Siang hari ini cuaca terasa amat panas, terlebih kelas Resya sedang mengadakan pengamatan Biologi di kebun belakang sekolah. Resya memperhatikan Karina yang terlihat frustasi sedang berkutat dengan tanaman anggrek. Gadis itu kini melangkah untuk mencari tanaman lainnya yang bekum ada di daftarnya, ia berhenti di sebuah tanaman ketika dilihatnya ada seorang laki-laki yang nampak sama dengan Karina.
"Sisa berapa, Ndre?" Resya tersenyum ke arah laki-laki yang menoleh sekilas ke arahnya.
"Dua, kamu?" tanya Andrean berhenti menulis lalu melihat daftar milik Resya. "Ini yang terakhir" ucap Resya, Andrean mengangguk lalu kembali menulis di lembaran miliknya.
Resya menatap sekeliling untuk memperhatikan teman-temannya, sepertinya mereka merasa kepanasan dan juga malas, terlebih mata pelajaran Biologi berlangsung di jam terakhir. Matanya terhenti pada seorang gadis yang diingatnya pernah membuat keributan di ruang makan asrama kemarin malam.
"Ndre, perempuan itu siapa ya? Ini tahun terakhir kita sekolah di sini, tapi kenapa aku baru lihat dia?" tanya Resya sambil menunjuk gadis yang sedang berjalan menuju gedung sekolah.
Andrean memperhatikan gadis itu sekilas "mungkin adik kelas" ucapnya santai hendak berlalu. "dia ada di asrama kita, dia yang jatuhin nampan kemarin" ucap Resya segera. Andrean menggedikan bahunya sekilas sebelum benar-benar berlalu.
Resya menghela nafasnya lalu berjalan menjauhi kerumunan mendekati pohon yang cukup rimbun untuk duduk di bawahnya. Punggungnya bersandar pada batang pohon yang kokoh dan sesekali Ia mengibaskan lembaran yang Ia bawa tadi untuk meminimalkan gerah yang ia rasakan. Bosan menunggu Karina yang sedang serius dengan tanaman lain, Resya mencabuti beberapa rumput di dekatnya sambil mengorek-ngorek tanah di sekitarnya "siapa tau ada yang simpen uang di sini kali ya?" Resya terkekeh dengan ucapannya sendiri
Bel berbunyi, Resya bisa mendengar seruan siswa yang tak jauh darinya. "udah pulang" ucap Resya berdiri sambil menepuk roknya. Gadis itu hendak berjalan ketika ia melihat sesuatu di sudut matanya, ia menoleh ke arah kiri bawahnya. "Apa itu" Resya melihat sesuatu yang berkilau di balik semak-semak, sepertinya benda itu memantulka cahaya matahari yang didapatnya melalui celah semak. Resya hendak mendekat sampai kemudian ada yang menyentuh bahunya. Gadis itu terkesiap dan menoleh ke belakang.
"Re, ngapain?" tanya seorang gadis yang menatapnya dengan kening berkerut. Resya menggeleng "engga, Rin. yuk!" Resya dan Karina berjalan meninggalkan kebun belakang.
***
Andrean menatap kedua teman sekamarnya yang sudah berada di tempat tidurnya. Ada Dio yang masih memainkan ponsel, ada juga Reza yang sudah tidur. Andrean kembali menatap layar laptop yang sebenarnya sudah melelahkan matanya. Mengingat ia sudah berada di kelas akhir yang sebentar lagi akan ujian, ia harus memaksakan sedikit dirinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secepat mungkin.
Kerongkongan laki-laki ini terasa kering. Ia meraih gelas disampingnya dan mendesah frustasi ketika airnya sudah habis. "Yo, ada air?" tanya Andrean menatap temannya yang masih memainkan ponsel. "engga" ucapnya tanpa memalingkan penglihatannya.
Andrean beranjak dari meja belajarnya dan keluar dari kamarnya. Lorong koridor asrama itu sudah sepi, cahaya remang-remang dari beberapa lampu yang masih menyala cukup membantu Andrean untuk melihat jalan "harusnya aku sudah isi galon itu dengan air" ucap Andrean mengingat kalau galon air di kamarnya sudah kosong.
Laki-laki itu sudah menuruni tangga dan melihat Ruang makan yang masih terang dari ruang lainnya. Andrean mengkerutkan alisnya, setahunya lampu koridor akan meremang diatas pukul sepuluh. Jadi siapa yang ada di ruang makan lewat pukul sepuluh. Andrean masuk ke ruang makan dan tidak mendapati seorangpun yang berada di sana. Mungkin ada yang lupa mematikan lampunya. Laki-laki itu kini mengisi gelasnya dengan air dispenser yang berada di samping wastafel. Laki-laki itu berbalik dan mendapati seorang wanita setengah baya tepat di belakangnya hendak menyentuh bahunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/112062508-288-k960570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAWL
Horror'Apa jadinya asrama yang awalnya terasa tenang dan nyaman berubah? Tidurlah sebelum lewat tengah malam, atau kau akan melihatnya tengah melewati kamarmu melalui celah pintu, atau mungkin merangkak di bawah tempat tidurmu' Menceritakan seorang gadis...