#3. Portrait

4K 482 66
                                    

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.


Jimin baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya saat tiba-tiba sang ibu membuka pintu kamarnya dan tiada angin tiada hujan membuatnya kaget setengah mati. Belum sempat dia protes, kalimat sang ibu sudah keburu menyapa dan membuatnya membeku.

“Jimin, Taehyung masuk rumah sakit.”

Selain berita kematian ayahnya dan kematian ibu Taehyung, Jimin pikir tidak ada lagi kabar yang bisa mengejutkannya dan membuatnya dicekam ketakutan. Dia menelan bulat-bulat pemikiran ini sejak dulu.

Tidak ada—kecuali saat ini.

Kabar yang satu ini kini mulai masuk ke dalam hitungan Jimin. Karena saat itu rasanya tubuhnya membeku dan tak bertenaga. “Apa—? Apa yang terjadi?”

Jimin tidak bisa menahan dirinya​ untuk tidak bergetar.

Eomma masih belum mendengar penjelasan rincinya, tapi mereka bilang seseorang melukai Taehyung,” ujar wanita tersebut seraya berbalik dan melangkah. “Kau tetaplah di rumah. Eomma yang akan pergi ke rumah sakit sekarang.”

Pemuda itu berdiri cepat dan melangkah tergopoh-gopoh menyusul sang ibu. “Tunggu—tidak! Eomma, ini tidak adil! Aku juga ikut!”

“Tidak, Jimin. Kau harus sekolah besok.”

“Tapi Eomma, Taehyung—”

Wanita itu sekejap berbalik dan menatap Jimin. “Sayang, percaya pada Eomma,” ujarnya. “Taehyung pasti akan baik-baik saja. Jadi datanglah besok sepulang dari sekolahmu.”

Mungkin terasa berlebihan, tapi Jimin melemah melihat ibunya sendiri. Ini pertama kalinya sejak terakhir kali sang ibu bersikap selembut ini padanya—yang seingatnya saat dia masih berada di tahun-tahun pertama sekolah dasar. Jadi hanya diam tanpa berkata apa-apa saat wanita itu mengusap surainya dan melangkah keluar.

Iya, setidaknya sang ibu berhasil meredakan kepanikan Jimin saat ini. Meski tidak dengan rasa cemasnya.

Malam itu, Jimin banyak memikirkan tentang Taehyung. Kim Taehyung yang dia kenal sekaligus tidak dia kenal. Dia melihat ke dalam memorinya​, memilah baik-baik semua kenangan yang dia miliki selama dirinya mengenal Taehyung. Dia harusnya menjadi orang terdekat Taehyung, tapi rasanya sekarang dia justru menjadi yang paling jauh.

Banyak yang tidak Jimin ketahui dari sosok Kim Taehyung.

. . .

Jimin dan Taehyung tumbuh dalam lingkungan yang sama sejak kecil. Ibu Jimin seorang pemilik bar yang cukup besar, sementara ibu Taehyung adalah salah seorang pegawai di sana. Kedua anak itu memang seumuran dan berteman baik sama seperti kedua ibunya. Mereka sama-sama tinggal berdua dengan ibu mereka, dan apartemen keduanya juga tak jauh. Karena itu ke mana pun Jimin pergi, Taehyung pasti ikut. Begitu pula sebaliknya.

Already | BTS JinV - NamV - MinV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang