"Rei maaf sebelumnya, gue suka sama loe. Gue sayang sama elu. Dari lama, sejak awal kita kuliah. Gue tau lu bakal nikah habis lu wisuda ini. Gue gak minta lu gagalin pernikahan lu demi gue. cuman gue mau kasih tau loe aja, biar gue gak nyesel nantinya. Setidaknya loe tau gimana perasaan gue ke elu" ucap Bagus tanpa jeda.
Bagus mengucapkan itu tepat setelah Reina melaksanakan Yudisium. Bagus sadar dia sudah tidak ada tempat lagi di hati Reina. Bagus juga tidak ingin egois dengan ngerebut Reina dari calon suaminya. Dia bukan dari keluarga kaya, dia tidak punya warisan, dia pun tidak punya kerjaan sampingan, mau dikasih makan apa Reina jika tawarannya hanya dengan menikah.
Reina yang mendengar penuturan Bagus hanya bisa tertegun dan bingung harus menanggapi apa. "Rei loe jangan ngerasa bingung gitu, gue Cuma ngomong kalik. Gak usah loe pikirin banget-banget" ujar Bagus mencoba mencairkan suasana.
"maafin gue Gus, gue udah mau nikah sebulan lagi dan gue ga bisa bales rasa elu. Tapi gue juga ga ada perasaan apapun juga dengan cowok lain. Sama calon suami gue aja, gue di jodohin" ucap Reina gugup, takut jika Bagus tersinggung atas perkataannya.
Jujur salah satu sifat yang Bagus sukai dari Reina, selain polos dan lugu. Bagus tersenyum mendengar perkataan Reina. "slow kali Rei, jangan lupa undang Gue ya. Insyaallah kalau ada rejeki buat ngamplop gue dateng kok" ucapnya.
"iya Gus, makasih ya. Gue seneng ternyata orang kaya Gue ada juga yang suka" ucapnya polos.
"ehem..ya udah conggraduation yah.. gitu aja Rei gue bimbingan lagi deh mau nyusul elu. Hehehe" ucap Bagus dan berlalu meninggalkan Reina.
Tak lari jodoh ku kejar
Kalau emang kamu jodoh ku ketika aku diampun kamu akan menghampiri ku
(Bagus Pradipta)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Lari Jodoh Ku Kejar
RomantizmReina seorang janda muda dengan dua orang anak kembar, suaminya meninggal karena kecelakaan dan sekarang dia mencari kerja untuk menghidupi ke dua anaknya, yang kebetulan juga Reina memiliki pengasuh anak yang harus di beri gaji setiap bulannya. Ba...