Tak ada luka yang tak akan sembuh, yang berarti tak ada luka yang tak ada obatnya
Ini bukan tentang obat merah yang harus disapukan, atau obat telan untuk pengeringan luka maupun suntikan anestesi penghilang rasa nyeri pada luka
Tapi tentang Aku yang harus menyusur waktu untuk menemukan obat penyembuh atas luka yang Kamu goreskan
Tentang Aku yang dahulu terlalu jatuh padamu hingga Aku lupa bahwa Aku akan bertemu dengan luka di waktu yang hampir bersamaan dengan kejatuhanku padamu
Tak ada yang salah, setelah jatuh memanglah luka yang akan hadir
Namun rasanya Aku belum terlalu siap untuk menghadapi luka karena Aku belum bertemu dengan obatnya
Lambat laun waktu berputar, saat ku ingat dulu, kali pertama Aku mengenal luka mencoba akrab dengan nya dan memutuskan mencintai dan merawatnya hingga Aku merasa nyaman dan terbiasa dengan keadaanku hingga akhirnya Aku membuka mata bahwa Aku juga harus ingat untuk menjemput bahagia
Perputaran semesta menggeser waktu dan menyadarkan ragaku bahwa 'Waktu' lah sang pengobat luka
Waktu yang mengajarkanku bahwa luka itu bisa ku nikmati
Waktu yang menemaniku untuk tetap sabar dalam goresan luka
Waktu yang mengingatkanku bahwa Aku harus bahagia
Waktu yang berjanji untuk selalu menemaniku walau bagaimana pun keadaanku
Waktu adalah saksi bisu penguatan Aku terhadap luka
Waktu yang menyaksikan langsung bagaimana Aku bisa kembali tegak berdiri setelah hancur berkeping atas penjajahan hati
Waktu juga yang akan memperlihatkan padaku bahwa patahan hatiku akan kembali menyatu seiring jalan ku melupakanmu
Aku tidak tahu harus berterimakasih seperti apalagi pada waktu, yang rela habis berlalu hanya untuk menemaniku melupakanmu, melupakan lukamu
Dan wewenang waktu juga lah nanti yang akan membuka matamu, bahwa Aku yang dulu Kamu anggap lemah yang tak bisa hidup tanpamu masih sanggup tegak berdiri sendiri di atas pijakan kakiku
Waktu yang berperan sebagai penyembuh, ku harap akan terus tega membunuh segala luka ku
Aku tak risau lagi, karena setelah penantian panjang atas kesabaranku mencintai luka, Aku tersadar bahwa waktu lah yang menjadi obatnya, bahwa pergantian detik, menit, jam, hari, minggu, tahun yang membiasakan ku tanpamu
Pun kelak saat Aku menemukan lagi bahagia yang baru, Waktu akan tetap menjadi obat penenang saat kenangan liar terulang
-----------------------------
Jangan lupa vote dan comment Kamu ya
Kamu cuma butuh waktu untuk mengenal, mencintai, membiasakan dan kemudian melupakan tapi jangan menghilang nanti Aku kecewa 💔
KAMU SEDANG MEMBACA
Deklarasi Luka
PoesíaTentang kamu, dan aku yang masih menikmati luka darimu Aku ingin Kamu terluka lebih dalam saat Kamu mendengarkan dengan khidmat deklarasi luka yang Aku sampaikan, meski ku tahu Kamu tidak menggunakan Akal dan Hati mu untuk memahami deklarasi lukaku...