Part 10 End
Kevan berniat menjemput Keira bekerja sore ini, ia begitu rindu dengan wanita itu, ia berencana mengantar Keira bekerja tadi pagi tetapi sepertinya Keira berangkat begitu pagi hingga saat Kevan datang ia sudah tidak ada di apartemennya yang diketuk ataupun dipencet bel tidak membukakan pintu.
Kevan memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju pintu utama gedung. Tak disangkanya ia berpapasan dengan Keira yang akan bersiap pulang.
"Keira" Kevan mencegat tangan Keira dan tersenyum manis kepadanya.
"sedang apa kau disini" ia tampak mengerutkan keningnya bingung mengapa Kevan berada di tempatnya bekerja.
"tentu saja ingin menjemputmu bekerja, kau sudah akan pulang?"
"aku baru saja akan pulang"
"baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu pulang. Hm di mana Kenzo dia tidak sedang bersamamu?" Kevan bingung mengapa tidak ada Kenzo di sisi Keira, ia berpikir Keira akan membawa Kenzo ke tempatnya bekerja tetapi nyatanya pandangan matanya tidak menangkap keberadaan putra yang sangat disayanginya itu.
"aku menitipkannya di rumah mami tadi pagi, mami ku begitu rindu dengannya"
"ah jadi kau pergi ke Tangerang pagi-pagi sekali. Hmm baiklah ayo kita pulang" Kevan menarik tangan Keira dan menggenggamnya seolah mereka adalah sepasang kekasih.
"Kev lepaskan tanganmu, kau tidak lihat para rekan kerjaku menatapku aneh karena bergandengan dengan seorang pria" Keira risih dmamiatnya karena para karyawan dan rekan kerjanya menatap dan berbisik-bisik melihat kearahnya, itu pasti dikarenakan mereka mengetahui Keira wanita tidak bersuami dan pernah menikah serta memiliki seorang anak laki-laki.
"Biarkan saja, mereka kan memiliki mata yang diberi Tuhan untuk memandang, lagipula kau kan milik ku tidak ada salahnya bukan jika aku menggandengmu" ucap Kevan cuek dan tetap menggenggam tangan Keira erat menuju mobilnya yang terparkir di parkiran pelataran gedung redaksi majalah Star.
Sedangkan Keira hanya bisa pasrah dan menunduk malu, ia yakin keesokan harinya ia akan mendapat isu-isu miring mengenai dirinya bersama seorang pria.
Kevan membuka pintu mobil untuk Keira dan masuk ke mobilnya serta menjalankannya keluar dari pelataran parkiran.
Tanpa tahu ada pasang mata yang menatap tajam keduanya yang begitu mesra bergandengan tangan, Alfa mengepalkan tangannya untuk meredam emosinya, dari wajahnya pun terlihat mengeras akibat emosi yang ditahannya. Bagaimana tidak, kini ia melihat Keira bergandengan tangan dengan seorang pria yang notabenenya adalah mantan suaminya, bahkan Keira tidak terlihat berniat menarik tangannya kembali yang digenggam Kevan seperti yang dilakukannya saat ia yang menggenggam tangannya tempo hari lalu.
###
"sayang sekali aku padahal begitu rindu dengan Kenzo tapi rupanya ia berada di Tangerang" Kevan sedih tidak dapat bertemu putra kesayangannya hari ini padahal ia begitu sangat merindukannya.
"kau terlalu berlebihan, kemarin juga kau baru bertemu dengannya saat kau datang ke apartemen ku membawa makan malam dan mainan untuknya" Keira tersenyum geli mendengar Kevan yang mengatakan sangat merindukan Kenzo karena kemarin saja pada hari minggu Kevan datang ke apartemennya membawa makan malam dan membawa mainan mobil-mobilan remote control untuk Kenzo belum lagi di hari sabtu sebelumnya mereka menghabiskan waktu bersama piknik di pantai.
"tapi tetap saja aku sangat merindukannya, karena hari ini aku belum berjumpa dengannya, kau kan bisa kembali menitipkan Kenzo bersamaku jika kau memang tidak bisa membawanya ke tempatmu bekerja"
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Divorced
RomanceKevan baru tiba di tanah air sejak pergi meninggalkan kenangan 3 tahun silam. Kevan berjanji akan melupakan kenangan tersebut. Akankah ia berhasil mempertaruhkan janji terhadap seseorang yang memaksanya untuk menepati janji . Mohon maaf jika a...