Part 13: Marriage

326 54 1
                                    

Bulan Desember sudah sangat dekat, kamu merasa bahwa waktu berjalan terlalu cepat.

Di tengah semester awal kamu di bangku kuliah, kamu harus melaksanakan sebuah ritual suci.

Ya, pernikahan.

Menikah dengan orang perfeksionis nan bodoh seperti Taeyong adalah cobaan ter-berat dalam hidup-mu.

Bahkan mencari sebuah cincin saja sudah seperti ajang Hunger Games karena Taeyong yang membuat suatu keputusan absurd yaitu; "Kita harus lomba nyari cincin babe, yang paling bagus boleh merintah yang kalah."

Karena hal itu kamu harus sibuk mencari cincin pernikahan kalian.

Awal-nya kamu menolak ide gila Taeyong itu. Toh, masih ada cincin lamaran, buat apa mencari cincin baru? Kan hanya memindahkan posisi cincin saja, dari jari manis tangan kanan ke tangan kiri.

Tetapi Taeyong tetap bersikukuh untuk melaksanakan ide gila-nya.

COGAN BEBAS! HOLKAY BEBAS! TAEYONG BEBAS!

Hari ini Taeyong ada kuliah sampe jam 4, sedangkan kamu free.

Kamu yang nungguin Taeyong di kantin bete setengah mati.

Tiba-tiba ada yang nepuk bahu kamu pelan, otomatis kamu menengok ke arah belakang.

"Jen--nie??"

Kamu terkenyodh melihat sesosok Jennir yang tampak lebih anggun dari pada sebelum-nya saat SMA dulu.

"Gue mau ngomong sebentar sama lu."

Jennie duduk di hadapan kamu bersama seorang laki-laki yang tampak tak asing.

"Loh Changkyun?"

Kamu tu makin bingung.

Jennie megang tangan kamu erat.

"Sorry ya y/n gue pernah bikin lu cemburu. Gegara waktu itu lu putus sama Taeyong, gue malah jadi makin susah dapetin Taeyong lagi."

Jennie menghembuskan napas-nya pelan terus menatap kamu dalam.

"Sorry waktu itu gue mau nge-celakain lu, dan gue juga sangat ber-terima kasih karena lu udah ngebuat gue ketemu seseorang yang bisa gantii Taeyong."

Kamu tersenyum lalu berdiri dan memeluk Jennie sebentar.

"No prob Jen, gue cabut dulu ya, udah ditunggu Taeyong."

Kamu menunjuk Taeyong yang tampak kesal menunggu kamu ber-bincang-bincang dengan Jennie.

"Yaudah deh, selamat ya kamu udah dapetin Taeyong!"

Jennie sama kamu cipika cipiki, terus kamu meluk Changkyun.

"Bebeb ai em jan disakitin ya Jennie-nya."

"Geleh ah gue nyet."

Terus kamu ketawa cantiq dan berjalan menuju arah Taeyong sembari sesekali kamu menengok ke belakang dan melambaikan tangan.

"Asique ya."

"Jan sok iye lu yong, gue tampol ntar."

"Hih n4ji55555.." *DAB SO HARD*

"Lu--"

Kamu nengok ke bangku belakang mobil Taeyong. PANTESAN ALAY ADA CHITTAPHON SAMA BAMBAM TOH.

"Alay ih pada."

"Jan sok ga alay lu.."

"Hih."

Begitu terus sampe besok upacara pernikahan kamu.

Kamu dianter Min Yoongi ke altar. Ortu kamu ga bisa dateng karena urusan kantor yang makin padat.

Sedih emang.

"Udah siap?"

Kamu tersenyum melihat kakak kamu yang mata-nya berkaca-kaca. Haiz mas mata-mu melelehkan hatiQ.

Upacara berjalan lancar, mungkin sedikit bermasalah ketika Ten sama Bamban yang nganter cincin ingus-nya belepotan karena sedih ditinggal nikah sang sohib.

Dan juga teriakan histeris Somi, Yejin sama Tern yang ngeliat adegan "Kissing" live.

NCT hanya bisa menggerutu kesal karena mereka gagal mendapatkan kamu. Apa lagi si Jaehyun, fix dia gamon.

"Malam pertama mau ngapain?"

Trio Bangsat ngacau aja nih sialan.

"Main monopoli? Atau itu..."

Kai menggoda Taeyong yang muka-nya udah merah banget.

"HYUNG! PERGI SANA NGACAU AJA!'

Ya itu Taeyong ngamuk.

Ya sudah lah ya, selamat yang baru married sama Taeyong.




The end.


Aku tau ini ga sesuai ekspetasi, mau bagaimana pun gur berguru dengan penulis romance gue tetep ga bisa bikin cerita romance.

Maaf ending-nya maksa, gue takut ditampol.

Yodahlah ya, sampai ketemu di seri-seri yang baru selanjut-nya.

👑😆Annyeong😆👑

[2] Apa-apaan!? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang