Aku mengerjap kan mataku berkali kali. Dimana ini? Aku hanya bisa menatap plafon putih yang berada di atas ku
"Lindsay?"
Panggilan dari suara yang familiar bagi ku membuat aku menoleh ke kanan dan melihat Jane, Ceicila, dan Cecilia menatap ku cemas
"Kamu kenapa? Sudah baikan?"
Pertanyaan yang dilontarkan Jane membuat ku mengingat ingat apa yang terjadi padaku. Hah! Aku benar benar lupa! Ayo ingatlah Lindsay!!!
"Kalian, menemukan ku dimana?" Tanyaku dengan suara sedikit serak
"Tadi pagi Mr Axel menemukan mu dilorong, kemudian membawa mu ke ruang kesehatan" jawab Cecilia
"Semalam kami benar benar menghawatirkan mu Lindsay! Sudah berapa kali kami menghubungi mu tapi tetap saja tak ada jawaban" ucap Jane dengan tatapan prihatin
Aku menatap Ceicila, ia terus memandang keluar jendela, seperti? Ada yang mengawasi ku?
****
"Kalian tidak sekolah?" Tanya Ku setibanya di kamar
"Tidak, kami sudah ijin untuk menjagamu" ucap Jane
"Hm.. terimakasih"
Aku kembali melirik Ceicila sekilas, ia menatap keluar jendela sambil sedikit mengerutkan kening nya. Ada apa dengan anak ini? Sedari tadi selalu mengabaikan ku dan menatap kearah lain. Aku langsung menghadap kearah lain saat Ceicila berhasil memergoki ku menatap nya
"Lindsay, kemarin apakah ada yang mengganggumu?" Ok!, baru sekarang dia bertanya keadaan ku
"Hm.. aku lupa Cei! Entahlah, kenapa aku bisa benar benar lupa! Yang ku ingat hanyalah aku membuat tugas MrRoland lalu mengembalikan kunci perpustakaan, kemudian kembali ke kamar" ucap ku perlahan lahan sambil mengingat apa yang terjadi kemarin, dan sekarang kepalaku benar benar pusing!
"Apakah kau mau makan?" Tawar Jane
"Tidak perlu Jane, aku belum lapar"
"Bagaimana kalau minum secangkir teh?" Tawar Cecilia
"Boleh"
Aku meneguk perlahan teh hangat yang diberikan Cecilia. Aku kembali mengingat ingat kejadian semalam, tunggu! Aku ingat! Aku ingat! Semalam ada boneka yang jatuh ke kepalaku, kemudian boneka itu berkata "halo"
Iya iya! Aku ingat
"Teman - teman, aku ingat"
"Ingat apa?" Tanya Ceicila
"Kemarin saat berjalan di lorong, sebuah boneka jatuh dikepala ku, kemudian berkata halo!" Jawab ku antusias saat mengingat kejadian semalam
"Boneka? Berkata halo?" Tanya Jane
"Itu tidak mungkin Lindsay, mungkin kamu kelelahan setelah menyelesaikan tugas" papar Cecilia
Tapi, aku yakin benar kalau semua nya nyata! Aku tidak kelelahan atau berhalusinasi, aku yakin kalau itu nyata!
"Tapi-" ucapan ku terpotong
"Tidurlah Lindsay!, besok kita harus sekolah" ucap Ceicila
"Baiklah"
Aku segera menarik selimut kemudian memejamkan mataku
*Jane pov
Aku sudah menghubungi Lindsay berkali kali, tapi tidak dijawab oleh nya. Sedangkan Cecilia sangat panik sehingga ia berjalan memutari kamar sambil terus berkata "Lindsay dimana?"
Sedangkan Ceicila juga panik, tapi ia hanya terduduk di ranjang sambil menggigit jemari nya
"Hayolah angkat telpon nya" ucapku panik
Jam dinding menunjukan pukul 00.15
Artinya tengah malam lewat 15 menit! Tapi Lindsay tak kunjung datang
Huh! Aku benar benar panikTadi ia berkata akan menyelesaikan tugas Mr Roland secepat nya, tapi ini sudah lama sekali
Akhirnya kami pun tertidur, dan menunggu Lindsay kembali ke kamar
***
Ku lihat Mr Axel berlari tergesa gesa kearah ku, Cecilia dan Ceicila"Kalian, kalian teman sekelas Lindsay Gabriella?" Tanya nya
"Iya!" Jawabku spontan
"Lindsay sekarang berada di ruang kesehatan, tadi pagi aku menemukan nya pingsan di lorong " ucap Mr Axel tersengal sengal
Kemudian, Kami segera berlari menuju ruang kesehatan
Disana, aku melihat Lindsay terbaring lemah masih mengenakan pakaian sekolah
__________
Bagaimana? Seru tidak?
Kalau kalian suka tolong Vote dan juga Comment nya ya ☺️☺️
Lihat notif dari kalian sudah membuatku semangat melanjutkan cerita ini, jadi tolong di VoMent ya 💖💖💖💖
Oh iya, aku punya cerita baru, judulnya 'kakak kelas ku' jangan lupa dibaca ya!
See u😘
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama Geordanie
Mystery / ThrillerAsrama Geordanie. Lindsay bersekolah disana, berstatus siswa baru tahun ajaran baru. Disana ia bertemu dengan Jane, dan si kembar Cecilia dan Ceicila dalam kamar yang sama. Kejadian demi kejadian dialami Lindsay dan ketiga teman nya. Pertama ber...