✔️[8] Kau Prioritasku

97 10 1
                                    

Kami telah sampai disebuah apartemen yang tidak jauh dari rumah Yoongi. Eoh, rupanya namja itu tinggal disini.

Apartemennya terbilang rapi untuk ukuran apartemen laki-laki kuliahan sepertinya. Dia memiliki sisi bagus juga ternyata.

Seokjin terus berjalan dengan aku yang senantiasa mengikuti dibelakangnya tentu. Aku tidak mungkin berjalan sendiri didalam apartemen orang kan? Itu akan terdengar tidak sopan menurutku.

Namja itu berjalan membawaku kearah dapur apartemen miliknya. Kulihat gerak-geriknya yang mulai membuka lemari es dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. Heol, apa dia ingin makan lagi?

''Duduklah dengan tenang, aku akan masak sebentar.'' namja itu menolehkan wajahnya kepadaku dan memberikan segelas jus jeruk yang sebelumnya telah ia tuang kedalam gelas.

''Kau akan makan lagi? Heol, itu perut atau karet?'' ucapku dengan nada sinis.

''Walaupun begitu aku tetap tampan kan?'' sifat percaya dirinya kembali datang eoh?

''Terserah kau saja, whatever you say.'' kuputar bola mataku malas. Dapat kulihat saat ini namja itu tengah terkekeh seraya mengaduk telur didalam mangkuk.

Selain rajin, dia juga bisa masak rupanya.

=======

''Mau apa kita disini eoh?'' tanyaku saat menyadari namja itu mengajakku menuju kedai es krim.

Dia terkekeh dengan tangannya sedikit mengacak rambut sebahu milikku, ''Tentu saja makan eskrim lah, mau apa lagi?''

''Eoh benarkah? Kebetulan aku sedang ingin makan eskrim.''

''Kau mau rasa apa? Akan aku pesankan.''

''Tumben sekali kau baik, aku mau vanila, ne?''

''Oh arasseo, akan aku pesankan.''

Sementara menunggu Seokjin kembali dari kedai eskrim itu, aku menunggunya dengan duduk disalah satu kursi didepan kedai itu.

Tak menunggu lama, namja itu datang dengan dua cone eskrim di tangannya. Kami menghabiskan eskrim dalam diam.

''Chagi-ya, Kau sangat lucu saat sedang makan eskrim. Aku jadi ingin mencubit pipimu. Eoh tidak, aku ingin mencium bibirmu, pasti akan sangat manis.''

Ocehan tak jelas itu bukan berasal dariku, melainkan dari seorang namja dihadapanku, heol, dia byuntae. Kurasakan Seokjin menatapku lamat-lamat.

 Kurasakan Seokjin menatapku lamat-lamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heol, dapat kurasakan dadaku bergemuruh. Tunggu-tunggu, aku tidak boleh jatuh, dia namja yang menyebalkan. Eoh, bukan itu sih alasannya, aku hanya,

[1] Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang