Part 8: sakit

221 51 1
                                    

Kamu terbaring lemah di kasur empuk-mu. Sudah 4 jam kamu terjaga tak bisa tidur, sepertinya kamu terkena serangan insomnia.

'Besok senin, udah jam 3 pagi, gw masih bangun, aelah..'

Ketika kamu berusaha untuk bangun, kamu terjatuh ke lantai dengan kepala yang sangat terasa berat.

"Y/n!"

Denga sigap Suga menggendong-mu dan membaringkan-mu kembali di kasur-mu.

"Kak.."

"Kamu kenapa masih bangun?"

Jangan tanya kenapa mas agus bisa alus kek gitu, gw aja yang nulis ga tau.

"Gue ga bisa tidur kak.."

Suga mengelus kepala kamu pelan, lalu beranjak dari tempat duduk-nya keluar kamar. Entah dia mau melakukan apa.

Pening.

Itu yang kamu rasakan sekarang.

Tiba-tiba bayangan tentang Hanbin yang rela menjaga-mu sepanjang malam saat Taeyong sibuk mengurus urusan OSIS terlintas.

Percayalah pelukan Hanbin paling mujarab untuk membuat-mu pergi ke alam mimpi untuk bertemu author yang sangat cantik badai 7x ulala ini.
(Yang ga ngeh coba liat bio gue, liat location gue dimana😂)

Pelukannya sangat hangat dan penuh kasih sayang, sedangkan pelukan Taeyong cenderung terlalu penuh semangat dan John Cena pun bisa langsung K.O jika dipeluk Taeyong.

Not recommended!

Tapi pelukan Taeyong juga tak kalah hangat kok dibanding dengan pelukan Hanbin.

Apa lagi jika ia sedang kelelahan. Pelukannya akan melemah dan tak akan melepaskan-mu.

Pelukan taeyong emang nagih.

Kakak kamu datang dan membuyarkan lamunan gila-mu.

"Nih minum.."

"Apaan?"

"Susu coklat sama marshmello, gws dek."

Udah gitu aja?

Iyalah, ngarep lebih lu dari mas agus? Ditabok ntar. Udah bagus dirawat ama bang agus.

Karena ga bisa tidur, yaudah kamu gambar aja kan ya, ngerancang graffiti yang mau kamu bikin di lapangan futsal sama basket outdoor sekolah.

Eh bukannya jadi sketsa rancangan gambar graffiti, malah jadi sketsa gambar Taeyong.

"Ah maneh teh ga cape gitu lari-lari di kepala gue mulu.."

Udah jam 6 pagi.

Kamu ngambil HP kamu dan mencari kontak Taeyong.

Sembari menunggu delivery pizza coyy metaaaallll (bodo amat jir).

"Y/n?"

"Gue sakit, ijinin coy."

"Sakit!? Gue ke rumah lu ya?"

"Gobs, ini uda jam set 7.."

"LAH!? AH TYDAC KAKANDA TELAT!"

"Najis"

Kamu memutus sambungan telepon sepihak. Au ah yong gelap.

Kedujiar!

Maaf salah sfx

Gedubrak!

"AYAM GORENG!"

Kamu nengok ke belakang, dan mendapati Taeyong yang baru make kemeja dan dasi yang acak-acakan.

Kamu berdiri dan langsung membantu Taeyong untuk bangkit.

"Njir yong.."

Taeyong bangkit dengan tergopoh-gopoh, lalu senyum bego.

"Halooo cintaQ."

"Salah ya gue nerima lu njir, jijique ddq bang."

Taeyong cuma bisa cengengesan sambil natap kamu yang sedang beresin jas-nya.

"Kenapa yu kesini mas bro?"

"Lu sakit kan? Mangkanya gue ke sini."

"Demi mendoan-nya Yuta yang masih ngutang, dibilang gausha ke sini, ngeyel."

Kamu membereskan dasi Taeyong yang udah mirip benang kusut. Dengan cekatan kamu membuat dasi Taeyong kembali rapih.

"Kita kek pasutri ya?"

"Najis emang gue mau kawin sama lu?"

"Tuhkan jahat ya.."

Taeyong mengeluarkan cincin putih dengan mahkota berlian di atas-nya.

"Gue sampe ngerengek Suho loh suruh beliin."

"Heleh ga modal lu."

Taeyong nyengir kuda terus masangin cincin-nya ke kamu.

"Ini buat nandain kalo kamu udah ada yang punya.."

"Yaudah, gue pamit dulu ya ke sekolah.."

Taeyong memeluk kamu sebentar lalu mengecup kening-mu dan mengelus rambut-mu.

Kamu hanya bisa tersenyum, lalu Taeyong berjalan keluar ruangan kamu.

"Sialan gue jadi tambah ga
bisa tidur.."

[2] Apa-apaan!? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang