Sudah seminggu terakhir, Jiwoo menemani Yura berkeliling kota Seoul. Mulai dari mencari aula pernikahan, makanan, undangan, bahkan wedding dress. Semua mereka lakukan berdua, selagi Wooyoung dan Jseph sibuk mengurus pembayaran. Mungkin begitulah kodratnya, wanita yang mencari barang, pria yang membayarnya.
Jiwoo menarik nafas berat begitu sampai dihadapan Jseph yang telah menunggunya untuk makan siang bersama. Ia menarik kursi kayu tersebut dengan lunglai dan terduduk lemas, "capek?" tanya Jseph seraya mengelus rambut coklat gelapnya.
"Ini bukan pernikahanku, tapi rasanya aku yang akan menikah. Aku menghabiskan waktuku berjam-jam di satu butik, lalu kemudian pergi begitu saja dan mencari butik lain" keluh Jiwoo
Jseph tertawa "Suatu saat kau juga akan merasakan hal yang sama"
Gadis itu mendongakkan kepalanya, menatap lelakinya penuh harap "kapan?"
"Setelah kau lulus kuliah" jawab pria itu mantap, merekahkan senyuman gadisnya. "Setidaknya kalian hanya memilih-milih mana yang akan dipakai untuk pernikahan sedangkan aku dan Wooyoung mengurus semua pembayaran" Jseph balik mengeluh.
"Benarkah? Berapa total semuanya? 7 digit? 8 digit?"
Jseph menggeleng "berapa digitpun jika tak direstui orangtua semua terasa hampa"
Kata-kata Jseph membuat gadis itu mengernyit heran "maksudnya?"
"Aku tidak yakin pernikahan ini disetujui keluarga Wooyoung" ia menunduk, mengaduk ice latte yang mulai mencair.
"Aku merasa kasihan dengan Yura dan Wooyoung. Mereka berdua sebenarnya tau jika mereka tak mampu, tapi tetap saja memaksa"
Jiwoo terdiam menelaah setiap kata-kata yang keluar "apa mungkin rencana pernikahan ini batal ditengah-tengah persiapan yang udah maksimal?" ia bertanya ragu. Jseph mengedikkan bahu "tak ada yang tak mungkin" tutupnya saat menu makanan yang dipesan telah datang.
"Oppa?" panggil Jiwoo disela-sela makan "bagaimana jika Wooyoung Oppa, meninggalkan Yura Unni di altar pernikahan?" Jseph terdiam, ia tak langsung menjawab. Ia berharap hal itu tak mungkin terjadi, tapi tidak menutup kemungkinan melihat kekuatan yang dimiliki keluarga Wooyoung.
"Entahlah yang ku tahu, keluarga Wooyoung bisa melakukan apa saja demi mencapai hal yang mereka inginkan. Kau tahu kan siapa Mr. Jang di negara ini?" terang Jseph yang tak perlu diperjelas lagi.
D-3
Hari pernikahan kian dekat, keluarga Yura sudah datang sejak kemarin sore. Ayah, ibu, dan Abangnya telah menginap dan bertemu dengan Wooyoung. Hanya dengan Wooyoung, tidak dengan keluarganya.Wooyoung menjatuhkan diri ke sofa, ia berkali-kali menelfon orangtuanya namun tak ada sahutan, ditelfon balik pun tidak. Begitu pula dengan kakak perempuannya yang justru pergi ke Swiss setelah mendengar kabar adiknya akan menikah.
"Bagaimana sudah ada jawaban?" Jseph menanyai, berharap ada kemajuan dengan keluarga Wooyoung. Setidaknya mereka menggubris keinginan putra bungsunya untuk menikahi Yura, sang ratu kampus yang ternyata menurut keluarga Jang, tidak cukup pantas untuk duduk berdampingan bersama Wooyoung.
"Belum, ku dengar malah Woori Nuna memperlama perjalanannya ke Swiss. Ia menunda kepulangannya Sabtu ini"
"Gila" hanya kata itu yang terlontar dari mulut Jseph.
"AAAARRGHH" Wooyoung menjambak kuat rambutnya yang tak berdosa, "Sial! mereka akan datang jika aku mengundang keluarga Gledis!" makinya sesaat setelah mendapatkan pesan singkat dari Nyonya Jang.
"Undang saja" jawab Jseph asal.
"Kau gila? Kau tau hah? Tujuan mereka mengundang keluarga Gledis adalah untuk mempermalukan keluarga Yura!" bentak Wooyoung tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shouldn't [END]
Fiksi Penggemarwe shouldn't fall in love. but i cant stop this feelings, i want you more more and more, Jeon Jiwoo. Cast: • K♤RD Kim Taehyung - Jseph Matthew Kim - BM Jeon Somin - Somin Jeon Jiwoo - Jiwoo • Other Cast Kim Tae Hyung (BTS) - Taehyung Kim Ah Young (G...