Roda pesawat pun mulai bersentuhan dengan aspal, tempat untuk mendarat. Semua penumpang yang berada di dalam pesawat sudah bersiap-siap untuk turun. Celotehan pramugari yang sedang mengumumkan pesawat yang sudah sampai ke tempat tujuan membangunkan Leo dari alam bawah sadarnya.
.
.
.
"Hooaamm, Leo beli makan malam dulu yuk"
"Oke, lo yang traktir, masih ingatkan perjanjiannya?"
"Iyaa bawel"
"Pintar" tangan Leo pun mengusap-usap kepala Tiara pelan.
Mereka pun berjalan menuju salah satu restoran yang berada di bandara itu dan memesan makanan mereka. Tiara yang teringat dengan Kiara, langsung mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan untuk menjemputnya di bandara.
"Makan dulu, jangan main hp terus" kata Leo sambil cemberut.
"Iyaa, gua lagi suruh teman gua buat jemput kita di bandara"
"Ooo, cowok? cewek?"
"Yaa cewek lah, kenapa"
"Yaa, semoga aja gak seceroboh lo, bisa ribet nanti gua"
"Nihh, makan itu roti" Tiara yang geram dengan celotehan Leo langsung menyumbatkan roti ke mulut Leo.
.
.
.
Setelah makanan mereka sudah habis, 2 pesan baru langsung masuk ke ponsel Tiara, ya siapa lagi kalau bukan Kiara.
Tiara: "Kirr, jemput kita di bandara ya"
Kiara: "Okee Ra"
Kiara: "Gua udah sampai nih di depan pintu keluar"
Tiara: "Ok gua nyusul"
"Lo tunggu sebentar ya, gua bayar dulu"
"Siap"
Setelah membayar makanan mereka langsung bergegas pergi untuk mencari orang yang mereka cari.
"Leo kalau lo lihat anak perempuan matanya warna abu-abu terus rambut pendek cat ungu nanti kasih tau ya"
"Temanmu?"
"Iyaa"
"Itu yaa" sambil menunjuk anak perempuan menggunakan hoodie hitam dan rambut berwarna ungu.
"Ahh iyaa, Kiara!!" sambil melambaikan tanganya.
Kiara yang tadi masih sibuk dengan ponselnya, mendengar suara Tiara langsung menoleh dan berlari ke arahnya.
"Tiaraa, my God untung masih bernafas lo" sambil memeluk Tiara
Leo yang kikuk dengan keadaan melihat sepasang sahabat itu langsung tersenyum tipis, dia hampir lupa bagaimana rasanya punya sahabat semenjak hari kelam itu terjadi dalam hidupnya.
"Hoii, kok bengong? Kenalin nih Kiara"
"Haii Kiara"
"Leo"
"Ooo jadi ini yang culik lo ke Jepang ya Ra, my god beruntung banget lo"
"Diem Kir astaga bawel lo itu gak hilang-hilang" Tiara yang mendengar ucapan Kiara langsung menutup mulut sahabatnya.
"Hahaha, jadi kita sekarang mau kemana?" tanya Leo.
"Kalian sudah makan"
"Sudah" Leo dan Tiara menjawabnya serempak.
"Okee bagus kita langsung ke hotel saja" tangan Kiara langsung menarik mereka berdua, Leo yang baru berkenalan dengannya mungkin harus siap siaga dengan sikap spontan teman barunya yang satu ini, sedangkan Tiara hanya bisa tersenyum kearah Leo.
.
.
.
"Oke, biar saya instruksikan, kamar kita sama-sama berada di lantai 3" kata Kiara yang berjalan memasuki lift di ikuti Leo dan Tiara.
"Pertanyaan bu" Tiara mengacungkan tangan.
"Tiara, gua belum selesai ngomong tau"
"Oke, kalau begitu silahkan lanjutkan penjelasannya pramuwisata" kata Leo
"Kita tidur di kamar 302, dan mungkin kita harus memesan kasur extra untuk Leo, ya karena sebelum kalian datang hotel ini memang sudah penuh"
Leo dan Tiara pun mengangguk tanda paham atas instruksi Kiara tadi. Pintu lift pun terbuka, mereka langsung berjalan dan berhenti di kamar 302. Saat Kiara masih sibuk untuk mencari kartu kamarnya, tiba-tiba ponsel Leo berbunyi dan nama yang tertera adakah Andre sekretaris Leo.
"Emmm, gua tinggal sebentarnya ada telepon yang harus gua angkat" Leo pun berjalan menjauh dari 2 orang gadis yang menatap langkahnya.
"Ehh Ra, gimana jalan-jalan lo ke Jepang" kata Kiara sambil membuka pintu kamar dan mengambil beberapa barang bawaan Tiara.
"Seru sih, gua diajak ke party"
"Woww ketemu siapa aja disana?" Kiara pun merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan berminat untuk menginterogasi Tiara.
"Gua ketemu pamannya, tante sama sepupunya"
"Ooo"
"Ehh sebelum gua ke party, gua ketemu sama 1 orang cowok Kir"
"Ohh ya, ok mari gua tebak pasti gara-gara lo nyasarkan?"
"Yapss tepat sekali" kata Tiara sambil mengacungkan ibu jarinya.
"Kebiasaan deh, terus kenapa lo penasaran sama itu cowok?"
"Soalnya Leo suruh gua jangan dekat-dekat sama dia, anehkan?"
"Aneh sih, hmm mungkin dia suka sama lo, makanya dia gak mau lo dekat sama tuh cowok"
BLUSHH, pipi Tiara pun langsung memerah mendengar opini sahabatnya yang satu ini, "Apaan sih"
"Ciee, jangan-jangan lo juga naksir nih"
POV Leo
Leo: "Halo kenapa Ndre?"
Andre: "Gawat nih, meeting kali ini penting banget lo harus ada di meeting ini"
Leo: "Tapi kan gua baru sampai di London, gak bisa gitu dong"
Andre: "Leo, gua bisa aja handle meeting seperti sebelum-sebelumnya, tapi yang ini enggak, perusahaan ini perusahaan teman ayah lo, kalau lo gak ada di meeting kali ini ayahmu pasti akan curiga dengan keberadaan lo"
Leo: "Kapan meetingnya di mulai?"
Andre: "Jam 1 siang"
Leo: "Ok, lo beli tiket pulang jam 8 pagi untuk gua, gua akan hadir ke meeting ini"
Leo pun menghela nafas panjang, hubungannya dengan ayahnya memang bisa dikatakan kurang baik, ayahnya yang sudah pensiun dari jabatannya pun memberi wewenangnya ke putra satu-satunya dia, Leo sudah memimpin dari usia 20 tahun.
"Huftt harus bilang ke Tiara nih"
to be continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Trip With Stranger {Selesai}
Romance(Cerita sudah selesai dan belum direvisi) Tiara gadis yang sebenarnya ingin pergi berlibur dengan sahabatnya bernama Kiara ke London malah kejadian buruk menimpanya. Pesawat yang seharusnya menjadi sarana untuk ia pergi ke London malah pergi meningg...