Enam

17K 1.4K 51
                                    

"Ada apa?" Teriak Zac keras pada pelayan di depannya.

"Ampun my lord, ada Duke besar menunggu anda di ruang kerja."ujar pelayan itu sambil membungkuk takut takut. Zac mengibaskan tangan menyuruh pergi.

"Dasar pria tua itu selalu mengganggu ku," caci Zac pelan.

Memasuki ruang kerjanya, Zac menatap orang didepannya dengan mata elangnya, orang tua yang sudah mengganggu waktunya bersama Victoria. Orang tua itu membalas sama tajamnya, tidak terpengaruh sama sekali oleh sambutan tidak menyenangkan oleh Zac.

"Ada apa? Katakan dengan cepat, karena aku punya urusan lebih penting daripada bertemu denganmu." Ujar Zac tajam.

"Bersikap sopanlah pada ayahmu, Zac. Seorang Duke harus bersikap menghormati orang lain, apalagi kepada seorang tamu."

"Tamu yang tak diundang patut di usir dengan cepat." ujar Zac.

Dengan keras orang tua itu memukul meja di depannya, dengan wajah penuh emosi.
"Kurang ajar, aku tidak pernah mendidikmu seperti ini. Hormatlah padaku."

Dengan mengejek Zac setengah membungkuk menghadap ayahnya itu, " Maaf, Ayah."

Ucapan Zac malah membuat orang tua itu mengeraskan rahangnya menahan amarah. Zac yang melihat itu tersenyum miring, senang bisa membuat orang di depannya marah.

"Ada hal penting yang harus ku beritahukan padamu, Zac."

"Katakan saja," ujar Zac tak acuh.

"Kau harus mengembalikan wanita itu pada keluarganya,"

"Apa maksudmu?dia istriku, tempatnya adalah disini." Tanya Zac mengeryit tak mengerti.

"Dia bukan istrimu, kau menikahi Shopia bukan Victoria."

"Dialah yang ada di sampingku saat aku mengucap sumpah, jadi dia adalah istri sah ku." Zac membantah.

"Kau tidak tahu apapun, Nak. Ratu akan murka karena keputusanmu ini. Kehormatan keluarga dipertaruhkan disini. Kau benar benar tidak tahu atau hanya ingin menutup mata, sudah banyak yang memperbincangkan pernikahan mu. Hal ini akan menjadi scandal jika kau masih mempertahankannya."

Zac menghela napas panjang, inilah yang ditakutkannya. Skandal. Selama ini ia berusaha keras menjaga reputasi keluarga dari scandal apapun itu.Bahkan ia setuju perjodohan nya dengan Sophia agar keluarganya tetap dihormati dikalangan ton.
Ia sudah berusaha keras bahkan berusaha mencintai Shopia sebisa mungkin, tapi peristiwa ini membuatnya harus mengambil keputusan sulit. ia tidak bisa mengembalikan Victoria pada keluarganya setelah apa yang terjadi. Victoria akan lebih tercemar kalau sampai ini terdengar di kalangan ton, mungkin bahkan Victoria tidak bisa menikah karena scandal ini. Zac tidak bisa lebih kejam lagi pada Victoria.

"Aku tidak akan mengembalikannya, aku akan cari jalan lain." Ujar Zac pelan yang masih bisa ditangkap telinga ayahnya.

"Tidak akan ada pilihan, Nak. Kadang kita tidak harus menggenggamnya erat bila kita bisa melepaskannya dan membuatnya bahagia."

"Ayah tidak tahu apapun, kau bahkan tidak tahu perlakuanmu selama ini menyakitiku. Jadi jangan bicara omong kosong disini." Kata Zac keras hingga rahangnya terasa hampir copot.

"Kadang apa yang terlihat tidak seperti apa yang sebenar nya terjadi." Ujar Duke besar sambil menghela napas panjang melihat kebencian di mata anaknya. "Ayah akan pergi sekarang, pikirkan baik baik keputusanmu. Karena keputusanmu bisa menyelamatkan banyak orang."

Zac menatap nanar punggung tua di depannya, Zac sebenarnya tidak bisa membenci ayahnya itu tapi keadaan membuatnya tidak bisa menghormati ayah yang dulu begitu di pujanya. Kejadian dulu membuatnya merubah arah pikirnya. Kekecewaan hampir meruntuhkannya, tapi Zac bertahan. Ia bukan pengecut yang akan lari dari masalah.

Dan Victoria adalah masalah besarnya sekarang, ia tidak mungkin memulangkan Victoria yang baru saja menginjakkan lagi kakinya di kediamannya. Zac memaki dalam hati. Ia harus memikirkan cara lain, sesuatu yang bisa menyelamatkan semua orang. Entah mengapa Zac merasa semua sudah terlambat saat ia membawa Victoria masuk kedalam rumah ini.  Tapi keputusan itu bukanlah hal yang di sesalinya. Keberadaan Victoria di rumah ini terasa membuatnya hidup. menggoda wanita itu terasa sangat menyenangkan sekaligus membuatnya gila. Hanya berada di depan wanita itu saja ia bisa merasakan perasaan yang lama tak pernah hadir lagi di hidupnya yang suram dan sangat monoton. Ia bahkan hampir melupakan kemarahannya pada wanita itu, secepat ia memikirkannya.

Zac memijat kepalanya yang terasa pening, memikirkan Victoria membutuhkan cadangan tenaga yang  banyak ketika menghadapi permasalahan ini. Tapi keputusan harus diambil cepat jika ia ingin selamat, juga Victoria. Ia tidak peduli lagi dengan yang lainnya.

"Jadi Duke, apa keputusanmu?"

Pertanyaan itu menyentak Zac dari lamunan, membalik tubuh melihat pemilih suara tersebut.

"Kau menguping pembicaraan kami?" Tanya Zac cemas.

"Maaf my lord bukan maksudku menguping, hanya kebetulan aku berada di depan pintu saat perdebatan terjadi." Ujarnya kalem." jadi apa keputusannya?"

"Aku sudah mengambil keputusan, kau akan tahu nanti." Ujar Zac tidak menjawab pertanyaan tersebut.





Tbc

Maaf yang da nunggu lama cerita ini, lagi pengen rehat bentar tapi teryata gak bisa karena kepikiran reader semua yang kangen cerita gak jelas ini. Moga suka ya. Kasih komen dong ada kekurangan dimana,  takutnya part ini mengecewakan kalian semua.

Makasih banyak buat dukungan kalian semua.
Kiss kiss

WEDDING SCANDAL (Tersedia Versi Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang