan halaman tetangga....Aldrich dan Arsyya sangat suka bermain di sana, papa mereka membuatkan rumah-rumahan kecil berbentuk kapal, mereka sering berkhayal menjadi bajak laut, kapten Jack dan kapten Peter...," Isyana terisak.

YOU ARE READING
THE CHOSEN ONE
Любовные романыWarning ini bukan cerita Islami ya, mature content. Rupawan, hartawan, multitalented dan mendapat gelar mahasiswa paling sukses di Universitas Islam, belum tentu Aldrich Qalifa Reinald menjadi dambaan setiap wanita. Karena bagi Queen Haura Raihanah...