8. Ular Hitam

93 6 0
                                    


ada seekor ular hitam melintas di bawah kulit ari, besarnya mungkin tidak lebih dari benang wol terakhir yang terputus sebelum habis. ular itu menjalar, meyusur dengan lidahnya, merekam jejak merah yang gatal di bawah kulit. 

tiap ular itu datang matahari tertimbun kelam dan dan yang bisa dilakukan hanya termangu menatap langit tanpa gemintang. apa yang harus dilakukan? apa yang harus dirasakan? tidak jelas, mungkin tidak harus dirasa dan tidak harus ada.

definisi hening kadang bisa membuat gila. terlebih ketika sinyal statis mulai berdengung di telinga dan bayang-bayang ular bertambah menjadi dua menjelajahi tubuh. benci! benci semua ini! dan yang terpikir adalah berkunjung ke klinik depan jalan raya. harusnya mereka bisa menolong dan bisa menjelaskan fenomena tiga ular yang melata di bawah kulit ari.

mulai berjalan meniti blok yang dipenuhi kerikil, tiap kaki terantuk satu ular bertambah lagi. ingin menangis tapi tak ada guna, buat apa? orang-orang mungkin makin asik melihat tubuh menggeliatkan tarian yang dipandu sembilan ular hitam, disoraknya suara-suara dari masyarakat yang tidak kelihatan. mereka menabuh genderang dan ular makin liar menari di bawah kulit ari. 

tidak perlu dijelaskan bagaimana rasanya, tidak bisa dikemukakan lebih tepatnya, karena perasaan ini berlapis seperti bawang, masing-masing berbau, tidak ada yang sopan. semua kasar dan banal, menggerogoti tiap sel yang sehat lalu menggantinya dengan sisipan bangkai yang dibawa oleh seratus ular hitam. ular-ular itu menari di bawah kulit, dengan jelas terlihat mereka melata-lata, lidah-lidah menjulur bergantian, membuat loreng-loreng timbul seperti kulit ari hanyalah selapis plastik yang bisa pecah kapan pun juga.

tidak ada darah, hanya merah bergaris simpang tindih.

dan pelan-pelan hitam menjadi arang lalu cahaya tidak dapat lagi dipantulkan karena harap tertelan oleh ular-ular hitam.

terus berjalan

terantuk dan ular bertambah lagi

orang-orang yang tidak mengerti akan menghakimi 

dan ketika klinik sudah terlihat

makin mendekat

dan

dan harapan

harapan terakhir agak ular-ular hitam ini sekiranya menghilang

dan

dan

dan

dan

dan

.

.

.

.

.

.

.

.

.

tidak ada ular hitam. 

DemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang