Ketika Dunia Memberi Label

831 144 5
                                    




Untuk kesekian kalinya Jay tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memborong furniture dan mainan untuk June. Ini sudah toko furniture kesekian dan dirinya masih saja bisa menunjuk berbagai macam benda untuk ia bawa pulang. Berawal dari ucapan Reya yang menerima lamarannya di depan keluarga besar Hartono. Kini Jay tengah mempersiapkan sebuah rumah untuk di tinggali oleh dirinya dan calon keluarga kecilnya nanti.

Perkara keluarga Reya, akhirnya mereka telah menghadap kedua orang tua Reya. Walaupun awalnya Ayahnya Reya tampak berang dan tidak suka dengan kehadiran Jay, tapi akhirnya beliau memberikan restu. Jay sampai sujud syukur di depan kedua orang tua Reya yang tidak mempersulit keadaan. Kini ketika restu sudah di tangan keduanya pun sepakat untuk membiarkan orang tua mereka yang mengatur segala persiapan pernikahan mereka tahun depan.

Anak- anak The 1994 juga sudah bisa menerima berita ini, walau Jay harus pasrah menghadapi ceramah panjang lebar dari Januar terlebih dahulu. Bahkan Mas Anto sepertinya sudah sering meeting dengan Papi nya Jay untuk mencari jalan terbaik dalam meluruskan status kehidupan Jay.

Sayang nyatanya mereka masih belum bisa bernapas lega. Apa yang di takutkan Reya selama ini mulai menampakan wujudnya. Semenjak Jay bersikeras menemani dirinya dan June suntik Imunisasi di rumah sakit, perasaan Reya tidak pernah bisa tenang setiap harinya. Angap Reya berlebihan tapi instingnya sebagai seorang Ibu membisikkan bahwa ia harus menjaga June lebih ketat lagi.


000


Salah satu member The 1994 dikabarkan telah memiliki anak dari hasil hubungan di luar nikah. Seorang juru warta mendapat foto seorang member yang tertutupi topi dan masker tengah menemani bocah laki-laki berumur sekitar 3 tahun pergi ke rumah sakit anak. Ketika diselediki juru warta tersebut tidak sengaja mendengar bocah laki-laki memanggil si pria yang bersama dirinya dengan sebutan "Papa". Di lain waktu sang juru warta lainnya memergoki pria yang sama tersebut kedapatan membeli satu set tempat tidur anak dan perlengkapan anak lainnya di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Salah satu narasumber yang bekerja di agensi tempat mereka bernaung membocorkan bahwa...

Comments:

ForeverWith94: 😣😣😣

Nareshislove: plisss ini bohong kan?!! Siapa membernya??

Jayku: Bukan Jay kan? Jangan sampe ya loorrrddd😱

Nugu: Susah anak band hidupnya kelewat bebas

LoL: Kasian anaknya selama ini dianggep anak haram dong :(

94Linersss: Sering banget bayangin kalo The 1994 punya anak pasti seru, tapi gak karena hubungan di luar nikah juga kali. Ini timur bukan barat💔💔

+2366 more comments...

Jay terbelalak melihat berita di gosip online salah satu majalah. Ia tak habis pikir akhirnya paparazi bisa memergoki dirinya. Ia meletakkan tablet yang ia pegang ketika suara bocah laki-laki berumur 2 tahun memanggil dirinya.

"Dada!"

Jay tersenyum ke arah bocah tersebut, seakan-akan tidak ada yang salah pada dirinya. Bagaimana pun bocah laki-laki itu hanya lah seorang bocah yang tidak tahu apa-apa. Dan Jay berharap ia akan bisa membuat June tetap terjaga dan tidak pernah mengetahui hal-hal buruk yang mungkin saja akan terjadi kelak.

"Yes little man, Dada is here."

"Liat, tanan Jun dah nda atit." June menunjukkan bekas suntikan di lengannya yang sebelumnya bengkak dan mendapat ruam.

"Wiihh udah sembuh ya?"

June mengangguk-angguk penuh semangat. "Es klim Jun mana Dada!"

Jay mengacak-acak rambut June gemas. Ia memang berjanji kepada putranya itu kalau luka suntikan di tangannya sudah sembuh akan memberika berbagai macam es krim yang June mau. Jay mengangkat tubuh mungil June, "Little man-nya Dada inget aja sih. Yaudah yuk kita beli, tapi June janji dulu jangan bilang Bubu yaa."

Ring Rattle (The 1994 Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang