7 - Informasi

512 107 8
                                    

Jika lewat dunia maya tidak bisa, Dahyun akan mendekati Roa secara langsung. Ia tahu cara ini lebih berbahaya, karena itu dia memanfaatkan koneksinya sebaik mungkin.

Dahyun tidak akan bisa mendekati Roa jika ada Pristin. Menurut informasi yang telah dia dapatkan, Roa hanya sendiri saat jam pelajaran. Tak ada anggota Pristin yang sekelas dengannya.

Dan setelah materi PJOK kelas tiga habis, kelas tidak pernah masuk lagi. Artinya, Roa akan bebas dan juga sendiri pada jam pelajaran PJOK.

Dahyun berniat memanfaatkan waktu itu. Padahal dia sendiri masih belajar. Tapi itu gampang untuk Dahyun. Ia tinggal minta izin, lamapun tak masalah, guru tak akan curiga.

Dahyun segera membuntuti Roa yang berjalan ke toilet setelah ia mendapat informasi dan informannya.

Saat yang ditunggu, pertemuan Roa dan Dahyun di dalam toilet. Kebetulan sekali tak ada siapapun di toilet selain mereka.

Roa mengernyit,bingung, pasti aneh rasanya. "Mau apa lo?"

Pertanyaan Roa membungkam Dahyun. Dia cuma memikirkan bagaimana cara berbicara dengan Roa tapi tak memikirkan apa yang akan ia katakan. Tidak mungkin dia tiba-tiba bilang dia ingin menjodohkan Roa dengan Hoshi.

"Lo mau bales gue karena sekarang gue sendiri? Lo pikir bisa?" Roa tertawa sinis.

Sekarang koneksi Dahyun jadi tidak guna. Dahyun benar-benar merasa bodoh.

"Saya mau damai sama ka Roa." Cuma itu yang terlintas di otak Dahyun.

Roa kembali tertawa masih sama sinisnya. "Gue ga mau." Roa berjalan keluar toilet tak lupa menabrak bahu Dahyun saat berjalan di sampingnya.

Setelah Roa pergi, Dahyun meremas kepalanya. Benar-benar bodoh. Ia berjanji akan membuat rencana yang benar-benar matang sebelum beraksi.

Dahyun berjalan lemas kembali ke kelasnya. Ia melewati mading dan tiba-tiba berhenti. Ia mendapat ide cemerlang. Seringain terbentuk di wajah Dahyun.

"Kali ini pasti berhasil."

~-~

Eunwoo diberitahu informan Dahyun kalau Dahyun menemui Roa sendirian. Mendengarnya, Eunwoo jadi sangat khawatir.

Dia mengajak Dahyun ketemuan tapi Dahyun menolak. Dia anggap jalan kemarin itu pertemuan terakhir mereka sampai Eunwoo selesai UNBK.

Dengan sangat terpaksa dan diyakini akan membuat Dahyun kesal, Eunwoo langsung mencari Dahyun di kelasnya. Benar saja. Dahyun tampak sangat kesal, tapi ia menutupinya di depan teman-teman kelas.

"Jadi benar kak Eunwoo dan jalang itu putus? Lo punya kesempatan." Yein tampak girang.

"Dari sikap kak Eunwoo, dia pasti mau ngebalas perasaan lo, Hyun." Nahyun ikut-ikutan senang.

"Ga ada hubungannya sama itu. Kak Eunwoo mau bahas masalah mading dan remus," elak Dahyun lalu keluar dari kelasnya. Yein, Nahyun, dan teman kelas Dahyun bersorak dan bersiul.

Dahyun segera menarik Eunwoo ke gudang, tempat paling sepi dan dijamin hanya sesekali terjamah.

"Lo kenapa tiba-tiba datang ke kelas gue?" bentak Dahyun, kesal.

"Karena gue mau ketemu lo."

"Gue udah bilang ga mau. Gimana kalau makin banyak rumor yang beredar tentang kita."

