fine (you pov*)

2.5K 213 0
                                    

Aku mencengkram gelas kopiku ini kencang-kencang membuat kopi yang masih tersisa tumpah ke sela-sela jariku. Membuatku meneteskan air mata bukan karena kopi yang tumpah tapi karena langkahnya yang pergi.

Aku menatap kopimu yang kau tinggalkan malam ini. Hanya kau minum sedikit sebelum akhirnya kau pergi. Aku memang tak bisa membohongi diriku sendiri bahwa namamu masih terpaku dihatiku. Namun aku tak bisa memaksa hatiku untuk tetap egois dan menahanmu pergi. Akulah yang menjadi ulat di taman bungamu. Dan aku ingin kau tau itu.

Aku kembali menyeka air mataku yang jatuh karenamu. Lalu meninggalkan kopiku tepat di samping kopimu. Setidaknya sesuatu bagian dari kita masih akan tetap bersama hingga akhirnya.

***
"Apa kau sudah siap?" Ucap sunbae ku menatapku yang tengah merapikan bajuku.

"Nde sunbae. Semua sudah ada di dalam sini." Ucap ku sambil mengangkat map merah di tanganku.

"Ini semua untuk ulang tahun ke 100 universitas kita jadi kita harus berhasil meyakinkan mereka untuk datang ke kampus kita." Ucap sunbae ku kemudian mengajak ku masuk ke gedung SM. Sunbae nampak mengatakan sesuatu kepada resepsionis dan kemudian mengarahkan kami ke sebuah ruangan. Aku pun langsung duduk di tempatku. Ruangan SM memang sangat besar.

"Wahh aku tak sabar ingin bertemu dengan taeyeon unni." Ucapku sambil menggerak-gerakan kakiku.

"Yak apa minji tak mengatakannya padamu? Kita sudah merubahnya kita akan mengundang exo." Ucap sunbae. Kemudian di barengi dengan terbukanya sebuah pintu. Kemudian masuklah beberapa orang ke dalam gedung.

Aku menatap tajam ke arah namja yang berjalan itu.

"Aku sehun. Senang bertemu denganmu." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya padaku. Aku menatap matanya yang berbinar nampaknya dia sudah melupakanku. Kau nampaknya sudah baik-baik saja padahal bagiku bahagia ku hilang saat kau tak ada.

"Kim dae yong imnida." Ucapku menerima jabatan tangannya. Kemudian dengan cepat dia melepaskannya. Aku menatapnya tapi dia seolah tak mengenalku. Aku yang di acuhkan disini. Aniya aku pantas seperti ini. Dia pergi karena memang semua salahku. Aku harus profesional dalam hal ini.

***
Setelah semua persiapan selesai aku duduk di belakang panggung karena memang aku merasa sangat lelah karena telah melihat semua persiapan di panggung yang mewah ini.

"Yong ah apa kah semua sudah selesai? Kita akan segera memulai acaranya." Ucap minhyuk sunbae.

Aku pun langsung mengiyakan ucapan minhyuk sunbae kemudian meninum air dalam botol aqua ku.

Aku teringat sesuatu kemudian segera berlari menuju ke sebuah ruangan tunggu VIP yang kami miliki. Membuka pintunya dan melihat beberapa member exo sudah siap.

"Acaranya akan dimulai sebentar lagi. Mohon bersiap untuk acaranya puncaknya." Ucapku dengan menatap lewat pantulan cermin seseorang yang tengah tersenyum pada penata rias itu.

EXO pun keluar untuk acara puncak dan kemudian setelah kode dari minhyuk sunbae aku menyuruh mereka untuk naik ke atas panggung. Semua mahasiswa berteriak karena kedatangan exo. Dan exo pun akan menampilkan 2 lagu mereka.

Lotto dan monster, aku tersenyum dan memandangnya dari balik panggung. Dia masih bersinar seperti dulu. Seperti sehun yang ku kenal.

Semua mahasiswa nampak sangat antusias hingga terus mendorong maju ke atas panggung. Membuat minhyuk sunbae menyuruh mereka untuk mundur. Aku melihat panggung sedikit bergoyang. Namun aku lega karena exo sudah menyelesaikan lagu kedua mereka.

"Gamshamida." Ucapku setelah exo turun dari panggung. Aku melihat sehun yang nampak melihatku. Aku tersenyum pada sehun. Dan tiba-tiba sehun berlari ke arahku. Ekspresiku berubah kenapa dia berlari kepadaku. Sehun langsung mendorongku membuat ku jatuh ke tanah. Dan tiba-tiba saja sebuah kayu jatuh menimpa sehun

my boyfriend oh sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang