Missed you (1)

1.8K 195 16
                                    

-17 Juni 2017-

Jaebum terbangun di kasur yang dingin dan juga terasa kosong. Ia bangun dari posisinya dan menggosok pelan matanya. Menoleh kearah sebelah dan melihat teman sekamarnya masih tidur di kasurnya dengan mulut yang terbuka.

Youngjae tampak tidur dengan damai dengan sedikit mendengkur. Jaebum mencari hpnya, ia membuka lockscreen dan melihat jam. Waktu menunjukan pukul 5 pagi.

Setelah itu ia menyimpan kembali hpnya dan menatap ruang kosong disebelahnya. Pagi ini ia merasa kesepian dan ia tahu apa yang ia bisa lakukan.

Jaebum bangkit dari kasur dan keluar dari kamarnya. Ia berjalan pelan lalu mengetuk pintu 3 kamar disebelahnya.

Setelah beberapa saat mengetuk pintu, akhrinya seseorang didalam sana membuka pintunya. Orang itu membuka pintu, lalu kembali berjalan ke kasurnya lagi karena ia masih mengantuk.

Jaebum segera masuk dan menutup pintu. Melihat orang tadi kembali berjalan ke kasur, ia mengikutinya. Sebelum orang itu berhasil sampai ke kasur, Jaebum memeluk orang itu dari belakang. Jaebum mencium pelan leher dan menyandarkan kepalanya ke  bahu orang itu.

"Hmmm..I missed you"

Sebuah balasan terdengar dari orang di depannya "hmm i missed you too hyung"

Jinyoung tersenyum , lalu menarik tangan tangan Jaebum yang melingkar di pinggangnya agar mengikutinya. Ia menarik Jaebum agar kembali tidur di kasur.

Jinyoung terjatuh di kasur dan sengaja menarik Jaebum agar ia juga terjatuh. Jaebum terjatuh diatas tubuh Jinyoung. Hal ini membuat keduanya tertawa.

"Ahh aku sangat rindu padamu!!" Ucap Jaebum yang masih berada diatas Jinyoung. Ia mencium Jinyoung..pelan namun penuh dengan kasih sayang.

Ciuman Jaebum beralih ke leher Jinyoung. Jinyoung mendesah pelan, ia meraih kepala Jaebum agar semakin dekat dengannya.

"Aku.."

"Rindu"

"Padamu" ucap Jaebum sambil memberikan ciuman di berbagai bagian wajah dan leher Jinyoung. Jinyoung ya
ang kegelian hanya tertawa kecil.

"Aku juga rindu padamu Hyung..tidur sendiri tanpa kau menemaniku..rasanya dingin dan sepi" gumam Jinyoung sambil cemberut.

Jaebum menatap wajah Jinyoung.. ditatapnya lekat-lekat wajah manis Jinyoung.

"Tanpamu..aku tidak bisa bermimpi indah" balas Jaebum lalu kembali mencium Jinyoung. Jinyoung memeluk leher Jaebum dan meremas rambut Jaebum. Jaebum mengerang pelan dan ia semakin memperdalam ciumannnya. Ciuman mereka tidak berlangsung lama karena keduanya sudah kehabisan nafas.

Jaebum dan Jinyoung tertawa saat mata keduanya saling bertemu.
"Uhh my baby Jinyoungie..ur so cute!!! I love you so much!!" Jaebum mencubit hidung Jinyoung.

Jinyoung cemberut dan mengusap hidungnya "ahh sakit Hyung!" Tapi Jaebum malah tertawa. Keduanya merebahkan tubuh di kasur sambil tetap berpelukan.

Saling menikmati kehadiran dan kehangatan yang masing-masing tubuh mereka berikan. Jaebum memeluk pinggang Jinyoung sedangkan Jinyoung memasukan kepalanya diantara kasur dan leher Jaebum. Ia menghirup wangi tubuh Jaebum lalu mencium leher Jaebum.

"Hmm..i love you too Hyung" jawab Jinyoung sedikit telat.

Keduanya saling diam dan Jinyoung mendengarkan detak Jantung Jaebum. Sebuah suara terdengar dari hp Jinyoung.

"Baby..hpmu berbunyi!" Ucap Jaebum.
"Mmhh..biarkan saja Hyung, aku sedang malas !! Aku hanya ingin diam di dalam pelukanmu seperti ini!!" Jaebum tersenyum mendengar ucapan Jinyoung.

"Baby..aku mengerti, tapi bagaimana jika yang menghubungimu adalah orangtuamu?? Bukankah kau merindukan mereka??" Jinyoung membuka matanya dan menghela nafas.

"Baiklah Hyung.." ia bangkit dari dalam pelukan Jaebum dan mengangkat teleponnya tanpa melihat caller id.

"Haloo??" Sapa Jinyoung.

"Ohh Hyung?? " Ia melirik Jaebum "iya..dia sedang ada disini!"

"Oh begitu?? Baiklah..sampai bertemu nanti" Jinyoung menutup hpnya dan menghela nafas berat.

"Ada apa??" Tanya Jaebum "siapa yang menelepon??"

"Manager-nim.. ia menanyakan dimana dirimu karena ia tidak menemukanmu di kamar Youngjae" jaebum membentuk bibirnya menjadi huruf 'o'.

"Kurasa dia ingin memberikan briefing untuk Nestival hari ini"

"Ahh..kalau begitu mungkin sebaiknya aku segera menemuinya??" Jaebum mengubah posisinya menjadi duduk. Jinyoung merangkak naik ke kasur dan duduk di pangkuan Jaebum. Wajah sedih tersirat di wajahnya yang manis.

"Hey..kenapa?? Kenapa kau sedih?" Tanya Jaebum sambil mengangkat dagu Jinyoung.

Jinyoung menggeleng "tidak..aku hanya masih rindu padamu!"

"Aww baby..aku juga masih rindu padamu, tapi mau bagaimana lagi" Jinyoung masih cemberut, ia lalu menggigit bibirnya sambil memainkan ujung baju Jaebum.

"Masih cemberut??"

"A-aku sebenarnya-" Jaebum yang menyadari apa maksud Jinyoung tersedak ludahnya sendiri.

"Uhukk..Jinyoungiee, baby...kau-"

"Stt..Hyung..kau membuatku jadi malu"

"Ahaha..baby, kau membuatku gemas jika kau seperti ini. Dan tentu saja, aku juga sangat ingin melakukannya tapi...kau tahu, aku harus pergi dulu sekarang!" Jaebum mengusap dagu Jinyoung.

"Iya aku tahu Hyung, aku mengerti" Jaebum mengusap pipi Jinyoung.

"Kalau begitu, aku pergi dulu ya?? Nanti tolong bangunkan yang lain.. suruh mereka bersiap-siap dan sarapan" Jaebum hendak menyuruh Jinyoung turun dari pangkuannya, tapi ia menolak.

"Baby.. ada apa lagi??" Bukannya menjawab Jinyoung membuat ekspressi memelas.

"Kau hari ini manja sekali ya?? Aku jadi tidak rela meninggalkanmu. Uhh baiklah sini.." Jaebum mencium bibir Jinyoung. Akhirnya Jinyoung turun dari pangkuannya.

"Don't worry baby .  Aku akan segera kembali!!"
"Love you!!" Ucap Jaebum sambil membuka pintu dan menutupnya.

"I love you too Hyung" balas Jinyoung pelan sambil menatap pintu dengan datar.
------

Why am i so obsessed with fluff and romantic JJP ?? 😭❤

JJ Project's Drabbles [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang