We own the night

2.1K 220 16
                                    

Jaebum dan Jinyoung masih sibuk menyalurkan rasa cinta mereka masing-masing. Suasana bertambah panas dan semakin panas saja.

Walaupun begitu mereka masih cukup nyaman dengan tubuh yang berkeringat. Suatu rasa yang menggebu semakin saat Jaebum mencium leher Jinyoung.

"Mmhh..Hyung" bisik Jinyoung di sela-sela moment mereka. Jaebum menarik kepalanya dan menatap Jinyoung. Tatapan Jaebum sangat sendu dan juga penuh gairah. Hal yang sama juga terlihat dari Jinyoung. Mereka saling menatap satu sama lain, saling berkomunikasi tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

"Jinyoung..kau yakin ??" tanya Jaebum setelah beberapa saat mereka saling menatap. Jinyoung hanya mengangguk palan sambil mencoba menahan rasa malunya.

"Kau yakin mau melakukan itu..uh denganku ?"

"Uh itupun juga jika kau mau Hyung.." Jaebum menelan ludah lalu memperhatikan wajah Jinyoung. Wajah manis, hidung mancung dan bibir ranum berwarna merah muda..siapa yang akan tahan dengan kesempurnaan yang Jinyoung miliki?

"Te-tentu saja a-aku mau" jawab Jaebum terbata-bata. Apa ia yakin jika saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukanya ??

"A-aku ingin..kau membuka bajumu Hyung" pinta Jinyoung dengan nada pelan hampir berbisik.

"Ba-baiklah.." Jaebum dengan segera membuka baju dan membuangnya ke lantai. Jinyoung tertegun melihat tubuh Jaebum. Ia selalu terpesona dengan perut rata dan bahu yang lebar milik Jaebum.

"Kau tahu Hyung..aku slalu kagum dengan bahu lebarmu" Jinyoung mengusap bahu Jaebum, membuat setiap sentuhan yang Jinyoung lakukan terasa seperti melelehkan kulitnya.

"Dan kau..apa kau tahu jika bibir pink dan juga..." tangan Jaebum perlahan bergeser pada bokong Jinyoung dan meremasnya dengan pelan.

"Ini..selalu menarik perhatianku" ucap Jaebum dengan suara serak di telinga Jinyoung, membuat dirinya merinding.

Jaebum kembali mencium Jinyoung, penuh dengan hasrat dan juga gairah. Jinyoung mendesah pelan dan mulai merasakan reaksi dari sikap yang Jinyoung berikan.

Ciuman Jaebum pindah ke leher dan juga dada bagian depan Jinyoung yang masih tertutupi baju. Jinyoung yang merasa geli menggerakan tubuhnya perlahan, yang juga membuat Jaebum mengerang.

"Jinyounghh!"

Aktifitas keduanya berlangsung semakin intim dan intens. Keduanya mulai terbawa suasana.

"Hyung..a-aku please!"
"Jinyoungie.." Jaebum mengusap pinggang Jinyoung.

"Hyung..aku ingin-" Jaebum kembali mencium bibir Jinyoung hingga bibirnya terasa linu dan juga bengkak.

"Hmmp" keduanya mulai kehabisan nafas. Tiba-tiba...

Tok..tok..tok !!

"HYUNG!!! Apa semuanya baik-baik saja??" ucap seseorang khawatir, yang sepertinya terdengar seperti suara Youngjae.

Jaebum dan Jinyoung yang tengah dalam kondisi setengah panas merasa kaget dan seketika membeku. Mereka berdua terdiam namun jantung mereka berdetak sangat kencang.

"Jinyoung Hyung !  Jaebum Hyung!!" panggil Youngjae dari luar. Dengan cepat Jinyoung turun dari pangkuan Jaebum dan mengusap keringatnya lalu masuk ke kamar mandi.

Jaebum mencari baju dan segera memakainya setelah itu berlari dan membuka pintu.

"Uhh ya Youngjae..ada apa??" tanya Jaebum dengan nada yang di buat tenang, padahal ia sudah sangat kaget barusan.

Youngjae yang melihat wajah Jaebum bernafas lega. Ia kira Jaebum dan Jinyoung sedang berkelahi seperti yang ia tadi lihat sebelumnya.

"Uh syukurlah kalian tidak sedang berkelahi..ku kira kalian sedang mengalami masalah yang berat?" ia mengusap dadanya.

Jaebum terkekeh "uh berkelahi ?? Untuk apa ?? Kau tahu kami tidak akan pernah melukai satu sama lain" Ucap Jaebum. Padahal ia tahu jika baru saja mereka berdua akan 'berkelahi' jika Youngjae tidak datang dan mengetuk pintu seperti itu.

"Iya..aku tahu betul Hyung..tapi aku tetap saja khawatir" Jaebum tersenyum dan mengusap rambut Youngjae.

"Yah..kau tidak usah khawatir, aku sudah menyelesaikan masalah kami dengan baik"

"Baiklah.. By the way, mana Jinyoung Hyung??" Youngjae memasukan kepalanya kedalam kamar. Dan mendapati Jinyoung baru saja keluar dari kamar mandi. Ia sedang mengalungkan handuk di lehernya.

"Nah itu dia.."

"Hyung..kau baru mandi ??" tanya Youngjae. Ia menghampiri Jaebum dan Youngjae "oh iya.."

"Ah syukurlah..sepertinya kalian baik-baik saja, kalau begitu aku kembali ke kamar ya.. Hyung, kau mau menemani Jinyoung Hyung kan ?" Jaebum mengangguk dan Youngjae ikut tersenyum, tapi di dalam senyumannya tersirat kejahilan.

"Baiklah kau begitu..selamat malam Hyung, selamat bersenang- emh maksudku selamat beristirahat!" Youngjae melambaikan tangan dan masuk ke dalam kamarnya.

Jinyoung melambaikan tangannya dan Jaebum kembali menutup pintunya. Begitu pintu tertutup, Jaebum menarik Jinyoung kedalam dekapannya dan berbisik.

"Hyung lepaskan aku..kau masih berkeringat!" Ucap Jinyoung..pura-pura mendorong Jaebum.

"Lalu kenapa ?? Urusan kita sebelumnya belum selesai, ayo kita lanjutkan!!" bisik Jaebum sambil mencium tengkuk Jinyoung.

"Hyung..aku sudah mandi !!"

"Lalu kenapa ?? Kau bisa mandi lagi kan ??" Jaebum mengeluarkan senyum miring mautnya.

"Tapi Hyung-" Jinyoung memekik saat Jaebum menggendongnya dan menaruhnya di kasur.

"Uh baiklah Hyung.. "

"Tenang saja Jinyoungie.. aku akan melakukannya dengan perlahan karena ... malam ini kita yang memiliki" Jaebum menggoyangkan alisnya dan tersenyum miring.

"H-Hyung.." Jinyoung menggigit bibirnya dan menutup wajahnya.
----------
When you want to write something sexy but you realize you can't 😂😂😅
Oopss !!

JJ Project's Drabbles [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang