Prolog

1K 28 6
                                    

"Maafkan aku Frans, mungkin kita sampai disini saja. Maafkan aku jika aku tidak bisa menjadi yang terbaik bagimu. Maafkan aku yang tidak bisa memahami mu, Maafkan aku yang selalu menuntutmu untuk selalu berada didekatku, Maafkan aku. Terimakasih atas waktunya, terimakasih atas semua yang telah kauberi. Thankyou for everything. Semoga kamu dapat yang lebih baik lagi dari diriku. Sampai jumpa." ketik jariku sambil membendung air mata yang siap meluncur dilayar keyboard handphone ku.

Drtt.Drtt.Drtt.Drtt

Sebuah notifikasi masuk dimedia sosial ku. Aku pun segera membukanya.

"Kalau itu keputusanmu, baiklah. Semoga kamu juga mendapatkan yang lebih baik dari Diriku, Ran."

Cukup sudah cukup, pertahananku pun hancur. Air mata yang sedari tadi kubendung pun akhirnya turun juga. Bukan itu yang kuharapkan dari balasannya. Bukan itu. Aku ingin dia mempertahankan ku. Mempertahankan selayaknya dulu dia berusaha mendapatkan cintaku. Pengorbanan yang dia lakukan,usaha yang dia lakukan, itu yang ingin ku lihat. Benar memang benar, disini aku yang salah, aku yang bertindak bodoh dengan mengambil keputusan seperti ini. Tapi apakah masih ada kesempatan untuk aku memperbaiki semuanya (?) Kuharap masih ada. Aku mencintainya lebih dari yang dia tau.

Sepanjang malam kuhabiskan waktuku dengan mengingat kenangan yang kulalui bersamanya. Bibirku pun melengkungkan senyuman dengan air mata yang selalu mengalir diwajahku. Indah, itu yang selalu terlintas dipikiranku setiap aku mengingatnya. Kenangan bersamanya, tawanya, senyumnya, aku tak bisa melupakan wajah itu. Wajah yang menurut orang biasa aja , tapi tidak denganku. Wajah itu sangatlah istimewa. Aku mencintanya.

Sekian dulu yahh prolognya. Ini baru nyoba-nyoba pertama nulis loh hehe. Babayy ketemu dichapter selanjutnya yaa😘

-Sa

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang