Kini bara itu telah redup,
Usai karena hatiku mulai lunglai.
Merelakanmu, bukan berarti aku berhenti..
Aku hanya sedang mengasihani hati.
Sebagaimana ia terluka lemah menanti.
Kini hatiku telah pasrah,
Namun tak menunjukan jika ia menyerah.
Masih ingin berharap,
Namun tak sanggup untuk mengejar.
Biarlah hati ini memilih iklas;
Merelakan apa yang takan pernah ku gapai.
Kini apapun keputusanmu,
apapun pilihanmu,
dan apapun yang melibatkan senyummu,
Walau menyakitiku
takan pernah merubah perasaanku,
takan merubah esensi tulisanku
yang akan tetap memilihmu sebagai objek tulisanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kau yang kupuisikan"
PoetryTulisan sederhana ini tercipta karena adanya ikatan antara hati dan logika, dan juga karena adanya engkau yang selalu jadi tema tulisanku. DanJika puisi adalah bagian terindah dari sastra, maka kau adalah tema dari setiap puisi yang ku tulisakan - D...