Yeoja itu masih bersembunyi di balik selimutnya, karena tak ada hal yang ingin dia lakukan karena memang liburan semester telah datang. Jadi yeoja itu hanya bersembunyi di balik selimutnya dan tertidur pulas.
Ponselnya tiba-tiba bergetar , membuat matanya terbuka sedikir demi sedikit. Tangannya menjulur keluar dari selimut nya itu mencari ponselnya yang bergetar. Meraihnya kemudian membuka ponselnya karena sebuah pesan masuk.
Pesan itu seakan membuat matanya langsung terbelalak. Dan mengambil posisi duduk dan segera menyadarkan dirinya dari tidurnya. Mulai menulis beberapa kata namun menghapusnya. Menulisnya lagi kemudian menghapusnya lagi. Kemudian menulis kalimat yang terakhir sebelum kemudian mengirimnya.
Senyum merekah di wajahnya pagi ini, membuatnya langsung duduk di depan cermin dan mengambil masker bengkoang miliknya.
***
Yong duduk di bangku Seonyudo Park, sambil sesekali melirik ke jam tangan di tangan kirinya. Dan menghentak hentak kan kakinya gelisah menunggu. Sudah 30 menit terlalui menunggu seseorang yang mengajaknya.Seorang namja dengan topi hitam itu berlari menuju ke arah yeoja itu kemudian duduk tepat di samping yeoja itu.
"Mianhae aku telat." Ucap sehun dengan nafas tak teratur itu.
"Oppa tanganmu berdarah." Ucap yong melihat tangan lelaki di sampingnya itu mengeluarkan darah. Dae yong pun mengambil sesuatu di dalam tasnya kemudian mengeluarkan sebuah plester dan penetral luka.
Meraih tangan sehun untuk kemudian di tiupnya sambil mengoleskan penetral luka. Sehun menatap yeoja yang sedang mengobati lukanya itu. Jantungnya berdetak dan pikirannya kacau.
"Chaa sudah." Ucap yong kemudian menatap sehun yang masih menatapnya itu. Sehun gelagapan dan menggoyang-goyangkan kepalanya.
"Ada apa oppa?" Tanya yong
"Mwo? Mwoga?" Tanya sehun kaget tak mengatahui maksud dae yong
"Kenapa kau mengajak ku bertemu." Tanya yong
"Ahh itu. Tutup matamu aku akan memberikan sesuatu." Ucap sehun setelah mengingat tujuannya berada disana.
Dae yong tersenyum kemudian menutup kedua matanya. Sehun pun berdiri di belakang dae yong mengambil aba-aba untuk melakukan back hug namun tanganya merasa kram. Sontak ia menjadi kesal karena merasa semuanya tak mudah seperti ajaran kai.
"Yakk mwoe" ucap dae yong karena menunggu lama
"Yak changkamman. Tutup lagi matamu." Ucap sehun malu. Yong menutup matanya lagi. Dan sehun kembali mengambil persiapan. Membuka tangannya lebar-lebar.
"Yakk oh sehun. Kau mengerjai ku ya " ucap yong yang tiba-tiba membuka matanya dan kemudian melakukan headlock kepada sehun
"Yakk berhenti main-main." Ucap yong melakukan headlock mengunci kepala sehun dengan tangannya. Sehun dan yong tertawa . Kemudian yong membuka headlock nya itu. Dan sehun langsung memeluk dae yong dari belakang.
Yeoja itu nampak kaget, matanya terbelalak saat sehun mulai melingkarkan tanganya ke tubuh yong. Yong menoleh ke arah sehun menatap wajah namja yang sedang memejamkan matanya itu.
"Jo...johae. ayo kita berkencan." Ucap sehun terbata di awal. Jantung dae yong berdetak 3 kali lebih cepat. Menbuatnya tersenyum. Sehun bingung karena yeoja di pelukannya itu tak menjawab perkataannya . Sehun pun melepaskan pelukannya itu dan memegang bahu yeoja itu membuat yeoja itu mengambil langkah menghadap ke arah sehun.
"Mau mati rasanya karena merindukanmu. Aku selalu mengingatmu saat aku di eropa. Aku melihat fotomu dan ketakutan setengah mati jika kau masih marah padaku. Nan neo johae." Ucap sehun menatap tajam ke arah yeoja di depannya.
"Nado." Ucap yeoja di depannya itu lirih. Membuat senyum merekah di wajah namja tampan itu. Sehun melepas tangannya dan mulai berlari karena jantungnya terus berdetak tak karuan. Kemudian berbaring di rerumputan karena merasa sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
my boyfriend oh sehun
Fanfiction"Hatiku , pernah sekalipun kau memikirkannya? Bagaimana jantungku terus berdegup ketika memikirkanmu, bagaimana hatiku sangat sakit ketika aku merindukanmu." sehun