TIGA

9 1 0
                                    


Jangan lupa Vote-nya yah.

------------------------

Setelah seminggu lebih di rumah sakit Dey akhirnya diperbolehkan pulang oleh dokter karna kondisinya sudah membaik.

Selama di rumah sakit hujan tak pernah turun lagi.
selama itu juga Ayn tak pernah muncul lagi.
bahkan mamanya Dey sudah mencoba mencari tau siapa yang menolong Dey dari orang-orang yang mungkin tau, tapi tak ada sama sekali keterangan yang begitu membantu.

Setelah sampai di rumahnya Dey turun dari mobil dibantu mamanya, wajah Dey langsung berubah saat melihat ada seseorang yang duduk di teras depan rumahnya.
seketika senyuman luntur dari bibir Dey.
Lelaki itu menghampiri Dey dan mamanya.

"Dey.. kamu kenapa? kamu sakit? tangan kamu kenapa? Dey?"
kata lelaki itu yang akhirnya terdiam setelah mendapat tatapan tajam dari mamanya Dey.
Lelaki itu adalah Dion.

"Udah puas nyakitin hati anak saya? mau apa lagi kesini? udah deh pergi aja. Dey baru sembuh kamu jangan ganggu dulu. dia mau istirahat"
kata mamanya Dey dengan tatapan mata tajam dan wajah tak bersahabat.

"Tante.. saya datang cuma mau minta maaf sama Dey, tante"
kata Dion sambil terus mengejar langkah Dey dan mamanya yang akan masuk kedalam rumah.

"aku udah maafin kamu kok. kamu bisa pulang sekarang aku capek mau istirahat, di..."
kata Dey lemah.

"Dey.. ayo masuu.. ehh Dey!"
mamanya spontan berteriak saat tubuh Dey jatuh ke lantai.

"Dey.."
Dion mendekat dan menyentuh pipi Dey.
menggendong Dey masuk kedalam rumah.

"Ehh bawa dia kedalam. ayoo"
Kata mamanya sambil membuka pintu utama rumah mereka.

"Rebahkan dia disini dulu.."
tunjuk mamanya kearah sofa ruang tamu.

"Dey.. maafin aku Dey"
Dion masih saja disebelah Dey dan menggenggam tangannya, sedangkan mamanya mendekatkan minyak kayu putih ke hidung Dey agar dia sadar.

"kamu pulang aja.. harusnya kamu tau dia pingsan gini gara-gara kamu.. saya gak sudi tau, liat wajah kamu disini.. udah pulang aja"

"tapi.. ehmm yah udah saya pulang tante saya pamit assalamualaikum"
Kata Dion kemudian berjalan keluar rumah Dey.

"Waalaikumsalam"
jawab mamanya datar.

Setelah Sekitar setengah jam pingsan Dey akhirnya sadar.
Dia langsung ditemani mamanya kearah kamarnya.

"Hiks.. hiks"
Suara tangisan Dey menggema di kamarnya.
mamanya yang mendengar itu
serasa ikut teriris hatinya.

Mamanya tau persis bagaimana Dey sangat mencintai Dion,
bahkan Dey pernah bercerita bagaimana angan-angannya nanti ingin menikah dengan Dion dan hidup bahagia.
kenangan lima tahun tak akan dengan mudah terlupakan hanya dalam beberapa hari.
terus menyisakan rasa sakit yang akan butuh waktu lama untuk sembuh.

"Kamu yang sabar.."
Kata mamanya merangkul Dey dalam pelukannya.

"Dion jahat ma.."
Isak Dey sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

"Menangislah sayang.. jangan dipendam. kamu terlalu rapat menyimpan cinta itu didalam hatimu, makanya sulit untuk melepaskan. pelan-pelan saja"
Kata mamanya kemudian melangkah keluar kamar Dey, memberikan sedikit privasi untuk putri tunggalnya.

"Makasih ma.. i love you"
Kata Dey menatap mata mamanya dengan tatapan sendu.

"iya sayang. more than you know"
Kata mamanya kemudian menutup pintu kamar Dey.

Dey baru saja ingin berlama lama di balkon kamarnya saat hujan kembali mengguyur daerah rumah Dey, dia terpaksa masuk kembali ke dalam dan menutup tirai yang memisahkan kamarnya dengan balkon.

Wajah Dey terlihat murung.
dia Kemudian duduk di tepian jendela sambil memegang handphone berwarna ungu-nya.

Drrtt.
tiba-tiba handphone-nya bergetar pertanda ada pesan masuk.

From: Tn. Hujan
"aku didepan"

Dey hanya menatap layar hp nya.

siapa ini? tuan hujan?
batin Dey bertanya.

Dia tak pernah punya kontak dengan nama se-alay ini.
dia agak menyernyit membacanya.

dia lalu membalas pesan tuan hujan yang sebenarnya adalah Ayn.

To: Tn. Hujan
"ini siapa? kenapa nama kontakmu tuan hujan di hp-ku?"

Dey lalu mengklik tanda kirim di hp-nya.

From: Tn. Hujan
"nanti aku jelaskan saat kamu keluar. waktuku tak banyak sedikit lagi hujan ini akan reda"

Dey membaca pesan itu dan bertanya tanya.

siapa sebenarnya orang ini. apa dia adalah lelaki di rumah sakit waktu itu? mungkin dia mengotak atik ponselku dan menyimpan nomornya disini.
batin Dey.

Lama Dey tak membalas pesan dari Ayn.
Hp-nya kemudian bergetar lagi.

From: Tn. Hujan
"Hei. aku tau masalahmu dengan Dion karna itu aku datang. cepat keluar.."

Dey menyernyit.
Dia menatap gerbang depan rumahnya.
Dari arah jendela kamarnya dia dapat melihat seorang lelaki dengan jaket hitam didepan gerbang rumahnya.

Dia kenal Dion? siapa sebenarnya dia? dia terlalu banyak tau tentang kehidupanku.

Dengan cepat Dey keluar kamar dan berjalan lunglai kearah luar.

TBC.


Dear: Mr.RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang