Dulu, semua asa yang terajut sangat indah.
Dua makhluk ciptaan Tuhan saling mengindahkan rasa, menciptakan suka, melupakan duka, berusaha untuk selalu saling dalam setiap penyemogaan.
Dulu, Kamu adalah Kamuku, bukan Kamu nya Dia.
Dulu, Kamu selalu menyegalakan aku pada semua penyemogaan mu. Indah, segalanya indah.
Semua janji, selalu melamunkan kebahagiaan yang imaji.
Semua pinta, hanyalah khayal belaka.
Semua kata cinta, hanyalah tentang luka.
Oh lagi, mengenang mu selalu tentang luka.
Semua yang dahulu terjadi di antara kita selalu melahirkan tawa, tetapi kenapa Kamu undang Dia sebagai pemeran pendatang baru, orang ketiga dalam hubungan kita?
Kamu hadirkan Dia, untuk menghadirkan luka?
Untuk apa?
Aku tanya, untuk apa?
Dulu, Kamu bilang di seluruh penjuru dunia tak ada yang lebih indah dari Aku.
Dulu, Kamu bilang beberapa sinar bintang meredup itu karena mereka iri atas adanya Aku di dunia.
Kamu mengajarkan aku terbang, melayang, jauh tinggi, tapi Kamu lupa mengajarkan aku bagaimana rasa sakitnya dihempaskan dari sana.
Kamu bilang, Kamu takkan pernah menggores luka di jiwa.
Benar, Kamu membuktikan ucapanmu, nyatanya Kamu memang tidak menggores luka tapi sudah mengoyak nya sampai benar-benar tak terlihat bentuk aslinya.
Kejam
Kamu kejam, untuk semua orang yang pernah ku temui, Kamu adalah spesies manusia yang paling kejam, Kamu rajam raga ini, Kamu lupa siapa Aku bagimu dulu.
Aku, manusia yang dulu selalu ingin kau bahagia kan, tanpa ada manusia lain yang ingin kau bahagiakan.
Seharusnya , dari dulu aku sudah sadar bahwa semua janjimu itu semu. Semua surga yang kau janjikan adalah dongeng belaka.
Kamu, manusia yang tak punya rasa, semoga suatu saat Kamu tidak merasakan luka yang sama.
Semoga, semoga, semoga.
------------
Jangan lupa vote and comment nya trus ya sahabat berbagi luka, percayalah menikmati luka adalah salah satu cara Kamu menemukan bahagia 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Deklarasi Luka
PoetryTentang kamu, dan aku yang masih menikmati luka darimu Aku ingin Kamu terluka lebih dalam saat Kamu mendengarkan dengan khidmat deklarasi luka yang Aku sampaikan, meski ku tahu Kamu tidak menggunakan Akal dan Hati mu untuk memahami deklarasi lukaku...