Aku mulai Tau√

2K 147 23
                                    

Didepan sebuah sekolah dasar tampak 2 bocah dengan wajah bosan.
Padahal sekolah mereka sudah sepi,tapi Ayah mereka belum juga menjemput.

Bagaimana kalau mereka diculik?
Lalu harus jadi budak?

Lamunan kedua bocah itu terhenti saat sebuah mobil datang.
Keduanya berhambur menuju mobil.

Seorang pria berumur 40 tahunan turun dengan senyum cerahnya menyapa anaknya.
"Oh maaf Ayah baru menjemput" ucap pria yang kini berjongkok dihadapan bocah yang memiliki tubuh lebih pendek dari bocah yang diabaikan.

Namanya Lim Hyunsik.
Dia anak kedua dari keluarga Lim.
Saudara kembarnya bernama Lim Sungjae. Sungjae itu sibungsu.
Kemudian si sulung bernama Lim Changsub.

"Sungjae....belikan Ayah roti gandum" Sungjae mengangguk dan berjalan membawa uang menuju mini market disebrang sekolahnya.

Setelah menyebrang Sungjae berbalik mendengar triakan saudaranya.
"Sungjae!!! Sungjae!!!" Sungjae berlari mengejar mobil yang berjalan cepat meninggalkannya.

Sungjae sering seperti ini.
Dia bahkan tak tau apa alasan Ayahnya membohonginya.
Sungjae diperintah membeli barang kemudian meninggalkannya.

Sungjae masuk kedalam mini market dan membeli pesanan Ayahnya.
Dia tak mungkin menolak perintah Ayahnya.
Dia akan dimarahi Ayahnya kalau sampai berani membantah.

Sungjae berjalan kaki karena uang yang diberikan Ayahnya habis untuk membeli roti gandum.
Sungjae sudah terbiasa sejak masuk sd.

🏡

Setelah sampai di rumah,Sungjae segera masuk kedalam kamarnya.
Dia mengunci kamarnya.

Ada rasa marah yang menguasai tubuh kecilnya.
Dia melempar sekantung roti gandum.
Kemudian menatap tumpukan kantung lain.
Sangat banyak.
Ya.
Karena Ayahnya selalu membohonginya.

Sungjae kemudian mengelus-elus kaki kecilnya merasa pegal.
Dia tidak kuat lagi kalau harus melakukan kegiatan yang sudah hampir 4 bulan dilakukannya.

Dia hanya bocah yang baru masuk sekolah dasar.
Yang masih ingin di manja-manja.
Bahkan banyak teman-temannya yang ditunggui orang tua mereka saat sekolah.

"Sungjae.... Kau harus makan siang!" Sungjae diam menatap pintu nya yang diketuk kakaknya beberapa kali.

"Tak perlu,Sungjae sudah kenyang" sahut Sungjae.

"Kalau seperti itu, bukalah pintu kamarmu.Kakak ingin melihatmu" Sungjae mendengus.

Dia akhirnya membukakan pintu kamarnya untuk sang kakak yang memang selalu perduli padanya.
"Kau jalan kaki lagi?" tanya Changsub.

Changsub sering melihat adik kecilnya kelelahan setelah pulang sekolah.
Changsub sungguh tak tega melihat adik kecilnya tersiksa.

Bukankah Ayah selalu menjemput Hyunsik?
Kenapa tidak sekalian dengan Sungjae?

"Sungjae...." Sungjae menatap kakaknya yang mendekat dan duduk didepannya.
"Hyunsik bawa ini untuk Sungjae...." Hyunsik mengeluarkan susu kotak.

Sungjae menerimanya dan tersenyum.
"Terimakasih Hyunsik hyung...." ucap Sungjae.

Changsub melihatnya menggeleng tak mengerti kenapa Sungjae tak menunjukan rasa irinya pada Hyunsik.
Changsub tau Sungjae kesal dengan Hyunsik, tapi kenapa selalu menutupinya?

🌉

Malamnya,Sungjae selesai mandi.
Dia turun untuk makan malam.
Dia duduk disebelah Ibunya dan berhadapan dengan kakaknya.

"Hyunsik bagaimana kalau kita makan di luar"ajak Rejin.

Sungjae jelas merasa dia menjadi penghilang nafsu makan keluarganya.
"Tapi....Hyunsik mau sama Sungjae, sama kakak Changsub juga" ucap Hyunsik menatap Sungjae yang menunduk.

[Telah Terbit] BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang