"Apakah kamu yakin?"
"Tentu, kemarin aku lihat sendiri"
"Aku tidak berani"
Dua pria itu kini sedang berada di perpustakaan. Salah satu diantara mereka mengawasi sekitar agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka
"Aku akan menyelamatkan mereka" bisik nya
***
"Bagaimana ini?"
"Tenang saja, kita akan keluar"
Ghenie menatap manik mata Lindsay lekat lekat. Ia berusaha meyakinkan Lindsay.
"Kita bangunkan Jane dan si kembar?"
"Tak usah, nanti mereka terkejut"
Lindsay berjalan kearah jendela dan berusaha memukul dengan tangan nya
"Lindsay, usaha mu tak akan berhasil"
Lindsay menghembuskan nafas kasar lalu menatap Ghenie
"Apakah kita benar benar akan ke-"
Bruk...!
Ucapan Lindsay terpotong karena pintu tiba tiba terbuka
"Kalian siapa? Mengapa kalian bisa kesini?"
"Namaku Vo, kalau dia Sin"
"Mengapa kalian tahu kami ada disini?"
Vo tersenyum, kemudian menjawab pertanyaan Lindsay "Aku melihat nya, aku melihat kalian masuk kemari, aku sudah menduga nya, kalian akan terkunci"
"Kenapa kamu bisa tahu?"
"Karena aku pernah merasakan nya, sebaiknya kalian cepat bangun kan teman kalian"
Ghenie dan Lindsay segera membangunkan Jane, Cecilia dan Ceicila, tapi mereka tidak bangun juga. Akhirnya Ghenie, Lindsay, dan Sin menggendong mereka.
***
"Vo" Lindsay memanggil Vo"Hm?"
"Terimakasih, terimakasih sudah menyelamatkan ku dan teman teman ku"
Vo tersenyum kemudian menggangguk
"Apakah kau kakak kelas ku? Apakah kau juga tau siapa dia?"
Vo terdiam, kemudian ia bangun dan meninggalkan Lindsay dilorong UKS
"Hei! Vo tunggu"
Lindsay berusaha mengejar Vo, tapi tangan nga dicegat oleh Ghenie
"Tidak usah dikejar, temui saja dia dikamarnya, 8c"
Lindsay hanya mengangguk, kemudian ia membalikan badan nya ketika ia merasakan seseorang memanggilnya
"Ya?"
Kening Lindsay mengkerut, tidak ada siapa dibelakang nya
"Hei, ikuti aku... ikuti aku Lindsay.."
"Aku menunggu mu dikamar ya! Cepatlah datang, kutunggu.."
Bisikan kecil iti berhasil membuat telinga Lindsay tergelitik. Ditatapnya Ghenie yang kini sedang berbicara kepada Mrs Elizabeth.
Lindsay melangkahkan kakinya kekamar setengah berlari. Hari sudah malam, lorong sudah sepi, hanya Lindsay yang kini berada dilorong itu.
"Sst.. berhati hatilah Lindsay... aku akan selalu mengawasimu!"
Lindsay sontak membalikan badan saat mendengar suara itu lagi. Dan tidak ada siapa siapa di lorong ini selain Lindsay.
"Siapa? Siapa kamu?"
Karena takut, Lindsay segera berlari kekamar nya.
Kini, ia sendirian dikamar, teman teman nya semua berada di UKS
"Dasar bodoh!"
Bisikan itu terdengar lagi, nyaris tak terdengar.
"Siapa? Siapa kamu sebenarnya?"
"Cepat pergi Lindsay! Cepat!"
Lindsay benar benar kebingungan ia tak tahu harus mengikuti kata hati nya atau bisikan itu
"Aaaaaaa..."
Sebuah jemari dingin dan kasar berhasil menutup mata Lindsay dari belakang
"Apakah kamu yakin kamar mu aman?"
***
Dikit banget ya? Hehehe
Soryy for late update T_TVote ya please !
Supaya tambah semangat lagi aku ngetiknya :v *heheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama Geordanie
Mystery / ThrillerAsrama Geordanie. Lindsay bersekolah disana, berstatus siswa baru tahun ajaran baru. Disana ia bertemu dengan Jane, dan si kembar Cecilia dan Ceicila dalam kamar yang sama. Kejadian demi kejadian dialami Lindsay dan ketiga teman nya. Pertama ber...