"Bukannya itu mau lo? Lo yang duluan ajak kerjasama kan?" Eunwoo mulai tersulut emosi.

"Gue ngajak kerjasama supaya gue ga dapat masalah, bukannya malah datengin masalah. Kenapa juga lo pake mau ketemu gue?" Suara Dahyun makin tinggi.

Ia benar-benar di titik kekesalannya. "Sumpah lo tuh bener-bener ngeganggu hidup gue. Harusnya lo urus Doyeon jalang itu baik-baik supaya dia ga lapor sembarangan. Lo pikir gue ga malu, ga ngerasa sakit hati abis dilabrak?"

Eunwoo yang tadinya mau marah, malah membiarkan Dahyun mengeluarkan kekesalannya, menyumpahi dirinya.

"Orang-orang kayak lo, Doyeon dan semua yang ngaku sebagai teman gue adalah orang-orang munafik yang pengen gue akhirin aja hidupnya." Dahyun seakan lupa dengan image yang selalu ia pertahankan.

Eunwoo sendiri makin tertegun. Selama ini, Dahyun memang judes dan tidak sopan di depannya tapi baru kali ini ia melihat Dahyun sampai menyumpahi orang, dengan raut wajah yang muak dan lelah.

Dahyun amat terkejut saat Eunwoo menariknya ke dalam pelukan laki-laki jangkung itu. "Apa yang lo lakuin?"

"Gue minta maaf kalau ternyata gue cuma nyusahin lo." Eunwoo mengeratkan pelukannya.

"Lepasin dulu baru bicara." Dahyun mencoba berontak tapi Eunwoo tak ada niat melepas Dahyun.

"Gue ga peduli lo anggap gue munafik. Sekarang, gue Cuma mau ada di samping lo. Gue ga mau lo kenapa-kenapa."

"Lepasin gue! Kenapa lo jadi melow gini?"

"Karena gue suka sama lo, Dahyun!"

###

UNBK tengah berlangsung. Dahyun punya banyak waktu untuk memikirkan rencananya mendekati Roa, sekaligus melupakan kejadian yang dialaminya bersama Eunwoo.

Eunwoo memang pernah menyatakan perasaannya pada Dahyun dulu. Tapi sekarang keadaannya sudah berbeda. Eunwoo tahu kebusukannya dan jadi begitu aneh saat Eunwoo bilang menyukai Dahyun.

Dahyun hanya bisa geleng-geleng kepala. Hari ini dia ke sekolah untuk rapat mading. Rapat yang delapan puluh persen di bawah kendalinya.

Rapat itu tentang kegiatan mading selanjutnya. Mading akan membuat artikel tentang siswa kelas tiga yang berpengaruh dalam rangka mendekati kelulusan mereka.

Anggota mading dibagi dalam beberapa tim yang mengurus masing-masing satu siswa kelas tiga terpilih. Dahyun menjadi ketua timnya yang akan membuat artikel tentang ketua cheerleader sekaligus ketua geng legendaris Pristin, Kim Roa.

Itulah yang dia rencanakan. Walau banyak anggota mading yang tidak setuju mengingat insiden labrak tapi dia sudah berdiskusi dengan ketua sebelumnya jadi keputusan tidak akan diubah.

Anggota Dahyun ada dua. Moonbin, orang yang menyukainya, dan Rocky, dekel tukang panik tapi loyal sama Dahyun. Plus si cabe rawit, pacar Rocky -Choi Yoojung-, ia ingin bergabung karena merasa bersalah telah menjadi penyebab Dahyun dilabrak.

Dahyun sendiri yang memilih anggotanya. Memilih anggota yang mudah diatur. Dengan begini rencananya akan berjalan lancar.

TBC

Bahasa yang digunakan agak rapian dibanding chap pertama wkwkwk

Salam Nealra. 07 Juni 2017

Signal ;dahyun✔Where stories live. Discover now