Bab 1
Seorang pria tampan memakai jaket kulit dan kacamata hitam terlihat keluar dari pintu kedatangan luar negeri, pria tersebut terlihat menunggu seorang supir kepercayaan ayahnya untuk menjemputnya.
"maaf tuan muda saya terlambat menjemput anda" ucap supir dengan menunduk hormat.
"tidak apa aku juga baru tiba, sebaiknya kita segera ke rumah, ayahku pasti sudah menunggu" ujar pria tersebut memasuki mobil sedan mewah berwarna hitam.
"Mang Ujang apakah anda tahu kabar dari dia?" tanya pria bernama Kevan Putra Bratawijaya kepada supir bernama Ujang yang sudah sangat dipercayainya.
"dia siapa yang dimaksud tuan?" ujar Mang Ujang menjawab bingung
"Mang Ujang adalah orang yang sangat mengenal ku mamang pasti mengetahui maksud dari yang kubicarakan"
"ah apakah dia yang dimaksud tuan adalah nona muda"
"ya, apakah Mang Ujang mendengar kabar terbaru tentang dirinya" ujar Kevan dengan wajah penasaran.
"saya mendengar jika nona muda saat ini bekerja di suatu redaksi majalah"
"benarkah itu? Aku senang mendengarnya, Mang Ujang tolong rahasiakan ini dari ayah" "baik tuan". Kevan tersenyum kecil mengetahui kabar bahwa orang yang tidak bisa pergi dari hati dan pikirannya baik-baik saja, ia bahkan berani bertaruh, jika orang tersebut tidak dalam kondisi baik, ia tidak akan mampu bernafas dengan lega.
###
Kevan sampai pada rumah mewah yang bagi kebanyakan orang hampir terlihat seperti istana, tapi tidak bagi dirinya, yang merasa hampa di rumah tersebut tanpa ada jiwa dan raga dari orang yang sangat dikasihinya.
Kevan berjalan masuk ke rumah tersebut dengan penghormatan yang diterima dirinya dari banyak pelayan "Bibi Mar apakah ayah ada di rumah?"
"beliau berada di ruangannya tuan"
"baiklah terima kasih, aku senang bisa bertemu kembali denganmu Bibi Mar" ucap Kevan menunjukan senyum khasnya. Tidak butuh waktu lama untuk sampai di ruangan kerja ayahnya, dengan mengetuk beberapa kali Kevan masuk ke ruangan yang cukup besar tersebut.
"aku sudah pulang dan menyelesaikan studi ku dengan baik bahkan aku mampu mendapatkan nilai terbaik seperti yang kau inginkan" ujar Kevan berbicara pada ayahnya yang sudah cukup renta "aku senang mendengarnya dan aku juga senang kau mendengarkan kata-kataku, kau anak yang baik, mulai besok kau bisa bekerja sebagai pemimpin perusahaan menggantikan ku" ujar ayahnya menatap anak satu-satunya tersebut.
"aku akan melakukan semua yang kau inginkan asalkan kau bisa menepati semua janjimu"
"janji?" ujar ayahnya dengan wajah bingung.
"kau sudah berjanji dan kau harus menepatinya atau aku tidak akan melakukan semua yang kau inginkan"
"hahaha kau putraku yang sungguh cerdas, aku sudah menepati janjiku dengan tidak melakukan apapun, kau puas mendengarnya"
"aku senang mendengarnya, aku lelah setelah menempuh perjalanan panjang aku akan beristirahat di kamarku"
"ya kau harus beristirahat untuk mempersiapkan semuanya besok"
Kevan berjalan keluar dari ruangan kerja ayahnya dan segera menuju kamarnya untuk melepas penat.
###
Kevan memasuki kamar yang cukup luas dan tidak bisa dihindarkan dari kesan mewah dengan wajah sedih, sedih karena begitu memasuki kamar tersebut ia kembali teringat dengan dirinya, dirinya yang sudah cukup lama tidak dijumpainya, dirinya yang mungkin saat ini membencinya, dirinya yang selalu mendiami pikiran dan hatinya, dirinya yang selalu membuatnya merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Divorced
RomanceKevan baru tiba di tanah air sejak pergi meninggalkan kenangan 3 tahun silam. Kevan berjanji akan melupakan kenangan tersebut. Akankah ia berhasil mempertaruhkan janji terhadap seseorang yang memaksanya untuk menepati janji . Mohon maaf jika a...