Taera's Point of View
Kutatap universitas besar dihadapanku, 'Seoul National Univercity'. Memasukinya saja bahkan seperti mimpi.
And I got that dream.
Universitas ini merupakan universitas terbaik di Korea Selatan yang menduduki peringkat 10 di Asia dan peringkat 35 dalam dunia.
Untuk masuk kesini saja aku disuguhi oleh soal tes yang bahkan jauh dari kata mudah. Namun, dengan otakku yang memang bisa dibilang cukup pintar, aku dapat memasuki kampus ini.
Dan disinilah aku sekarang, berdiri di tembok salah satu gedung kampus, yang tak jauh dari lapangan tempat diadakannya Ospek Kampus nanti. Earphone terpasang di kedua telingaku. Sesekali, tanganku mengetuk-ngetuk sesuai irama lagu.
Kurasakan ada yang menarik satu headset ku, ''Yak! Kajja berbaris!'' ternyata tak lain itu adalah saudara ku, Min Yoongi.
Namja ini sangatlah pendiam, namun lain halnya jika bersamaku, dia akan menjadi lebih posesif.
Aku menganggapnya kakak kandungku walaupun kami hanyalah sebatas saudara. Dan anehnya, meski aku menganggapnya kakak dan usianya lebih tua dariku, aku tetap tak mau memanggilnya oppa.
Tapi kata orang-orang, Yoongi itu seperti kakek tua, padahal jika kalian mengenalnya dekat, ia benar-benar seperti anak kecil.
''Aish, kau mengagetkanku. Bukankah Ospek dilaksanakan pukul 8?'' kulirik jam tanganku sekilas dan masih menunjukkan pukul 07.26
''Tadi para sunbae mengumumkan bahwa waktu pelaksanaan Ospek akan dimajukan. Kau ini benar-benar tak tau apa-apa. Beruntung kau pintar.'' Well, ocehan pagi nya ini termasuk panjang.
Yoongi menggandeng tanganku dan berjalan menuju lapangan ospek.
''Annyeong. Namaku Kim Seokjin, ketua panitia ospek tahun ini. Dengan ini secara resmi ku umumkan ospek dimulai,'' ucap sunbae dengan wajah yang tak kupungkiri memang tampan.
But I'm not interested in him.
''Jadi tugas pertama kalian adalah mengumpulkan 30 tanda tangan para sunbae. Setelah mendapatkannya, kumpulkan tugas itu kepadaku oke?''
Banyak bicara, itulah yang tidak kusukai dari ospek, panitia selalu tega membuat para murid baru kepanasan di tengah lapangan.
''Ne!!'' teriak beberapa yeoja kegirangan, bukan karena tugasnya, tapi karena melihat wajah sunbae di depan tentunya.
''Hana, Dul, Set. Dimulai!'' ucap namja itu memulai ospek.
Aku berjalan beriringan dengan Yoongi, oppa ku ini terus saja menggandeng tanganku seakan-akan aku adalah anak kecil yang mudah menghilang.
Dengan cepat Yoongi menyelesaikan tugasnya. Bahkan Yoongi dari tadi hanya diam, namun banyak sekali kakak kelas yang datang mengahampirinya hanya untuk memberi tanda tangan tentu saja karena ketampanan Yoongi.
Saudaraku ini memang sangat tampan. Kulitnya begitu putih bahkan melampaui warna kulitku, hidungnya mancung, bibirnya berwarna pink terlihat sangat menarik menurutku. Rambut hitam acak acakannya pun memberi daya tarik tersendiri.
Ah, dia juga sangat cute.
Percayalah, 'Ia nyaris sempurna', sayangnya dia tidak terlalu tinggi. Minus di poin itu.
Aku sudah mengumpulkan dua puluh sembilan tanda tangan yang artinya aku memerlukan satu tanda tangan terakhir.
Kebanyakan dari tadi memang namja yang memberiku tanda tangan, tapi aku tidak terlalu peduli juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Leave Me Alone
FanfictionPerfect Cover by ©hyderia "Arraseo, aku akan mengembalikannya, tapi setelah kencan kita satu hari." "Mwo?!" Matanya membulat, alisnya sedikit terangkat mendengar penuturan santai dari Seokjin. "Ayolah, just one day, please?" "Tidak! Aku tidak mau."...