Aku seperti kehilangan aku, entah kemana aku yang dulu menatapmu sebagai manusia berkedok malaikat, indah, menenangkan jiwa, bahkan magisnya saat mendengar namamu saja yang selalu terkhayal adalah tentang bahagia, cinta dan kasih sayang.
Aku mengenang?
Aku rindu?
Aku masih sayang?
Aku, aku, aku ...
Tidak aku hanya melihat kembali rentetan skenario yang dibuatkan-Nya dalam memori otakku, Kau sungguh tak pernah tak indah, hingga hari itu tiba, sesaat setelah perpisahan kita di sore hari di hari Rabu.
Kau, bukan kau yang menuliskan bahagia, sejak saat itu, sajak tentangmu tak lagi bersahabat kan dengan cinta tetapi luka.
Aku rindu, rindu melihatmu sebagai sosok manusia, manusia yang selalu menjanjikan bahagia, dimana kamu?
Kenapa kamu sekarang menjelma sebagai sajak penuh dengan bayangan luka, kerasukan siluman luka mana kamu???
Sajak ku tentangmu yang semu, sepertinya aku ingin meminta temu, untuk menceritakan magisnya luka bahagia ini, aku ingin bercerita padamu bagaimana cara ku merawat dan mencintai luka ini, hingga ku bisa ingat bagaimana cara melihatmu sebagai sosok manusia yang menjanjikan bahagia, meskipun bukan bersamaku, semoga kau di bersama kan dengan yang pantas kau bahagia kan
---------
Jangan lupa vote and comment nya terus ya teman2 pencinta sajak luka, kita deklarasikan tentang hebatnya mencintai luka 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Deklarasi Luka
PoetryTentang kamu, dan aku yang masih menikmati luka darimu Aku ingin Kamu terluka lebih dalam saat Kamu mendengarkan dengan khidmat deklarasi luka yang Aku sampaikan, meski ku tahu Kamu tidak menggunakan Akal dan Hati mu untuk memahami deklarasi lukaku...