Bab 5
FLASHBACK
Kevan baru tiba di Bandung yakni tempat dimana ia harus menemani ayahnya meresmikan cabang perusahaan yang baru dibangun di kota kembang. Ia sudah meminta ayahnya agar ia tak perlu ikut dalam peresmian tersebut ia merasa dirinya yang belum resmi lulus kuliah tidak pantas menghadiri acara formal tersebut terlebih lagi ia tidak ingin meninggalkan Keira terlalu lama tetapi nampaknya sang ayah ingin tetap agar Kevan mengikuti peresmian agar bisa lebih mengenal kolega-koleganya.
Kevan yang menghadiri peresmian cabang perusahaan yang dipimpin ayahnya nampak kurang nyaman dengan para tamu yang sebagian besar petinggi-petinggi dari perusahaan-perusahaan terkemuka. Ia hanya tersenyum jika ayahnya memperkenalkan sebagai putra tunggalnya yang akan mewarisi perusahaannya.
Kevan yakin betul di acara ini ia tidak minum minuman yang memabukkan, tetapi ia merasa kepalanya cukup sakit. Dengan meminta izin kepada ayahnya untuk segera kembali ke hotel tempat ia menginap, Kevan diantar supir menuju hotel tempat penginapannya.
###
Kevan kaget bukan kepalang saat ia terbangun di pagi hari ia sudah berada di kamar hotelnya dengan tidak lagi memakai baju jas yang ia kenakan saat acara peresmian, Kevan yakin betul ia tidak merasa sadar saat berjalan menuju kamar hotelnya, yang ia ingat hanya supir yang mengantarnya menuju hotel selebihnya ia tidak dapat mengingat dengan jelas.
Tok tok tok
Kevan menoleh saat mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Dengan bertelanjang dada Kevan bangkit dan memakai pakaiannya, dan menuju pintu kamar hotelnya.
Reza Bratawijaya yang merupakan ayah Kevan memasuki kamar hotel anaknya setelah Kevan membuka pintu.
"ada apa ayah kemari? Bukankah ayah harus segera kembali ke Jepang" ujar Kevan berjalan di belakang ayahnya yang berjalan menuju sofa.
"aku memang harus segera ke Jepang, tetapi sebelumnya aku menginginkankan kau menandatangani ini" ujar Reza menyerahkan sebuah map kepada Kevan.
Dengan bingung Kevan menerima dan membuka map tersebut.
Di detik berikutnya Kevan terkejut dan melebarkan matanya seolah tidak percaya dengan surat yang terdapat di dalam map.
"apa maksud dari semua ini?" ujar Kevan melempar map tersebut ke atas meja yang ada di hadapannya.
"kau sudah membacanya bukan? Aku sudah mengurus semuanya kau hanya tinggal menandatanganinya saja"
"apa kau bermaksud menyuruhku bercerai dari Keira"
"kau memang cerdas, kau hanya perlu menandatanganinya"
"tidak, aku tidak akan menandatanganinya, dan aku tidak akan pernah mau melakukannya" ujar Kevan marah dan segera bangkit dari sofa di kamar hotelnya yang terlihat luas dan mewah dengan terdapat mini bar beserta sofa.
"kau tau kan jika aku bisa melakukan apapun untuk mendapatkan yang ku inginkan? Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak menikah sebelum kau bisa menggantikan ku di perusahaan. Tapi nyatanya kau melakukannya tanpa izinku"
"aku sudah meminta izin pada ibu dan aku yakin beliau mengizinkanku. Lagipula apa pedulimu terhadapku, bahkan kau tidak pernah peduli kepadaku sejak kau bercerai dengan ibu. Aku hanya tinggal dengan ibu, bahkan kau tetap tidak memperdulikan ku setelah ibu meninggal dalam kecelakaan"
"Kevan aku melakukannya karena aku sibuk"
"sibuk? Hahaha benarkah itu? Bahkan kau juga sibuk dengan wanita-wanita itu dan meninggalkan ibu" ujar Kevan marah jika mengingat peristiwa dimana menderitanya ia saat ayahnya memutuskan meninggalkannya dan juga ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Divorced
Любовные романыKevan baru tiba di tanah air sejak pergi meninggalkan kenangan 3 tahun silam. Kevan berjanji akan melupakan kenangan tersebut. Akankah ia berhasil mempertaruhkan janji terhadap seseorang yang memaksanya untuk menepati janji . Mohon maaf jika a...