Setelah pergimu, ada rindu yang masih menuntut temu
Setelah hilangmu, ada tualang yang masih mencari jalan pulang
Setelah raibmu, ada luka yang masih mengemis minta dicarikan bahagia
Setelah pamitmu, ada insan yang susah payah menemukan kembali kebahagiaan
Dan setelah bertanya apa kabar kemarin, rasanya sulit sekali untuk menghindar dari hadirmu
Meski ada luka yang tertinggal namun rasa ini tak pernah pudar
Tuhan yang tahu bagaimana sulitnya aku bangkit dari luka yang ada
Namun bagaimanapun, kamu adalah hal yang Tuhan titipkan agar aku merasakan bahagia walaupun maya
Darimu aku belajar mengikhlaskan jalan cerita hidupku yang sama sekali aku tak tahu akan berakhir seperti apa
Memahami maksud Tuhan atas segala skenario yang ditulis-Nya
Menjalankan alur cerita hidupku yang aku sendiri tak tau akan tiba di pelabuhan yang mana
Namun, terimakasih atas luka yang kamu hadirkan kemarin, karenanya aku bisa mencairkan ego dan menata rasa bahwa tak semua bahagia akan abadi adanya
Terima kasih atas luka yang tertinggal yang aku sendiri tak pernah tau akan kemana mengembalikan selipan bahagia yang kamu tinggalkan
Terima kasih atas rasa yang ada walaupun lambat laun kian memudar namun aku tau takkan ada luka yang terus mengabadi bersama kenangan
Dibersamakan atau tidak di bersama kan denganmu, doaku tetap sama, semoga ada bahagia yang selalu Tuhan garis kan untukmu
Bahwa kamu juga berhak bahagia meski mungkin suratannya kamu harus melewati alam luka
Jalan kita sudah berbeda tak akan pernah sama, namun apapun salah yang kau temui mungkin itu sedikit dari karma yang kamu lakukan
Berbahagialah sebelum bahagiamu dirampas oleh orang yang pura-pura ingin membahagiakanmu
Rindui aku saat kamu merasa terluka dan aku juga akan selalu berkabar tentang bahagiaku dengan cinta baruku
Terima kasih untuk luka yang tertinggal
KAMU SEDANG MEMBACA
Deklarasi Luka
PoetryTentang kamu, dan aku yang masih menikmati luka darimu Aku ingin Kamu terluka lebih dalam saat Kamu mendengarkan dengan khidmat deklarasi luka yang Aku sampaikan, meski ku tahu Kamu tidak menggunakan Akal dan Hati mu untuk memahami deklarasi lukaku...