Tujuh

17.7K 1.5K 91
                                    

Victoria memandang keluar dengan tatapan kosong, disinilah ia sekarang. Di buang oleh sang Duke. Keputusan Zac untuk menempatkannya di rumah peristirahatan di desa yang jauh dari keramain kota membuatnya frustasi.

Walau ia tahu keputusan itu dibuat Zac dengan banyak pertimbangan, tapi tetap saja rasanya hati ini tersakiti. Victoria merasa dibuang juga tidak dibutuhkan lagi. Meski Victoria memang pantas di perlakukan seperti ini setelah tipuan yang di lakukannya pada Zac.

Disini ia hanya ditemani para pelayan, rasanya ia hampir sendirian sekarang. Tidak ada lagi yang bisa ia harapkan saat ia benar benar sendiri. Victoria seakan masih ingat baru kemarin ia dibawa kembali ke rumah Duke, rumah suaminya. Dan sekarang ia berada jauh beratus ratus mil dari keberadaan sang suami.

Setelah menjelajahi seisi rumah yang walau dibilang bertempat di desa tapi tak kalah megahnya dengan yang berada di kediaman Duke berada sekarang. Tetap saja ia bosan, ia tidak terbiasa duduk diam tidak melakukan apapun.

Dengan pikiran kacau seperti inipun malah membuatnya sedih. Ia rindu rumahnya juga kakaknya. Entah apa yang dilakukan Zac sekarang, sudahkah ia bertemu dengan ratu membahas keberadaannya yang membuat scandal di inggris raya.

Victoria keluar menuju istal, berniat berjalan jalan. Ketika itulah ia melihat banyak kuda disana, lalu diputuskannya untuk berkuda menghilangkan rasa bosan dan juga sedihnya. Seorang pekerja memasangkan pelana di atas kudanya, Victoria merasa sangat siap melihat pakaian yang dipakai nya lebih santai dari biasanya karena ia memakai celana, meski bukan pakaian khusus berkuda.

Victoria menaiki kuda pelan, berjalan pelan mengitari tanah pertanian milik keluarga Zac. Ketika melihat sebuah danau kecil ia menambah kecepatan hingga mencapai danau tersebut. Tempat yang terlihat indah juga tersembunyi. Tidak ada para pekerja yang berkeliaran di dekat danau ini, entah mengapa.

Victoria duduk dipinggiran danau itu dengan menyentuhkan kakinya ke dalam air, keinginan untuk membasahi dirinya ke dalam danau itu begitu kuat. Victoria melihat ke sekeliling dengan cermat. Setelah yakin tidak ada orang ia bersiap membuka bajunya, meninggalkan pakaian dalamnya saja. Dengan pelan ia memasuki air yang terasa dingin. Dimasukkannya kepalanya ke dalam air, ia merasa air yang begitu dingin itu menyegarkan kepalanya. Sudah terlalu lama ia tidak melakukan ini.

Lalu bayangan Zac memasuki pikirannya, dulu ia sering berjalan jalan berkeliling dengan menaiki kuda bersama Zac. Saat saat yang tidak pernah ia lupakan. Saat yang terasa seperti baru saja kemarin ia jalani bersama Zac, tapi sudah terlalu lama berlalu hingga Zac pun tidak mengingatnya.

Tubuh Victoria meliuk menyusuri danau tersebut, menikmati air yang membuat tubuhnya dingin. Berharap otaknya pun mendingin seperti tubuhnya. Victoria menepi setelah puas mengelilingi danau yang tidak terlalu besar itu.

"Kau seperti malaikat ketika dalam keadaan basah dan di dalam sana." Suara besar itu mengurungkan niat Victoria yang akan berjalan keluar dari air.

Victoria menatap pria di depannya itu dengan mata membulat kaget. Tidak menyangka ada orang lain berada disini dan melihatnya dalam keadaan tidak pantas. Victoria menenggelamkan tubuhnya agar tidak terlihat orangtersebut.

"Seharusnya kau tidak berkeliaran disini tanpa pendamping, Lady. Itu sangat berbahaya, apalagi dalam keadaan setengah telanjang dan basah seperti ini. Kau harusnya berhati hati, Lady." Ujar pria tersebut.

"Seorang lelaki terhormat tidak akan bertindak tidak pantas ketika berhadapan dengan situasi seperti ini, seharusnya anda sadar itu my lord." Jawab Victoria sedikit keras.

"Sangat disayangkan bila aku melewatkan ini, Lady." Ujar pria itu sambil menyeringai. Lalu pria itu mulai menanggalkan pakaiannya dan mulai memasuki air.

Tindakan pria itu membuat Victoria hampir berteriak kaget, tidak menyangka pria itu berani bersikap demikian.

"Stop, berhenti disana. Apa yang kau lakukan?" Tanya Victoria dengan takut.

"Aku hanya ingin mandi bersamamu, apakah itu salah? Tenanglah, aku hanya ingin menemanimu. Tidakkah kau merindukanku?"

"Dengar . . . Seseorang bisa saja datang dan melihat kita. Sebaiknya aku berpakain dan pergi." Ujar Victoria berusaha menutupi tubuhnya dan berniat keluar dari air, tapi tangan pria itu menyentuh lengannya dan menahannya.

"Tetaplah disini, tidak akan ada yang kesini dan mengganggu kita." Ujar pria itu sambil menarik Victoria ke dalam air lagi.

Keduanya saling memandang dalam diam, dengan tubuh memasuki air.

"Apakah kau merindukan suamimu ini, Duchess?" Tanya pria itu dengan raut wajah serius.

Victoria hanya bisa memandang pria itu dalam diam dengan wajah sedihnya, pria itu menarik tubuh Victoria masuk ke dalam dekapan hangatnya diantara dinginnya air.

"Aku merindukanmu . . ."






Tbc

Maaf lama up nya, lagi gak fokus jadi ceritanya gak jelas kayak gini.
Moga suka, jangan lupa tinggalkan komentar dengan kritik dan saran yang membangun. Terimakasih.

WEDDING SCANDAL (Tersedia Versi Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang