Bab 18 - On My Mind

4.2K 347 27
                                    

Sepanjang acara pesta, Aileen sengaja menghindari Gavin dan teman-temannya. Bahkan hanya dengan melihat teman-teman Gavin, Aileen merasakan tusukan menyakitkan itu lagi di dadanya. Teringat ketika Gavin berkata akan mengenalkan Aileen pada teman-temannya.

Terakhir mereka pergi ke pondok, Aileen berniat menanyakan nama teman-teman Gavin agar ia bisa menyapa mereka saat bertemu. Namun, sepertinya itu tak perlu lagi. Toh, sejak tadi Gavin juga tak menatapnya. Pria itu juga sepertinya sudah memutuskan untuk tak peduli padanya.

Baguslah, mereka kini sepakat tentang hal yang satu itu. Begini lebih baik. Namun, kenapa meski mereka saling menghindar, saling tak peduli, itu justru semakin menyakitkannya?

Aileen tak lagi bisa memahami perasaannya sendiri.

"Nona." Panggilan Mayang membuat Aileen menarik diri dari pikiran menyedihkannya.

"Ya?"

"Saya dengar, ini hanya pesta ulang tahun hotel cabang, tapi kenapa Pak Kai juga ada di sini?" tanya Mayang penasaran.

"Ah, mereka memang berteman dekat," Aileen memberitahu.

Mayang mengangguk-angguk. "Biasanya, ketika pesta ulang tahun Hotel Carlson, Pak Gavin tidak ada di hotel untuk mengikuti pestanya di hotel pusat."

Aileen tanpa sadar kembali menatap Gavin. Pria itu sedang berbicara dengan seorang pria paruh baya yang tak dikenal Aileen.

"Tapi, kenapa Nona tadi tidak berangkat dengan Pak Gavin?" tanya Mayang lagi.

Aileen berdehem. "Karena dia akan sangat sibuk. Banyak tamu yang harus dia sambut. Dan aku tidak berniat berlama-lama di sini. Aku masih butuh banyak istirahat."

"Oh, benar juga." Mayang menatap Aileen cemas. "Sebaiknya Nona kembali ke kamar dan beristirahat. Nanti saya yang akan menyampaikan pada Pak Gavin."

Aileen menatap Gavin sekali lagi, merasakan nyeri di dada yang entah untuk keberapa kalinya malam ini karena Gavin tak menatapnya, lalu mengangguk.

"Aku pergi dulu," pamit Aileen.

Mayang sudah akan mengantarnya, tapi Aileen menolak.

"Kau tetap di sini, sebagai perwakilan BeY Fashion. Tak enak jika kita berdua meninggalkan pesta seawal ini," Aileen beralasan.

Dengan alasan itu, Aileen sukses menahan Mayang dan kembali ke kamarnya sendiri. Dalam perjalanan menuju kamarnya, Aileen berpapasan dengan istri Kai. Wanita itu menggendong putranya. Aileen mengangguk sopan ketika mereka berpapasan, tapi wanita itu menyebutkan namanya kemudian,

"Aileen?"

Aileen menghentikan langkah dan berbalik.

"Oh, iya. Aku ..."

"Aku Eris. Istri Kai, dan teman Gavin. Kau mengenal Gavin, kan?" Wanita itu tersenyum.

Aileen mengangguk.

"Kau mau ke mana?" tanya Eris kemudian.

Aileen berdehem. "Aku ... agak tidak enak badan. Kurasa aku akan beristirahat di kamarku saja. Tolong sampaikan maafku karena tidak bisa berada di pesta lebih lama."

Eris tampak terkejut, tapi kemudian mengangguk.

"Istirahatlah. Semoga kau segera pulih, Aileen," ucap wanita itu.

Aileen tersenyum kecil, menggumamkan terima kasih, lalu mengangguk kecil dan kembali melanjutkan langkah.

***

Wolf in Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang