Kegalauan melanda Bagus yang saat ini gusar menunggu detik-detik pertemuannya dengan kliennya, lebih tepatnya adalah mantan pacarnya.
"Rei kita berangkat ke cafe sekarang yuk". Ajak Bagus kepada Reina.
Sejujurnya Bagus sudah tidak sabar untuk menyelesaikan kerjaannya hari ini.
"Ini masih jam 14:00 wib Gus, kelamaan nunggu ntar kita".
"Gak apa-apa Rei, sapa tau kita dapet inspirasi nanti".
Reina melihat gerak gerik Bagus yang sedikit gusar. Tidak ada salahnya mengikuti perintah Bagus agar dia tidak tambah stres, pikirnya.
"Ya udah, ayok kita berangkat".
*****
Keberadaan cafe tidak jauh dari kantor mereka, tepatnya depan Gedung kantor mereka. Menuju cafe cukup dengan waktu 5 menit berjalan kaki.
Ternyata pernyataan Reina mereka akan menunggu lama adalah salah. Rara sudah duduk manis dikursi pengunjung no. 32.
"Gus, itu bukannya mantan kamu ya". Ucap Reina spontan yang sadar akan keberadaan Rara.
"Klien Rei". Jawab Bagus yang tidak suka dengan pernyataan Reina.
"Oh. Kamu liat juga ya. Padahal aku kan mau buat kamu kaget Gus". Jawab Reina terkekeh.
Akhirnya mereka langsung menuju meja Rara.
"Hai, Ra". Sapa Reina.
"Eh.. kalian udah sampai sini. Awal baget". Jawab Rara terkejut dengan kedatangan awal Bagus dan Reina.
"Jadi konsep seperti apa yang anda inginkan ibu Rara?!".
Bagus memotong percakapan basa basi antara Rara dan Reina.
Reina dan Rara kaget mendengar perkataan Bagus. Tapi Rara menanggapi dengan senyuman.
"Kita pesen makan atau minum dulu ya biar enak aja". Saran Rara
"Ya.. terserah" . Jawab Bagus.
Reina yang merasakan atmosfer tidak biasa, hanya bisa menelan ludah dan diam saja.
Sepersekian detik mereka diam, akhirnya Rara angkat bicara.
"Jadi aku mau buka butik gitu, tapi kamu tau kan Gus kalau sekrang lagi marak banget tentang fashion. Aku mau pake brand aku sendiri. Fashionnya juga aku buat sendiri. Aku bingung strategi pemasarannya jadi aku minta saran dari kamu".
"Menurut kamu gimana Rei?!.". Ucap Bagus.
"Ah.. itu udah keren mbak. Pake brand sendiri dan tampil beda itu bagus mbak". Jawab Reina.
"Menurut ku, gimana kalau kita pasarin melalui event gitu mbak". Lanjutnya.
"Itu mahal Rei". Timpal Bagus.
"Eh.. ga apa-apa Gus". Jawab Rara.
"Kita pake konsep online shop aja, sama sistem kupon undian"
"Terus jangan lupa kita Kasih sampel gambar yang banyak, bila perlu testimoni"
"Kamu bisa Rei jadi modelnya"
"Ntar yang urus akunnya biar gue. Kalau udah banyak konsumen loe bisa cari karyawan, dan tugas maxima selesai"
Papar Bagus panjang lebar. Rara takjub mendengar penuturan Bagus hanya bisa manggut2 dan berbinar.
"Wow, keren tuh Gus" . Timpal Reina.
"Jangan keren aja Rei, bantu juga loe, hehehehe " .
Mata tidak bisa berkata, tapi hati bisa melihat bagaimana cara Bagus sudah jengah denga semua ini.
"Menurut aku ya mbak, buat opening dulu lewat olshop, terus nanti sebulan kemudian buat opening di butik mbak, biar ada dua gebrakan. Terus bisa juga pas openingnya buka bazar, jadi konsumen yang pernah belanja online di Mbak kalo suka sama barangnya pasti bakal dateng ke bazar" . Timpal Reina.
"Yah, gitu juga Bagus Rei. Jadi gimana ibu Rara. Kapan kita mulai strategi nya?!". Tanya Bagus kepada Rara.
"Aku ikut kalian aja gimana baiknya". Jawab Rara dengan senyuman indahnya.
"Ya sudah 3 hari lagi kita ketemu dengan bahan-bahan yang akan digunakan" Timpal Bagus menutup pertemuan.
"Oke deh, jadi kita udah bebas nih sekarang. Rei loe udah ga ada kerjaan lagi?!". Tanya Rara kepada Reina, lebih tepatnya memberi kode untuk Reina pergi dari tempat itu.
"Eh... iya deh, kayanya banyak. Gue duluan ya Gus.. bye"
setelahnya Reina pergi meninggalkan Bagus dan Rara.
"Ya udah kalau gak ada yang mau dibahas, gue duluan ya"..
Sekarang Bagus yang meninggalkan Rara. Sebelum beranjak Rara menahan tangan Bagus. "Gus, Kasih gue satu kesempatan". Ucap Rara memohon.
"Maaf Ra, gue belum bisa". Ucap Bagus dan melepaskan genggaman Reina..
*******
"Dengan Maxima design disini".
"Iya akan saya sambungan ke pak Kevin".
"Vin angkat ya, klient". Ucap Reina.
Kevin mengacungkan jempolnya ke udara sebagai isyarat OK.
"Iya bu, ada apa?!". Ucap Kevin kepada kliennya di sebrang sana.
"Iya bu, semuanya sudah siap, nanti tinggal training karyawan saja bu. Kemungkinan hari Rabu ini saya ke toko".
"Okee. Buu". Setelah menutup telfon dari kliennya Kevin tersenyum bangga karena kliennya merasa puas dengan hasil kerjanya.
"Rejeki nomplok cie". Timpal Dimas menghampiri meja Kevin.
"Apasih loe sirik aja". Ucap Kevin."Rei udah nemu judulnya belum.
Bagus mengintrupsi Reina."eh.. Iya Gus. Gue lagi mikir". Ucap Reina kikuk.
Sebenarnya Reina tidak memikirkan tentang kliennya lebih ke entah apa yang di fikirkannya sampai tak sadari jika Bagus ada di dekat dirinya.
"Rei, nanti lu balik dengan siapa". Tanya Bagus.
"naik busway kaya nya Gus". Jawab Reina
"gimana kalau gua anter aja". Tawar Bagus.
"gak ah Gus, ngerepotin elu yang ada". Jawab Reina seadanya.
Pernah berfikir buat bertahan
Tapi keadaan yang buat gue harus
Pergi.
Cuman pingin bilang *maaf*-jogingmalam-

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Lari Jodoh Ku Kejar
RomanceReina seorang janda muda dengan dua orang anak kembar, suaminya meninggal karena kecelakaan dan sekarang dia mencari kerja untuk menghidupi ke dua anaknya, yang kebetulan juga Reina memiliki pengasuh anak yang harus di beri gaji setiap bulannya. Ba...