Chap 5 Hanabi

369 51 10
                                    


"Mari makan" kata Tiara.

Tiara yang sudah mengambil sumpitnya untuk menyantap mienya tiba-tiba mendongakkan kepalanya, dilihatnya tangan Leo daritadi diam dengan memasang muka bingung dan mengetuk-ngetuk tangannya dengan jarinya. Sontak Tiara langsung menangkap apa yang sedang dipikirkan Leo, yahh walaupun Tiara menebak-nebak.

"Leo jangan bilang kalau lo gak pande pakai itu sumpit" kata Tiara menebak-nebak.

"Hehehe itu lo tau jadi tolong suruh waiternya ambilin garpu dong" jawab Leo dengan wajah tersipu-sipu. (macam baru di tembak doi ya Leo malunya :v)

"Plakk" Tiara memukul jidatnya melihat kelalukan Leo. (hati-hati nanti itu jidat macam lapangan bola gara-gara lo pukul Tir :v)

"Kenapa gak bilang bego kan bisa pesan makanan yang lain kalau tau lo gak pande makan mie pakai sumpit" kata Tiara dengan nada sedikit tinggi.

"SHHHHTT suara lo kenceng kali sampai para penggunjung cafe ini pada lihatin semua, tar dikira KDRT" jawab Leo sedikit bercanda.

"Iyaa iyaa perngertian juga ya lo, Waitress please get me a fork" kata Tiara pada salah satu pelayan.

"Here" kata pelayan itu memberi sebuah garpu.

"Thank you"

Setelah beberapa menit mie yang mereka habis, Leo yang memulai pembicaraan.

"Itu mangkok kagak usah dicuci pun udah bersih gara-gara lo" ledek Leo.

"Diam lo, nanti gua sumpalin mulut lo pakai ini mangkok" kata Tiara mengancam.

"Udah belum Leo?? Otw cari Yukata yokk." ajak Tiara pada Leo yang baru kembali dari kasir untuk membayar tagihan makan mereka.

"Ayokkk Ra cabut" kata Leo sambil menarik tangan Tiara.


~~~~

"Hmm mana ini tokonya, udah jam 17.00 ini" kata Tiara sambil melirik jam tangannya.

"Yee bentar tinggal menyebrang di perempatan itu terus belok kanan" kata Leo menunjuk arah.

"Oh iyaa udah jam segini nanti langsung pergi ke Festivalnya aja ya" sahut Tiara sambil menekan tombol untuk menyebrang yang ada di lampu lalu lintas sebelahnya dia berdiri.

"Iyaa kita langsung berangkat aja ke Festivalnya, lo mau lihat kembang apinya kan" tanya Leo.

"Bukan kembang api tapi Hanabi" kata Tiara sambil melipat tangannya dengan bangga.

"Ohhhh ternyata lo tau juga ya bahasa Jepang" dengan nada sedikit mengejek.

"Ohhh pasti, untuk apa pergi ke Jepang tapi gak tau bahasanya" sindir Tiara, dia melangkah lebih cepat ke depan berbalik dan menjulurkan lidahnya pada Leo.

"Ohh mari kita lihat si kecil yang berkepala besar ini akan terus berlagak pintar" kata Leo sambil mengacak-acak rambut Tiara.

"Woii jangan pakai acara acak-acakin rambut napa" jawab Tiara dengan bibir sedikit di majukannya.

"Udahh diem itu tokonya" tangan Leo menunjukkan sebuah toko.

~~~~~

Mereka pun masuk ketoko itu, ternyata keadaan di toko itu sangat ramai dari para turis yang ingin menyewa Yukata dan segerombolan anak SMP & SMA dan beberapa lansia. Saat Tiara sedang memilih-milih baju Leo melihat ada segerombolan anak laki-laki yang mungkin ingin mengajak Tiara berkenalan, dengan sigap Leo menarik tangan Tiara dan melihat sinis ke arah gerombolan itu. (wahh mulai ini protektifnya :b)

"Ra lihat yang situ aja yokk, banyak yang bagus-bagus" kata Leo sambil mengabaikan pandangan bingung Tiara.

"Lo juga pakai ya, biar gua yang pilihkan deh" kata Tiara.

"Terserah lo deh, tapi cepetan ya, udah mau jam 6 nih" jawab Leo sambil memperlihatkan jamnya pada Tiara.

Tiara yang mengabaikan perkataan Leo tadi langsung mencari-cari Yukata untuk ia dan Leo. Diambilnya sebuah Yukata bermotif bambu yang berwarna abu-abu.

"Nihh punya mu nanti lo ganti habis itu tunggu gua ya di kursi itu" kata Tiara sambil menunjukkan sofa tempat menunggu.

"Iyaa cerewet" kata Leo sambil mengambil Yukata yang diberi Tiara berjalan menuju Fitting room pria.

"Wahhh yang ini pas sama jepitan rambutku ini" kata Tiara melihat Yukata berwarna ungu dan biru bermotif bunga-bunga .

Tiara mengambil jepitan rambutnya yang tadi Ia beli dari tas mininya. Tiara pun pergi menuju ke Fitting room bersama beberapa staf toko tersebut untuk membantunya mengenakan Yukata itu.

"Miss, do you want braid your hair with that hair pin?" kata salah satu staf yang melihat Tiara sendari tadi memegang jepitan rambut itu.

"Yes, Thanks" jawab Tiara

Leo yang masih menunggu Tiara tiba-tiba teringat akan acara pertemuan yang besok akan dihadirinya bersama Tiara besok. Digapainya hpnya yang berada di saku celananya, mencari nama Andre yang merupakan sekretarisnya.

"TUTTT TUTT" nada suara telepon itu tak beberapa dijawab oleh penerima teleponnya.

" Yaa Pak ada yang bisa saya bantu" kata Andre dengan formal.

"Udah ini di telepon gak usah terlalu formal, Ndre gimana pesanan baju yang gua pesan kemarin??" tanya Leo.

"Baru tadi saya dapat informasi kalau bajunya sudah sampai dihotel anda menginap" jawab Seketarisnya.

" Oh ok Terima Kasih" kata Leo.

" Ehh di paket bajunya tadi kok ada gaun cewek Leo?" tanya Andre.

"Udahh diam jangan kasih tau nyokap gua ya nanti biar gua aja yang jelaskan sama nyokap" tanpa menunggu Andre mengiyakan perkataannya Leo langsung mematikan teleponnya.

"Yeayyy udah siap yok Leo berangkat" kata Tiara yang baru siap di dandan.

Leo yang baru siap menelepon langsung terkesima dengan tampilan Tiara. Tiara yang biasanya lebih imut seperti bocah SD tiba-tiba menjadi lebih dewasa sekarang. "Jangan tertipu dengan tampilannya Leo dia masih cewek yang rewel dan usil" kata Leo dalam batin. Leo pun langsung beranjak dari tempat duduk dan menyimpan hpnya ke sakunya kembali.

"Oke lo tunggu disini gua bayar dulu" kata Leo beranjak pergi ke kasir.

~to be continued

Notes:

Hai semuanya selamat membaca dan selamat liburan yayyyy. Akhirnya laptopku yang rusak telah kembali hiksss ;c. Semoga kedepannya ceritanya makin panjang & Terima Kasih yang telah membaca cerita saya :D. OK jangan lupa follow akun saya dan vote cerita ini :)

Have a great day

~Ms.Feathery




The Trip With Stranger {Selesai} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang