Mengenangmu adalah mengenang luka
Rasanya sakit namun tetap harus ku kenang
Ingin cepat melupakan namun sepertinya ingatan itu semakin kuat
Tak berguna
Kamu dan luka yang kamu hadiahkan itu benar tak bergunaIngin sekali rasanya bebas dari hal yang dikait-kaitkan denganmu, tapi nyatanya mereka masih saja menganggap aku adalah kekasihmu seperti dulu
Ingin sekali rasanya hidup tanpa ditanyakan atau disinggung tentangmu, tapi rasanya sulit untuk menjelaskan kepada mereka tentang kerenggangan diantara kita yang sekarang
Mereka bukan tak perduli, tapi lebih pada "tidak tahu" apa yang terjadi diantara "kita" maaf maksudku pada "aku dan kamu" tak ada lagi kata kita saat kau undang dia masuk sebagai orang ketiga yang akhirnya harus menyingkirkan aku sebagai pemeran utama, aku paham terima kasih
Kemudian sekarang aku harus menahan semua nyata dan mengekspresikan dengan kata yang ku susun sebagai deklarasi luka yang seakan benar-benar bisa berbicara bahwa ada hati yang jelas terluka dan bukan fatamorgana
Aku harus pelan-pelan melarutkan gula, sirup, atau sedikit susu kental manis agar kepahitan ini lambat laun pamit
Lalu menahan nada bicara ku seakan mempertegas bahwa aku sedang bahagia, ya aku bahagia jelas tak ada celah kecewa yang kamu lihat disini bukan?
Senyumku masih sama seperti dulu "sebelum mengenalmu" ya sama percayalah, oh maaf aku lupa mana kamu tahu senyumku saat dulu karena itu kan saat aku belum mengenalmu, percayalah aku sangat manis, aku tidak bohong, ya meskipun tak semanis janjimu
Lantas mungkin itu yang membuatmu jatuh cinta dan kemudian menuntut sebuah pengakuan dunia tentang persatuan kita, melalui janji yang bodohnya aku percaya
Aku tidak menyesal pernah dicintai "semu" olehmu setidaknya aku paham definisi pengkhianat dan laknat dalam satu definisi melalui sakit hati
Jangan kamu katakan aku kejam, tanyakan pada rasa, pada lakumu, apa mungkin aku setega ini berbicara jika bukan karena kamu yang mengajarkan ketegaan itu?
Aku tak menyalahkanmu atas semua ini, biarlah aku dan kamu yang dulu adalah kita harus ku kenang meski mengenangmu adalah mengenang luka
Terima kasih, lagi-lagi ku harap kamu akan terus bahagia meski harus menghabiskan sisa hidupmu dengan orang ketiga yang lebih senang ku sebut sebagai "Penggoda"
---------------------------------------
Vote dan comment ya para pencinta #deklarasiluka
KAMU SEDANG MEMBACA
Deklarasi Luka
PoesíaTentang kamu, dan aku yang masih menikmati luka darimu Aku ingin Kamu terluka lebih dalam saat Kamu mendengarkan dengan khidmat deklarasi luka yang Aku sampaikan, meski ku tahu Kamu tidak menggunakan Akal dan Hati mu untuk memahami deklarasi lukaku...