chap. 16

597 44 22
                                    

Myungsoo berjalan di sekitar taman, yang menurutnya dia tidak pernah melihat taman seindah itu, di tambah lagi taman itu tepat berada di depan sungai yang sangat jernih. Sehingga ketika dia melihat air sungai itu dia seperti melihat dirinya sendiri. Air itu layaknya sebuah cermin.

Myungsoo terus berjalan sambil bersenandung menuju sungai dimana beberapa hari ini menjadi tempat favoritenya.

Baru saja dia mendudukkan didirinya di atas batu besar myungsoo mendengar tangis seseorang, tapi entah dari mana suara itu. Dan saat itu pula myungsoo merasa hatinya sesak entah karena apa.

"Myungie bangunlah sayang... maafkan aku yang terlalu bodoh... apa kau tidak lelah berbaring di sini...."

"Dari mana suara itu berasal? Dan mengapa suara itu selalu sukses membuat hatiku ngilu?" Myungsoo mengedarkan pandangannya tapi nihil tidak ada siapapun disana.

Myungsoo bertanya pada bayangan dirinya sendiri yang terlihat jelas di permukaan air.

"Apa aku mengenal orang itu? Dia siapa?"

Tiba-tiba myungsoo merasakan seseorang menepuk pundaknya. Myungsoo ngedongak dan langsung memeluk erat orang tersebut.

Iya dia orang yang sangat myungsoo rindukan selama ini.

"Ahjumma... bogosipo neomu bogosipo hiks hiks" ya dia adalah lee ahjumma orang yang merawat myungsoo dan juga sudah meninggalkannya sekitar 1 tahun yang lalu.

"Nado, nado bogosipo chagiya.."
Myungsoo terus terisak didalam pelukan lee ahjumma yang sangat dia rindukan. Lee ahjumma mengusap surai myungsoo lembut, sambil memcium pucuk rambut myungsoo.

"Sayang apa yang kau lakukan disini?" Myungsoo melepas pelukannya lalu menatap lee ahjumma.

"Aku...?" Myungsoo terlihat sedikit bingung. Pasalnya dia juga tidak tahu dia ada dimana dan mau apa. "Aku hanya jalan-jalan ahjumma.." jawab myungsoo seadanya.

"Sayang kau terlalu lama berjalan-jalan ini bukan tempatmu..." lee ahjumma memeluk myungsoo kembali sambil terus mengusap surai myungsoo"..... sekarang kembali lah sayang, semua orang sudah menunggumu"

Myungsoo menggeleng cepat di pelukan lee ahjumma "aniya... myungie mau disini, myungie mau bersama ahjumma...." myungsoo merengut kesal "...disini sangat indah ahjumma myungie bisa melihat bermacam jenis bunga dan juga bermacam butterfly disini, dan ahjumma tahu sungai ini..." myungsoo tersenyum sampai memperlihatkan dimplenya lalu berdiri sambil merentangkan kedua tangannya." Sungai ini  sangat indah fan sejuk, myungsoo nyaman disini ahjumma..."

myungsoo kemudian dufuk kembali dan bermain air" ... myungie suka dengan sungai ini  air nya sangat jernih, sehingga myungie bisa melihat myungie ada di dalam sana" myungsoo malah bercerita panjang lebar sambil sesekali tersenyum pada dirinya sendiri yang ada di dalam air layak anak kecil.

"Myungie sayang... ahjumma tahu tempat ini sangat indah tapi sekarang bukan waktunya myungie disini..." myungsoo menatap lee ahjumma sambil memanyukan bibirnya.

" .... myungie harus kembali pada kehidupan nyata myungie."

Myungsoo langsung memeluk erat lee ahjumma " andwae myungie mau disini bersama ahjumma.."

"Myungie hiks bangunlah sayang... hiks hiks bukankah kau tahu sendiri hyung tidak bisa melakukan apapun tanpamu..hiks hiks"

dan saat itu pula myungsoo mendengar Suara itu lagi dia menutup telinganya. Suara itu sangat familiar di pendengarannya tapi suara itu juga yang selalu membuatnya terasa ngilu dihatinya sampai ke ulu hatinya.

"Sayang ada apa?" Lee ahjumma yakin myungsoo bisa mendengar dengan jelas suara itu.

"Sayang kau sering mendengar suara itu..." lee ahjumma meraih tangan myungsoo yang masih menempel di telinganya.

"Suara itu terdengar sangat familiar ahjumma tapi suara itu juga yang membuat hati myung sakit.."

Lee ahjumma menggenggam tangan myungsoo. "Kau bemar sayang suara itu terlalu familiar untukmu, kau tahu kenapa?" Myungsoo menggeleng pelan "...karena orang itu orang yang sangat kau cintai. Bahkan cinta kalian sangat dalam bahkan mungkin sudah mendarah daging..."

"Jika memang kami saling mencintai lalu mengapa hanya mendengar suaranya membuatku sakit ahjumma?"

"Karena ada satu hal yang kau harus selesaikan dengannya..."

"Satu hal?" Myungsoo mengernyit bingung.

"Kau akan tahu apa itu jika kau kembali sayang..."

"Tapi myungie tidak mau kembali, myung takut..." myungsoo menunduk.

"Sayang apa yang kau takutkan"

"Myung takut myung akan lebih sakit dari ini ahjumma.." myungsoo mendongak melihat setiap lekuk wajah wanita paruh baya itu yang terlihat sangat pucat.

"Sayang percayalah semua akan lebih baik dari ini, kau tahu disana ada dua keluarga yang menantimu dan juga semua teman-temanmu mereka selalu setia menunggumu sayang... mereka menunggumu karena mereka sangat menyayangimu... " 

"Benarkah?"

"Emmmh mana mungkin myungieku akan tersakiti jika disekelilingnya banyak yang menyayanginya." Myungsoo menatap tepat di kedua mata lee ahjumma. Kejujuran dan ketulusan itu yang myungsoo rasakan.

"Lalu apa yang harus myungie lakukan ahjumma.."

"Kembalilah sayang, dan ingat pesan ahjumma kembalilah pada keluargamu... " lee ahjumma menarik myungsoo dalam dekapannya.
".... jangan pernah menyia-nyiakan woohyun, dan percayalah padanya dia sangat tulus mencintaimu sayang"

"Woohyun?" Myungsok merasa separuh dari ingatannya sangat mengingat baik nama itu, karena nama itu memang sudah tertulis secara permanent di hati maupun difikiran myungsoo.

"Emmm... dia adalah orang yang sangat mencintaimu dan kau cintai."

"Apa suara dan  tangisan  itu adalah dia?"

"Ne, kau benar sayang sekarang kau kembalilah emmmh" lee ahjumma menangkup wajah myungsoo lalu mengecup keningnya lama.

"Emmmh baiklah myungie akan kembali hiks hiks.."

"Uljima chagiya.." myungsoo memeluk erat lee ahjumma menyalurkan semua kerinduannya.

"Ahjumma myungie akan sangat merindukanmu..."

"Ahjumma juga sayang.." lalu lee ahjumma melepaskan pelukannya.

"Sekarang waktunya kau pergi..."

"Tapi ahjumma... "

"Sayang kau bisa melihat cahaya itu.." lee ahjumma menunjukkan cahaya di sekitar bunga.

"Masuklah kecahaya itu sayang.. dan kembalilah pada woohyun dan keluargamu... "lee ahjumma menuntun myungsoo berdiri.

"Pergilah sayang..." myungsoo melangkah tapi baru 2 langkah dia langsung berbalik dan memeluk erat lee ahjumma.

"Ahjumma hiks myungie menyayangi ahjumma... hiks hiks myungie akan merindukan ahjumma hiks hiks.." lee ahjumma mengelus surai myungsoo.

"Ahjumma menyayangimu juga sayang.. ahjumma akan lebih merindukanmu sayang.." lee ahjumma juga tidak bisa membendung air matanya. "...sekarang pergilah"

Myungsoo kemudian melepas pelukannya dan melangkah dengan berat hati.

Setelah tepat di hadapan cahaya otu myungsoo berbalik melihat lee ahjumma, lee ahjumma mengangguk dan melambaikan tangannya. Dan myungsoo melangkah memasuki cahaya itu.

Blluuuuushh...

Redup, cahaya itu sudah tiada. Hanya gelap yang di rasakan oleh myungsoo.






TBC.

huaaa angel kembali lagi ada yang nunggu kagag.  Kagag ada ya?

Gimana menurut kalian semakin membosankan kan...
Muehehehehe.

Hanya itu yang terlintas di otakkuh.
Ailopiyu readers... yang ngasih voment terutama. Muehehehe cium jauh dari woosoo 😙😙😙 #wshs

Voment
👇

THE POWER OF LOVE [woosoo] ✔(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang