[Part 5 - The Truth]

2.6K 210 16
                                    


Haura menatap wajah Al yang tertidur, kenapa begitu gelisah, butir keringat terlihat di dahi Al, lelaki itu mengigau dan Haura mengeryit saat Al bergerak gelisah.

"Kamu harus lenyap!!,"

Tidak...jangan....

Mereka mengangkat tubuhnya dan Al merasa terlempar jauh.

"Tidakkk! Tidak, Aline...jangan...!!,"

Bibir Al bergetar, dia tidak pernah setakut ini sebeumnya, kenapa rasa takut yang dikubur dalam-dalam tergali lagi?

"Mas....bangun mas, Istighfar...," Haura mengguncang lengan Al.

"Aline...,"

Haura mengguncang Al lebih keras sehingga mata lelaki itu terbuka.

Rasa takut...Haura baru kali ini melihat Al ketakutan. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Ahhh...," Al terbangun dan terlihat terguncang.

"Mimpi buruk.....istighfar mas...," Haura meraih air putih di nakas dan memberikannya pada Aldrich.

"Astaghfirullah al adzim....," Aldrich mengusap wajahnya.

Haura meletakkan gelas ke nakas dan menggenggam tangan Aldrich. "Kasihan, sampai keringetan gitu, mimpi apa mas?,"

Al menggeleng. "Entahlah, nggak inget...,"

"Mas nyebut nyebut nama Aline, tadi...,"

Al menghela nafas panjang. "Ah...benarkah?,"

Setelah lama terdiam, Al melihat jam dinding. "Udah pukul setengah empat...waktunya sahur...,"

Haura membuka selimut dan menurunkan kakinya dari ranjang.

"Aww...," Haura meringis.

"Kenapa yang? Masih sakit ya?," Al duduk di samping Haura dan memeluk pundak istrinya.

"Nggak, hanya ngilu...," gumam Haura.

"Mau mas gendong sampai bawah?," goda Al.

Haura memanyunkan bibirnya lalu menggeleng. Dia tidak menyangka, ngilunya cukup lama juga ya. "Nggak usah, bentar lagi baikan...,"

"Yakin?,"

Dipandangi Al dengan tatapan jahil, Haura jadi kesal. "Udahhh....sana mas ke bawah dulu...jangan godain Rara terusss...," gerutunya sambil mencubit Al.

---

Mereka menikmati sahur dengan nikmat walau menunya sederhana karena tidak sempat memasak ulang, hanya menghangatkan menu kemarin sore.

"Kita kan di rumah hanya berdua, kok pakai Hijab?," tanya Al.

"Kebiasaan mas, dari SMP gini, keluar kamar pakai hijab..." jelas Haura.

Al menepuk kepala Haura, salut, segitunya Haura menjaga pandangan ya? Bisa-bisanya orang kayak Al bisa dapetin Haura, lelaki itu bersyukur dalam hati.

Mungkin ini yang dimaksud 'memiliki dengan seutuhnya'. Bergaul dengan banyak orang membuat Al memahami, tidak mudah menjaga diri di zaman sekarang apalagi untuk remaja putri, dengan gencarnya media sosial dan lainnya, banyak yang tergoda untuk selfie, pamer ketampanan atau kecantikan. Tapi di Instagram Haura, mengingatkan Al akan Instagram aktor tampan Nicholas Saputra yang tidak pernah memamerkan ketampanannya. Haura pun sama, gadis itu memasang foto-foto keindahan alam, bunga, buku dan referensinya, kebanyakan buku agama, kalaupun ada foto gadis itupun hanya berupa siluet atau tidak memperlihatkan wajahnya secara langsung. Yang pernah Al baca sewaktu mereka belum menikah dulu dan cukup menggetarkan hatinya adalah foto matahari terbit di pantai dengan Haura terlihat membelakangi kamera, menatap lautan luas di depannya.

THE CHOSEN ONEWhere stories live. Discover now