01

16 1 0
                                    

Pagi hari Reina sudah disibukan dengan aktivitasnya mengurus si kembar. meskipun ada mbak sus, sebisa mungkin reina mengurus keperluan si kembar sendirian "Mumpung masih di rumah" katanya.

Memandikan si kembar, menyuapinya, dan hari ini tidak sempat ajak jalan-jalan si kembar, karena Reina harus datang ke perusahaan untuk interview.

Pukul menunjukan waktu 07:30 wib, sedangkan interview pada pukul 09:00wib, "masih ada waktu" pikir Reina.

"Mbak sus, saya berangkat buat interview, jaga anak-anak ya".
"Iya bu, semoga berhasil ya buu."
"terimakasih mbak sus".

sebelum berangkat Reina menyempatkan diri untuk berpamitan dengan anak-anaknya. seraya berkata "Mama berangkat interview ya nak, do'akan mama berhasil", sambil mencium kedua anaknya yang kebetulan sudah terlelap tidur setelah diberi sarapan.

Reina bergegas meninggalkan rumahnya, dan menaiki angkutan umum untuk sampai ke tempat calon kerjaannya. (semoga berhasil Reina).

Waktu menunjukan pukul 08:10 wib tepat saat Reina sudah tiba di depan gedung kantor. "belum terlambat" pikir Reina sambil memandangi jam tangan yang melingkar di lengan kirinya.

Sebelum masuk ke gedung, Reina menyempatkan diri untuk merapikan penampilannya hari ini disalah satu kaca mobil yang ada di parkiran. kemeja berumbai atas berwana peach, celana dasar panjang hitam, falt soes hitam dan tak ketinggalan hijab berwarna senada dengan kemeja yang dikenakannya, selalu menuntup indah rambut ikalnya.

Setelah memastikan penampilannya rapi, Reina masuk kedalam gedung dan tak lupa merapalkan do'a kesuksesannya "amin".

Saat memasuki pintu utama Reina sudah ditunggu oleh mbak resepsionis yang berdiri di depan meja kerjanyya, seolah begitu. karena kebetulan mbaknya lagi berdiri dan mejanya pas depan pintu utama. baru saja mbaknya mau duduk, mbak nya berdiri lagi dan tersenyum kepada Reina. "mbak mau interview kan, ke arah sana mbak, ntr masuk lift dan langsung ke lantai 15". Reina takjup "handal sekali mbak ini bisa tau, jangan-jangan dukun" batinnya. karena tidak mau mengandai-andai, akhirnya Reina bersuara "iya mbak, wah mbak hebat bisa tau saya mau interview". katanya percaya diri. "bukan begitu mbak, (hehehe). saya emang belum lupa sama mbak, tapi hari ini semua staf di liburkan,dan hari ini khusus untuk interview saja". Reina takjup lagi,, alangkah percaya diri dia "ternyata emang jadwal interview" . karena meresa tidak enak dan sedikit malu akhirnya Reina hanya tersenyum dan berkata "maaf ya mbak, makasih atas arahannya".. dan mbak resepsionis berkata sambil tersenyum "iya mbak.. sama-sama".

"lantai 15... lantai 15.. lantai 15". Reina tidak lelah untuk mengulang-ulang lantai berapa yang dia tuju. karena salah lantai akan salah pula ruangnya. (efek gugup kalik ya).

Memasuki lift yang dimaksud, Reina langsung menekan tombol 15 pada lift. "1...2..3..8..9...10..11..12.. 13..14..15.. Ting". pintu lift terbuka, Reina keluar dari lift. belum-belum Reina sudah dilanda gegana (gelisah, galau, karena mau wawancara). sambil meremas-remas tangannya, matanya mencari pintu yang bertuliskan "Interview Room". Tepat di arah bagian kanan didepan lift ada ruangan yang bertuliskan "Interview Room" dan di depan ruangannya sudah banyak para peserta interview yang sama seperti Reina, sekitar 7 orang. "wah banyaknya, apa aku bisa keterima, sepertinya mereka sudah handal semua" pikiran Reina sudah berjalan-jalan jauh, tentunya yang iya-iya bakal terjadi.

Reina masih setia berdiri di depan lift melihat pemandangan yang menarikalam bawah sadarnya untuk melamun. Tiba-tiba dentingan lift berbunyi "Ting". tepat saat pintu lift terbuka terdengar langkah kaki dari belakang tubuh Reina, dan.... "Aw..." .."Brukkk".. jeritan dan dentuman barang jatuh bersautan karena ternyata ada orang yang membawa banyak barang tidak melihat keberadaan Reina dan juga Reina tidak menyadari dia sedang berada depan lift. Seketika semua mata tertuju pada asal sumber suara.

Tak Lari Jodoh Ku KejarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang