BAB 12

7 3 0
                                    

Bau aromaterapi yang begitu menenangkan menambah kesan sunyi di ruangan tempat Laras di rawat.

Tampak bibi Laras sedang tertidur di sofa tunggu. Tak ada tanda-tanda Alka sama sekali disana.

Wajah Laras tampak begitu tenang dalam tidurnya walaupun ada beberapa goresan luka akibat berbenturan dengan benda-benda keras yang ada di sungai tempatnya jatuh 2 hari yang lalu. Ya Laras, sudah pingsan selama 2 hari.

Tak lama terdengar ketukan pintu. Mendengar itu Bibi ningrum segera membukakan dan mempersilahkan mereka untuk masuk. Rupanya yang mengunjungi Laras adalah Latifa dengan Daffa.

"Bibi gimana kondisi Laras sekarang?" tanya Daffa pelan pada bi Ningrum

Bibi ningrum hanya menggeleng lemah. Tampak wajah lelah, kurang tidur terukir di wajahnya. Mata bi Ningrum pun juga terlihat sembab.

"Kalo kalian mau liat, liat aja kedalam. Gpp kok. Bibi tunggu disini aja" ucap Bibi Ningrum pelan

Daffa pun mengangguk dan mengajak Latifa untuk ikut masuk.

"Lo udah siap?" Tanya Daffa dijawab oleh anggukan Latifa

Ketika memasuki ruang tempat Laras terbaring, mata Latifa mulai berkaca-kaca.

"Ya ampun Ras.." lirihnya

Latifa tidak berani mendekati sahabatnya itu. Langkahnya tertahan. Ia menunduk, perasaan bersalah kembali merasuki dirinya.

"Udah Daff.. gue mau pulang." Ucap Latifa kemudian

Daffa mengagguk. "Ayo"

"Bibi kami pamit pulang dulu.." ucap Daffa

"Iya Makasih atas kunjungannya. Hati-hati ya nak" ucap bibi Ningrum

Setelah mengantarkan kepergian mereka, bi Ningrum kembali masuk dan duduk disamping Laras.

"Mau sampai kapan matamu terus terpejam seperti itu??" Lirih Bi Ningrum

"Apa kau tidak kasian melihat bibi seperti ini?"

"Maaf.. maaf kalo selama ini bibi terlalu keras padamu.. bibi hanya tak ingin kau menjadi pribadi yang lemah. Mungkin cara bibi salah. Bibi janji, bibi akan ubah cara bibi. Tapi tolong nak, bangun.. buka matamu.." ucap Bi Ningrum sekarang dengan air matanya

Melihat tak ada respon dari Laras, Bi Ningrum memegang tangan Laras menangis. Begitu banyak yang ia sesali.

"Maaf nak.. maafkan bibi.." lirihnya lagi

"Bibi.." ucap Laras lemah

"Laras?!" Ucap bibi terkejut. Bi Ningrum segera memencet tombol untuk memanggil dokter spesialis khusus untuk merawat Laras.

"Tunggu sebentar ya nak.." ucap Bi Ningrum

Tak perlu waktu lama, dokter dan beberapa perawat sudah datang. Mereka segera memeriksa kondisi Laras.

"Kondisi Laras sudah mulai stabil. Jika banyak kemajuan, 2 hari lagi Laras sudah bisa meninggalkan RS ini." Ucap Sang dokter

"Makasih dok makasih" ucap bi Ningrum ikhlas.

Dokter Zikry pun mengangguk sambil tersenyum ramah.

Setelah itu bi Ningrum segera menghampiri Laras dan memeluknya dengan erat.

"Bibi sesak.." ucap Laras pelan

"Eh maaf nak. Bibi bahagia banget sekarang kamu udah sadar. Maafin bibi.. maafin. Bibi janji gak akan lagi maksa kamu buat ngelakuin hal yang gak kamu suka. Bibi gak akan lagi kasar sama kamu. Bibi sadar selama ini cara yang bibi pake itu salah." Ucap Bi Ningrum dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir

Same MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang