Part 8
Kevan mengendarai mobilnya memasuki halaman rumah, ia keluar dari mobilnya dan melihat Mira berdiri di depan pintu, dengan cuek Kevan berjalan melewatinya dan memasuki rumah.
"Kev kau habis darimana? Aku sudah menunggumu dari tadi" Mira menghentikan langkah Kevan dan melingkarkan tangannya di lengan Kevan, seperti tersihir Mira melepaskan pegangan tangannya saat Kevan menatapnya dengan tatapan membunuh, tentu hal tersebut membuat Mira bergidik ngeri, ia tahu Kevan sering bersikap dingin kepadanya tetapi kali ini tatapan mata Kevan sungguh berbeda, dan seolah-olah akan menerkamnya.
"ah maaf, hm Kev bagaimana jika kita makan malam bersama di luar, ayahmu kan sedang berada di Jepang akan sangat tidak enak jika kau hanya makan malam seorang diri, aku bersedia menemanimu"
tanpa menjawab dan memperdulikan ucapan Mira, Kevan berjalan menaiki tangga dan menutup pintu kamarnya.
Sedangkan Mira hanya manyun karena dianggap angin lalu dan tidak dianggap keberadaannya.
Mira berjalan menuju sebuah foto besar yang terpajang, di sana terlihat foto pernikahan Kevan dan mantan istrinya
ia memang mengenal Kevan saat mereka masih sama-sama berkuliah, meski mereka berbeda universitas tetapi Mira tetap mengenal Kevan, itu dikarenakan ayahnya berteman baik dengan ayah Kevan, bahkan ayahnya membantu perusahaan ayah Kevan di saat-saat sulit dan kritis dan ayahnya lah yang membantu mencegah perusahaan ayah Kevan dari kerugian serta membantunya terhindar dari kebangkrutan, sebab itulah Reza Bratawijaya selalu memperlakukannya dengan baik.
Mira memperhatikan wanita yang dipeluk Kevan di dalam foto pernikahan mereka, ia tersenyum sinis bagaimana bisa wanita ini memiliki serta menguasai hati Kevan sepenuhnya, sampai Kevan seolah-olah tidak mengizinkan wanita manapun menyentuh hatinya, jangankan untuk menyentuh dan masuk kedalamnya, untuk sekedar mengetuk hati Kevan oleh wanita lain serasa hal yang tidak mungkin terjadi.
Ia juga melihat beberapa foto Kevan bersama seorang wanita dipajang di atas meja dan di atas lemari buffet yang bisa dipastikan siapa wanita itu, mereka terlihat mesra dan bahagia dengan tawa dan senyum terhias di wajah keduanya di semua foto yang terpajang, ia yakin sekali saat Kevan di London dan rumah ini ditempati ayah Kevan seorang diri foto-foto ini tidak ada, dan ia sangat yakin bahwa ayah Kevan lah yang membereskan foto-foto itu, tetapi saat ini begitu banyak foto-foto ini terpajang dengan baik, ia yakin Kevan lah yang meminta pelayan untuk kembali memajangnya.
Mira mengambil sebuah foto Kevan dan seorang wanita yang terpajang di sebuah bingkai indah terletak di atas meja kecil, di foto tersebut Kevan tersenyum lebar dan cerah, tidak pernah sekalipun ia melihat Kevan tersenyum cerah seperti ini kepadanya, di sisi lain tampak seorang wanita yang dipeluk Kevan dari belakang keduanya sama-sama tersenyum cerah menunjukan bahwa keduanya bahagia.
Ia pernah bertemu sekali dengan wanita yang ada di foto bersama Kevan, ia terlalu sakit melihat foto keduanya yang terlihat bahagia, memang Mira sudah lama menyukai Kevan, bahkan ia langsung jatuh cinta pada Kevan saat ayahnya mempertemukannya dengan Kevan tapi sayang Kevan hanya menganggapnya sebagai teman.
Bahkan beberapa bulan kemudian Kevan menemuinya di kampunya bisa dibayangkan betapa bahagianya ia saat Kevan pergi ke kampusnya hanya untuk menemuinya tetapi saat itu memang Kevan sudah memiliki seorang kekasih, dan ia lebih sakit lagi saat Kevan bersama wanita yang di foto yang dipegangnya menemuinya untuk memberikan undangan pernikahan.
Kevan dengan bahagiannya mengatakan mereka akan segera menikah, tanpa mengetahui hatinya yang terluka saat itu, dan Mira tidak pernah hadir di acara pernikahan mereka, terlalu sakit rasanya jika ia hadir di acara pernikahan itu, tetapi ia tetap menyimpan perasaan cintanya kepada Kevan dan betapa bahagianya ia saat mendengar dari ayahnya bahwa Kevan telah bercerai, bisa dibayangkan betapa bahagianya ia mengetahui Kevan berpisah dari wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Divorced
RomanceKevan baru tiba di tanah air sejak pergi meninggalkan kenangan 3 tahun silam. Kevan berjanji akan melupakan kenangan tersebut. Akankah ia berhasil mempertaruhkan janji terhadap seseorang yang memaksanya untuk menepati janji . Mohon maaf jika a...