smile

4.1K 241 19
                                    


     Pagi hari ini Prilly terbangun sendirian tanpa Sivia dan Feby di samping nya, kepalanya terasa pening sepertinya ia kurang tidur akhir akhir ini.

      Ia beranjak ke meja rias dan menjepit rambut nya yang tergerai panjang, warna hitam menghiasi sekeliling matanya yahh hasil menangisi Ali belakangan ini. Ia menghela nafasnya, ada satu pertanyaan yg menyesakan dadanya hingga saat ini, kenapa ia harus bernasib seperti ini?

      Prilly menghela nafasnya, melihat jam dinding sudah pukul 9 pagi, ia ingat hari ini jadwal cek ke dokter kandungan. Karena akhir2 ini kandungan nya lemah mood prilly terus menerus down karena Ali.

     Prily mengambil kertas kecil seperti memo yang tertempel pada kaca yg ditinggalkan sivia. Katanya sih itu alamat dokterkandungan kenalan sivia di jerman ini.

dr. Troye Alvaromeo sivan
Watapulgarnist st. 18

  Prilly segera bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke alamat yang dituju.

      Udara segar kota jerman terhirup di hidung prilly, ia menyetop taksi yang lewat di hadapan nya dan berjalan menuju alamat yang ia bawa.

****

      Sivia dan feby memasuki kelas dengan berjalan gontai belajar tanpa semangat dan tanpa gairah, rasa waswas di diri mereka naik, karena kasus prilly dan Ali, mereka merasa hubunganya ikut terancam juga oleh Para Pramugari sialan itu!

      Sivia melihat ponselnya yg lagi lagi berdering, ia sudah bosan melihat nama willy tertera di layar handphone nya! Sepertinya lelaki ini tiada bosan mencarinya, ia menghela nafas membuka casing handphone dan melepas kartu sim nya.

"Kenapa lo vi?" febi menatap kartu sim Via yg sudah terbelah dua diatas meja.

"Gapapa..." jawabnya datar.

"Willy lagi?"

"Iya, gue lg ga mau diganggu feb"

"Hmmmm" Feby menghela nafas panjang, taada yang mesti dicegah terlepas benar atau enggak nya perlakuan Sivia, itu kembali pada urusan rumah tangga Sivia dan Willy. Ia dan Akbar masih berhubungan baik dan saling memberi kabar, Feby percaya Akbar tidak akan mengikuti Ali  karena iman dan ibadah nya kuat.

"Morning everybody! Ready for your pen were going to have a daily quiz!" suara cempreng madan Svetlana memenuhi ruang kelas membuat semua murid terpaku diam.

****

      Prilly menatap  gedung besar seperti rumah sakit, perlahan langkah nya menelusuri isi gedung itu mencari cari ruangan dr. Troye Alvaromeo Sivan. Hampir 15 menit Prilly berkeliling akhir nya ruangan itu ia temukan di lantai 8, disana ada pintu kayu yang tertulis nama sang dokter.

"Entschuldigung..." Prilly membuka knop pintu secara perlahan.

"Einloggen.." (masuk...)
Suara bariton seorang lelaki menyapa lembut di kupingnya, wangi cheddar wood yang hangat menyambangi hidung mancung Prilly.

"Ist dieser Raum richtig mr. Troye Alvaromeo Sivan?" (apakah ini ruangan mr. Troye Alvaromeo Sivan?)

Manik mata nya melihat seorang lelaki berdiri di dekat meja dengan senyum yang ramah.
Tinggi dan tampan.

Prilly's Riddle (I LOVE YOU 1000 ×)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang