Behind me

3.8K 257 20
                                    


     Ali memarkirkan mobilnya di depan gedung Middle town Apartement, tepat Di alamat yang si sms kan Malvine padanya Ali berjalan memasuki lobby dan meaiki lift ke lantai 5 menuju pintu nomer 509. Ali tersenyum saat berdiri di depan Pintu apartement Malvine terbayang wajah Malvine yang begitu cantik dan menawan...

       Namun seketika bayangan nya itu lenyap saat nurani nya berkata ada yang menunggunya dirumah sekarang, hatinya mengatakan ia harus pulang.

Maaf kamu harus dikesampingkan dulu Prill, rasa cinta ku padanya lebih besar..

    Ali melangkah tanpa ragu membuka pintu Apartement Malvine. Ruang tamu seluas 15x27 itu terlihat lengang belum terlihat batang hidung nya malvine. Mata onyx Ali mencari2 dimana wanita itu berada. Belum sampai semenit mata Ali mencari Malvine keluar dari kamar nya dengan riang berlari dan langsung memeluk Ali

"Sayanggggg" Malvine merengek manja pada Ali

"Kenapa sayang?" Ali mengelus rambur pendek Malvine dangan sayang

"Minggu depan kita nonton yuu"

"Nonton kemana??"

Mereka berdua duduk di sofa ruang tamu, seperti sepasang sejoli dimabuk cinta. Malvine menyandarkan kepalanya dibahu Ali

"Bebas sih... Kemana aja yang penting kita jalan sayang" Malvine bergelayut manja di lengan Ali, diusapnya puncak kepala Malvine dengan lembut

"Iya sayangg kita jalan"

"Yeayyy makasih sayang"

Dan satu kecupan lembut di bibir Ali dapatkan. Malvine tersenyum bahagia tiba2 dari kamar terdengar suara ponsel Malvine berdering.

"Sayang bentar ya aku ada telfon"

"Iya sayang"

Malvine berlari kecil masuk kekamarnya dan menutup pintu nya setengah, Ali tersenyum menatap Malvine yang bertubuh indah disana, tapi tunggu... Fokus Ali teralihkan sejenak pada kemeja yang tergantung di kapstok kamar Malvine, itu seperti.... Seragam Pilot, Ali memicingkan matanya memperjelas apa yang ia lihat... Ah iya benar itu seragam Pilot tapi... Seragam siapa itu?? Ali tidak pernah meninggalkan seragam Pilot nya disini?
     
     Mata Malvine melihat Ali terfokus pada kemeja yang tergantung di kapstok, dengan tenang ia tersenyum pada Ali dan menutup pintu perlahan.

****

"Gue aneh sama lo Prill, lo kan Perawat masa lo gatau sih kalo lo sekarang lagi hamil??" Sivia menatap Prilly dengan heran, tadi pagi Prilly hampir pingsan di kelas karena wajah nya pucat sebelumnya juga ia muntah2, dan ketika dipertiksa oleh suster kepala... Ia dinyatakan sedang Hamil muda.

"Iya gue kira cuma masuk angin aja Vi dari kemaren..." Prilly menjawab dengan lugunya.

"Ckck, dasar lo apalo ga cek tanggal apa?? Kalo elo udh telat mens??" Febi juga menambahi ceramah.

"Enggak..."

"Haduhh Prilly2..."

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju parkiran EHS dari jauh di depan hanya ada honda Civic dan City milik Akbar dan Willy namun Subaru milik Ali?? Tidak terlihat sedikitpun. Prilly langsung mengambil ponselnya dan mengecek apakah ada chat dari Ali, ternyata tidak! Apakah Ali masih sibuk??.

"Loh? Mobil Ali mana?!, Ali ga jemput Prilly??" Febi bertanya pada Akbar dengan tatapan penuh selidik

Tapi sebelum Akbar berhasil menjawab sudah disambar oleh Willy

"Ali masih sibuk, dia kena tugas tambahan di EFS gara2 pelanggaran peraturan kecil..." kelit Willy. Akbar kontan memalingkan wajah nya.. . muak rasanya mendengar Willy berdusta!

"Kebangetan Si Ali, udah tau bininya lagi Hamil malah ditinggal!!" cetus Sivia.

Deghhh

Telinga Willy serasa berdenging saat istrinya melontarkan kata2 tadi. Akbar pun terlihat amat sangat kaget, matanya sudah membesar tak percaya apa yg dia dengar.

Prilly hamil?!

"APA?!!!" ujar Akbar dan Willy bersamaan

"Iya, baru 1 bulan"

Akbar dan Willy saling berpandangan, pandangan mata Akbar tiba2 menajam pada Willy. Apakah Willy akan sadar dengan apa yang diperbuatnya??

    Willy menatap Prilly dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, hatinya mencelus saat mengetahui bahwa wanita dihadapan nya ini sedang hamil, wanita yang ia bohongi sedang hamil!

Ya tuhan... Begitu bajingan nya aku!

   Akbar lebih memilih bungkam, ia ingin melihat seberapa jauh otak Willy akan memilih, antara kebenaran dan dusta jika sampai minggu depan nanti Willy masih tetap berdusta... Persetan dengan persahabatan!, ia sendiri yang akan membongkar sandiwara menjijikan ini!

"Yaudah lo ikut pulang sama gue dan Akbar aja yaa..." Feby menggandeng tangan Prilly lalu beralih menatap Akbar "boleh kan bar?"

Disambut senyum oleh Akbar
"Of course babe"

ToBeContinued....

*****

Holaaa readers ku sayangg🙌, sesuai janji aku ngenext nya ga lama2, kali ini ga terlalu lumutan kan?? Okey part kali ini terlihat sangadd gaje😌 maafkan karya ku yang butut ini😖 yang setia keep Vote and Comment, Silent readers makasih lo lo udah bikin famous cerita gue😚 teruslah menjadi silent readers sampe lo bisa hijrah ke readers wattpad yang soleh, soleha dan dilimpahi banyak kuota😄😄 apasih gue?!😂

Sekian dulu yeee...🙏🙏

Babay👏👏👏👏

Prilly's Riddle (I LOVE YOU 1000 ×)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang