'Jangan memaksa cinta, karna cinta bukan paksaan tapi sebuah keikhlasan'
5 tahun kemudian...
Aku sudah melupakan semuanya, sudah ku buang entah kemana. Tapi meskipun begitu aku tetap membenci cinta, tapi aku tidak tau dengan pandangan pertama.
Biarlah jadi masa lalu yang seperti angin lalu dan anggap saja seperti halu.
Sekarang aku sudah dewasa, sudah bisa berfikir. Tapi tidak dengan cinta, aku masih malas berfikir tentang itu, bahkan sampai sekarang aku masih sendiri.
Sekarang aku sudah memiliki jabatan tertinggi milikku sendiri di perusahaan Albani's company. Perusahaan yang belakangan ini sudah bekembang pesat dan mengambil kerja sama dengan banyak perusahaan dalam ataupun luar negri.
***
Suasana kantor begitu ramai hari ini, karna para karyawan sedang mengurus berkas-berkas kerja sama dengan perusahaan lain yang harus ditanda tangani oleh atasan mereka.
"Selamat pagi buu"
"Pagi buu"
"Pagi bu"
"Selamat pagi ibu cantik, cie udah jadi ibu-ibuuu" yang satu ini agak beda di telinga.
"Bastian! Kamu ikut ke ruangan saya"
Seluruh karyawan terfokus ke arah bastian yang sebelumnya sedang sibuk dengan berkas masing-masing.
"Yeesss!" malah seneng, stress emang.
Gue masuk ke suatu ruangan dan duduk dikursi kebesaran. Sebelah kanan meja gue udah ada ada meja shalsa yang orangnya lagi fokus ke komputernya.
Salshabila adriani, temen gue dari sd sampai sekarang. Dia kerja di perusahaan gue dan menjabat jadi sekretaris pribadi. Karna gue emang ambil orang terdekat.
Jadi, kalau ada masalah kantor kan ga terlalu ribet nanti, soalnya udah ada orang terpercaya.
"Bas, lo kapan sih berubah?"
"Pas udah punya istri kaya lo baru gue berubah" jawab bastian dengan ekspresi datar minta di tabok.
"Lo tu sress apa gimana sih?"
"Engga biasa aja"
"Lo tu kaya azka kek dikit, meskipun bego begitu dia punya perusahaan loh bas"
Singkat cerita, setelah lulus SMA azka langsung disuruh menjabat di perusahaan kedua milik ayahnya yang sekarang sudah diganti nama azka's company.
Meskipun terbilang cukup muda tapi diluar dugaan azka bisa mengelola perusahaannya dengan baik dan bisa bekerja sama dengan perusahaan lain termasuk perusahaan gue Albani's company.
"Yaudah iye rempong dah lu, gue kan juga kerja ni diperusahaan"
Minta digampar emang.
"Maksud gue itu yang punya perusahaan bukan yang kerja diperusahaan, lu mah otaknya kaga jalan apa ya?" jawab gue udah kesel banget sekian lama ditahan.
