Part 9

982 51 0
                                    

I love you because I know you're always there, there to catch me when I fall, there to listen when I need you, there when I feel alone.

-----

Seisi sekolah dihebohkan dengan berita Nathan berpacaran dengan Nadhira. Pasalnya ada yang merekam kejadian mereka dikoridor kemarin dan menyebarkannya ke selusuh siswa-siswi.

Tentu ini menjadi bencana bagi Nadhira. Bagaimana tidak, Nadhira akan menjadi korban bully dari fans fanatik Nathan.

Nadhira memasuki area sekolah dengan mengendap-endap. Agar tidak ada yang tau kehadirannya. Namun usahanya gagal. Tasya dan gengnya sudah menghadang Nadhira.

"Ikut gue." Tasya dan gengnya menyeret paksa Nadhira.

"Kamu mau bawa aku kemana ?"

"Diem lo." Nadhira mencoba melepaskan cengkraman mereka. Nadhira terus terusan meronta. Tapi apa adaya mereka bertiga dan Nadhira sendiri.

Tasya dan gengnya membawa Nadhira kekamar mandi yang kosong. Nadhira benar-benar ketakutan sekarang. Tatapan Tasya seolah-olah ingin membunuh Nadhira sekarang.

"Kalian ngapain bawa aku kesini ?" Tanya Nadhira. Bibirnya bergetar hebat.

Bukannya membalas ucapan Nadhira. Tasya malah menyiramkan air dikepala Nadhira. Dilanjutkan dengan aksi Naira dan Rafilda memberikan telur dan tepung dikepala Nadhira. Kali ini Nadhira tidak bisa berbuat apapun. Dia hanya bisa diam menerima perbuatan Tasya dan gengnya.

"Simpen air mata palsu lo itu." Ucap Tasya.

Menangis. Memang hanya itu yang bisa Nadhira lalukan sekarang. Tidak ada yang lain.

"Gue peringatin ya sama lo. Jauhin Nathan. Lo nggak pantes buat Nathan. Lo itu cuma sampah." Tasya manarik rambut Nadhira. Sedangkan Nadhira hanya meringis kesakitan.

"Sakit Tas." Lirih Nadhira.

"MAKANYA LO JAUHIN NATHAN." Bentak Tasya.

"Lo pikir lo siapa berani ngomong kasar sama cewek gue."

Suara itu, itu suara Nathan. Nathan melepaskan tangan Tasya dari rambut Nadhira. Kemudian Nathan mecengkram tangan Tasya dengan kuat. Tangan yang telah melukai gadisnya. Tasya meringis kesakitan. Sedangnya Naira dan Rafilda sudah pergi duluan setelah kedatangan Nathan.

"Tapi dia gangguin kamu Nath."

"Nadhira cewek gue." Bentak Nathan. Tasya tercengang mendengar ucapan Nathan.

"Lo pergi dari sini. Atau gue bakalan lakuin yang lebih dari ini." Mendengar ancaman Nathan. Tasya berlari ketakutan meninggalkan Nathan dan Nadhira.

Nathan memejamkan metanya sejenak. Nathan tidak tega melihat keadaan Nadhira sekarang. Gadisnya menangis ketakutan dengan keadaan yang sangat kacau. Nathan merutuki dirinya sendiri. Kalau saja dia tidak meminta Nadhira menjadi kekasihnya kedaaan tidak akan serumit ini.

Nathan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Nadhira.

"Maaf." Ucap Nathan penuh penyesalan.

"Kamu nggak salah Nath." Nathan mendongak menatap mata Nadhira. Mata itu penuh dengan kesedihan. Namun Nadhira menutupi hal itu.

"Aku sayang kamu Nath."

"Aku juga sayang kamu Nadhira."

Nathan membantu Nadhira berdiri. kemuadian membopong Nadhira ke UKS. Awalnya Nadhira menolak namun Nathan menghiraukan Nadhira yang terus meronta.

NadhiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang