Bab 21 - I Can't Lose You Like This

4.5K 347 30
                                    

Ketika Kai dan yang lain menyusul ke rumah sakit, Aileen masih di ruang operasi. Saat ini, ingin rasanya Gavin meneriakkan frustasinya, ketakutannya.

"Aileen akan baik-baik saja," Selyn berkata.

Gavin meremas kedua tangannya, cemas, takut. Perutnya terasa begitu mual. Setiap detik terasa begitu lama.

"Bagaimana keadaannya tadi?" tanya Kai pada Selyn.

"Kepalanya terluka cukup parah," Selyn menjawab pelan.

Gavin mengembuskan napas keras. Tak tahan lagi, Gavin berdiri dan berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Gavin, tenanglah. Kau harus tenang di saat seperti ini." Kai menepuk bahunya.

Gavin menarik napas dalam. "Apa yang terjadi di sana tadi? Apa benar kecelakaan tunggal?"

Kai tampak ragu.

"Itu bukan kecelekaan tunggal?" Gavin mengerutkan kening.

"Menurut dua saksi mata, tadi tiba-tiba ada mobil yang melaju di jalur mobil Aileen. Aileen sendiri sepertinya tak melihat mobil itu karena dia baru bereaksi setelah pengemudi mobil belakangnya mengklakson. Saat itulah, Aileen membanting setir dan mobilnya keluar jalur, terperosok ke hutan," terang Kai.

Gavin mengepalkan tangan marah. "Apa kau sudah menangkap pengemudi mobil yang mengambil jalur Aileen?"

Kai menggeleng. "Polisi juga masih mencari mobil itu."

Gavin mendesah berat. "Dan apa yang membuat Aileen tak fokus menyetir tadi?"

"Itu ..." Kai mendesah berat. "Mungkin karena ini."

Kai menyerahkan ponsel Gavin.

"Kenapa dengan ponselku?" Gavin menerima ponselnya dan menatap Kai tak mengerti.

"Dia mengirimkan pesan padamu." Kai mengedik ke arah ponsel Gavin. "Dua orang saksi tadi, mereka adalah pemburu yang menginap di hotel." Kai lalu menepuk bahunya pelan dan meninggalkannya.

Gavin mengerutkan kening bingung. Kenapa pula dengan para pemburu? Gavin lantas membuka pesan dari Aileen dan ia mencelos.

'Jangan berkeliaran dalam wujud serigala. Ada pemburu di hutan.'

Tangan Gavin meraih ponsel Aileen di saku celana. Ia membuka screen lock ponsel itu seperti yang biasa dilihatnya ketika Aileen membukanya. Lalu muncullah daftar panggilan ponsel Aileen.

Gavin mengernyit melihat namanya di baris pertama daftar panggilan keluar. Karena Gavin ... Aileen sampai seperti ini?

Kenapa? Kenapa Aileen melakukan ini?

Gavin menatap layar ponsel Aileen dengan dada sesak, sementara tangannya mencengkeram ponselnya sendiri dengan erat. Meremukkannya.

***

Kai memperhatikan Gavin yang masih duduk di samping ranjang tempat Aileen berbaring. Ini sudah hampir pagi dan sejak kemarin Gavin belum tidur. Kai bangkit dari sofa dan menghampiri Gavin.

"Istirahatlah. Aku akan menggantikanmu berjaga," Kai berkata.

Gavin mendesah berat. "Inikah yang kau rasakan ketika Eris terbaring di rumah sakit?"

Kai menghela napas.

"Kau pasti sangat marah ketika aku bahkan tak memberitahumu keadaannya," dengus Gavin.

Wolf in Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang