Shouldn't [END]

Re-started

Sejujurnya Jiwoo tidak ingin kembali ke dormnya bersama Jseph, Somin dan BM. Jika saja bukan karena Yura, ia pasti akan lebih lama tinggal disini, dirumah Taehyung.

"Kenapa kau harus kembali kesana? Bukankah kau bisa datang hanya untuk latihan bersama Yura Nuna saja?" tanya Taehyung diambang pintu kamar, dengan sebungkus besar chips kentang kesukaannya.

Jiwoo mendengus kesal saat memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper "bilang saja kau ingin aku tinggal disini lebih lama" Taehyung hanya nyengir kuda menampakkan seluruh gigi putihnya.

"Apakah kau sudah memesan makan malamnya?" Jiwoo beranjak dari kasur, menghampiri Taehyung dan merampas chips kentangnya "YAK! KENTANGKU!" pekik Taehyung seraya setengah berlari menyusul Jiwoo ke ruang TV. Mereka terkikik geli saat Taehyung menangkapnya dan memeluk Jiwoo dari belakang dengan erat "kena kauuuu Jeon Jiwoo" sesaat kemudian ia mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi chubby Jiwoo. Membuat gadis itu merona penuh rasa malu.

Mereka duduk disofa menikmati salah satu film kesukaan Jiwoo, The Twiligh Saga : Breaking Dawn Part 2. Sedangkan Taehyung, hanya menatap layar flat tersebut dengan rasa ngantuk "aku rasa aku sudah benar-benar hafal dengan cerita ini Jiwoo-ya. Ayo kita ganti film lain saja" Taehyung mengulurkan tangannya ke arah meja, hendak mengambil beberapa kaset film namun Jiwoo menahannya

"Ayolahhh Kim Taehyung ini adalah malam terakhir ku menginap disini, jadi biar saja aku menikmati film kesukaanku bersama orang yang ku cintai" ucapnya dengan nada manja namun mampu membuat jantung Taehyung berdetak lebih cepat, ia belum pernah melihat Jiwoo bersikap seperti ini. Dengan cepat Taehyung segera menguasai diri, ia tertawa kecil sambil mengacak-acak rambut wanitanya itu.

"TingTong.." suara bel memecah fokus mereka berdua menonton film. "Biar aku saja yang buka" Taehyung segera beranjak. Ternyata makanan yang mereka pesan telah datang, setelah membayarnya Taehyung pun kembali ke ruang Tv.

"Yes JJANGMYEON!!!!!!" seru Jiwoo kegirangan. "Ayo dimakan sebelum dingin"

Mereka berdua menikmati makan malam terakhir, sebelum-Jiwoo-kembali-dormnya, kata-kata itulah yang terus disebutkan Jiwoo sepanjang hari ini.

Jiwoo meniup Jjangmyeonnya yang masih panas lalu menyeruputnya dengan cepat, namun matanya tak luput dari layar TV. "hei kalau makan pelan-pelan dong" Taehyung mengingatkan tapi tak digubris Jiwoo, ia bahkan tak mengedipkan matanya saat pria berkulit putih pucat bernama Edward Cullen sedang melawan Aro.

"ck" Taehyung berdecak, meraih tissue disebelah kirinya lalu mengelap sisi bibir Jiwoo yang belepotan bumbu Jjangmyeon "perhatikan makananmu Jeon Jiwoo"

Jiwoo terdiam tubuhnya membeku saat Taehyung mengelap sisi bibirnya. Kini perhatiannya tak ke layar TV lagi, tetapi mengarah ke arah wajah Taehyung yang hanya berjarak beberapa centimeter darinya.

"Taehyung-ah"

"Ummm?"

"Biasanya kalo di drama-drama itu..."

"Chuu" Taehyung menempelkan bibirnya di ujung bibir Jiwoo. Gadis itu membelalakkan kedua matanya, ia belum menyelesaikan ucapannya tetapi Taehyung sudah tau apa maksudnya.

Taehyung melepaskan ciumannya "makanlah perlahan, atau aku akan terus menciummu seperti ini jika kau makan dengan belepotan" ujarnya dengan santai seakan tidak terjadi apa-apa

Jiwoo kembali tersadar dan segera lanjut menghabiskan makanannya namun lebih pelan dan tak terus-terusan menatap layar TV. Sejujurnya ia panik, atau kaget lebih tepatnya. Ia sama sekali tak bermaksud untuk mendapatkan ciuman dari Taehyung, ia hanya sekedar bicara namun Taehyung justru menciumnya dengan lembut.